Langsung ke konten utama

Siap Ngamuk 3 Hari Beruntun, IHSG Bidik Level 6.100

 

 Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Semarang, PT KPF - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya mulai menunjukkan tren positif dengan menguat 2 hari beruntun Rabu kemarin. Pergerakan IHSG kemarin juga sama dengan Selasa, sempat melemah hingga 0,34% sebelum berakhir menguat 0,56% ke 6.036,616.

Data pasar mencatat investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 570 miliar di pasar reguler, dengan nilai transaksi mencapai Rp 9 triliun.

Sementara pada perdagangan hari ini, Kamis (8/4/2021), IHSG berpeluang kembali naik melihat Wall Street yang kembali menguat pada perdagangan Rabu waktu setempat. Indeks S&P 500 bahkan kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Penguatan Wall Street dipicu rilis notula rapat kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) yang menunjukkan kebijakan moneter akan tetap longgar dalam waktu yang cukup lama.

Tapering dan segala bentuk pengetatan moneter lain dinilai sebagai suatu hal yang prematur atau terlalu dini untuk dilakukan saat ini. Jerome Powell sang ketua The Fed sudah berkali-kali menegaskan hal ini ke publik.

Secara teknikal, IHSG mampu bertahan di atas 6.000 tetapi masih berada di bawah indikator rerata pergerakan 100 hari (moving average/MA100). MA 100 terbukti mampu menahan penguatan IHSG. Selama tertahan di bawahnya IHSG masih berisiko melemah.

Stochastic pada grafik harian mulai keluar dari wilayah jenuh jual (oversold).

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic pada grafik 1 jam justru sudah masuk ke wilayah overbought, yang berisiko membawah IHSG turun.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Sementara itu Level psikologis 6.000 kini menjadi support terdekat. Selama bertahan di atasnya IHSG berpeluang menguat ke kisaran 6.070 (MA 100). Peluang untuk menguat lebih jauh terbuka, dengan target ke 6.100 hingga 6.110 jika IHSG mampu menembus MA 100.

Sementara itu jika kembali ke bawah level psikologis, IHSG berisiko melemah ke kisaran 5.960, jika berhasil ditembus IHSG berisiko melemah ke Rp 5.900.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210408081905-17-236105/siap-ngamuk-3-hari-beruntun-ihsg-bidik-level-6100

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMMA Buka Suara Soal Sinarmas AM Bersalah di Kasus Jiwasraya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjamin tidak ada dampak yang dirasakan perusahaan atas keputusan pengadilan terkait PT Sinarmas Asset Management (SAM) di perkara korupsi Jiwasraya. Untuk diketahui, SMMA mengendalikan PT Sinarmas Asset Management (SAM) melalui PT Sinarmas Sekuritas, dengan kepemilikan sebesar 99,98%. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (5/4/2022), SMMA menyebut operasional bisnis dan aset yang dikelola perusahaan tidak terdampak putusan pengadilan. Aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan SAM dipastikan tetap berjalan normal. "SAM dan kami menghormati putusan tersebut dan berterima kasih atas aparat penegak hukum yang telah memproses perkara dimaksud sampai saat ini," tulis perusahaan. Perseroan juga menanggapi putusan denda Rp 1 miliar yang diberikan pengadilan terhadap perusahaan pengelola aset tersebut. SMMA menyebut SAM akan tunduk pada keputusan tersebut jika sudah berkekuatan huku...

Tambang Batu Bara di Kaltara Mau IPO, Cek Profil-Jadwalnya!

  Semarang, PT Kontak Perkasa Futures - Perusahaan tambang baru bara yang memiliki wilayah operasi di Kalimantan Utara, PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL), berencana melakukan penawaran umum perdana saham ( initial public offering /IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan bersiap melepas sebanyak-banyaknya 355.560.000 saham baru atau sebanyak-banyaknya 10% dari total modal disetor dan ditempatkan penuh. Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan di e-IPO, penawaran awal saham MCOL dilakukan dengan rentang harga Rp 1.420 - Rp 1.600 per saham. Dengan demikian dalam IPO ini target dana antara Rp 504,89 miliar hingga Rp 568,89 miliar. Dalam IPO ini, MCOL memberikan mandat kepada PT Buana Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Saat ini perseroan sedang menggelar masa penawaran awal ( book building ) pada 28 Juli -16 Agustus, dengan perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ditargetkan bisa dikantongi pada 30 Agustus mendatang...

Inggris Say Goodbye to Covid-19, Indonesia Juga?

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - Setelah dua tahun bergumul dengan pandemi virus corona ( Coronavirus Disease-2019 /Covid-19), Inggris akhirnya sudah muak. Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Boris Johnson memutuskan untuk mencabut segala bentuk pembatasan sosial ( sosial distancing ) di Negeri John Bull. Inggris berdamai dengan virus corona. Negeri itu siap hidup berdampingan. Berbicara di hadapan Parlemen Senin (21/2/2022) malam waktu Indonesia, PM dari Partai Konservatif itu memaparkan peta jalan ( road map ) untuk mengakhiri pembatasan sosial dan hidup dengan Covid-19. Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara (yang merupakan bagian dari Inggris Raya) boleh menerapkan kebijakan sendiri. "Covid-19 tidak hilang begitu saja, pemerintah tetap akan memantau berbagai mutasi varian yang mungkin saja berbahaya. Hari ini bukan harinya mendekralarasikan kemenangan terhadap Covid-19, karena virusnya belum pergi," papar Johnson, seperti dikutip dari Reut...