Langsung ke konten utama

Mal Diserbu Pengunjung, Saham Duo Matahari & Ramayana Ngamuk!

 Dok. Matahari

Semarang, PT KPF - Saham duo Matahari Grup Lippo dan Ramayana kompak melaju di zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Senin (10/5/2021). Penguatan saham emiten ritel ini terjadi bersamaan dengan sentimen positif terkait ramainya pengunjung mal menjelang hari raya Lebaran,

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.26 WIB, saham pengelola Hypermart PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) melonjak 4,46% ke Rp 820/saham. Setelah mengalami koreksi selama 4 hari beruntun pascasuspensi dibuka kembali pada 3 Mei lalu, saham MPPA menguat dalam 2 hari beruntun.

Sebelumnya, perdagangan saham MPPA dihentikan sejenak oleh otoritas bursa lantaran terjadi penungkatan harga yang signifikan pada saham ini.

Dalam sepekan saham MPPA naik 0,61%, sementara dalam sebulan melonjak 40,17%.

Tidak mau kalah dengan saudara Lippo-nya, saham pengelola department store Matahari, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) melonjak 2,35% ke Rp 1.745/saham. Saham LPPF berhasil rebound dari pelemahan selama dua hari beruntun, atau sejak Kamis (6/5/2021) pekan lalu.

Dalam sepekan, saham ini sudah naik 4,18%, sementara dalam sebulan melonjak 20,34%.

Saham ketiga, pengelola Ramayana PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) naik 1,39% ke Rp 730/saham. Dengan ini saham RALS akhir berhasil berpijak di zona hijau setelah 10 hari perdagangan terakhir 7 kali memerah dan 3 kali stagnan.

Adapun saham RALS melorot 3,95%, baik dalam sepekan dan sebulan.

Sebelumnya, sebagaimana diwartakan oleh detikcom, menjelang hari raya Idul Fitri, di tengah larangan mudik, kepadatan pengunjung mulai terlihat di mal. Salah satunya terjadi di Mal Green Pramuka Square, Jakarta Pusat.

Dari pantauan detikcom, Minggu kemarin (9/5/2021), mal tampak ramai didatangi masyarakat. Meski begitu, tak terlalu banyak terlihat kerumunan yang terjadi di dalam mal.

Titik keramaian terpantau terjadi di salah satu supermarket yang berada di lantai dasar mal ini. Banyak pengunjung berbelanja bahan kebutuhan lebaran ataupun bulanan.

Jejeran kasir tak hentinya melakukan transaksi pembayaran belanjaan para pengunjung. Tampak pula antrean cukup panjang di tiap kasirnya. Pengunjung juga terus keluar masuk dan memadati supermarket ini.

"Tadi habis belanja kebutuhan lebaran, ya beli sirop, kue, makan-makanan lah. Sekalian belanja bulanan," ujar Anton salah satu pengunjung ketika ditanyai detikcom.

Kepadatan juga terjadi di mal-mal pinggiran Jakarta. Mal Grand Metropolitan Bekasi misalnya, yang mulai dikunjungi masyarakat. Tenant-tenant terutama tenant fashion memanfaatkan momen ini dengan memberikan diskon gede-gedean.

Ketua Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengakui memang saat ini pengunjung mal mulai ramai. Para tenant alias penyewa gerai di mal pun merasakan naiknya kunjungan.

"Sudah ada memang kenaikan dari traffic, karena kebutuhan puasa dan bukber ataupun mereka yang mau belanja lebaran. Di daerah dan Jakarta traffic kira-kira naik 20-30%," ungkap Budihardjo.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210510103342-17-244537/mal-diserbu-pengunjung-saham-duo-matahari-ramayana-ngamuk


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rupiah Perkasa & Menguat Tajam, Awas! Jangan Jumawa Dulu

  Semarang, PT Kontak Perkasa Futures -  Jebloknya indeks dolar Amerika Serikat (AS) membuat rupiah menguat tajam di awal perdagangan Selasa (27/7/2021). Meski demikian, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan mengumumkan kebijakan moneter di pekan ini tentunya membuat langkah rupiah tidak akan mudah. Melansir data Refinitiv, begitu perdagangan dibuka rupiah langsung menguat 0,21% ke Rp 14.450/US$, setelahnya penguatan terpangkas hingga tersisa 0,03% saja pada pukul 9:20 WIB.  Pergerakan tersebut membuktikan kehati-hatian pelaku pasar jelang pengumuman The Fed. Indeks dolar AS pada Senin kemarin merosot 0,28%, dan berlanjut 0,1% pagi ini. Tetapi, sewaktu-waktu dolar AS bisa berbalik menguat, sebab di pasar saat ini pendapatan mengenai tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset ( quantitative easing /QE) The Fed masih terbelah, belum ada suara yang dominan. Ada analis yang memprediksi The Fed akan memberikan panduan tapering di pekan ini, yang lainn

Begini Cerita Lengkap Soal OJK Larang Bank Jual Unit Link

  Semarang, kontak Perkasa Futures - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara tegas menyebutkan akan menindak tegas perusahaan asuransi yang tak menyelesaikan sengketa dengan nasabahnya. Salah satu langkah yang akan diambil adalah melakukan pelarangan penjualan produk unitlink di bank-bank. Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan langkah ini merupakan bagian dari perlindungan konsumen yang dilakukan otoritas. Diharapkan dengan adanya tindak tegas ini pelaku jasa keuangan tak melakukan pelanggaran. "OJK juga melakukan penyempurnaan regulasi mengenai Unit Link, termasuk akan menindak tegas pelaku usaha jasa keuangan yang melanggar, dan melarang Bank menjual Unit Link dari perusahaan asuransi yang masih belum menyelesaikan sengketa dengan nasabahnya," kata Anto dalam dalam postingan instagram OJK, Kamis (3/2/2022). Dia menyebutkan, mengacu pada ketentuan di POJK No. 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuanga

Teror di Mabes Polri Bisa Ganggu Kepercayaan Investor

PT Kontakperkasa Futures - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia ( BI ) Solo akan melayani masyarakat yang menukarkan uang pecahan baru saat Ramadhan atau menjelang hari Raya Idul Firtri nanti. Bahkan, masyarakat juga bisa menukarkan uang baru pecahan Rp 75.000. "Jadi kalau (memberi fitrah) Rp 10 ribu, Rp 20 ribu kekecilan, boleh ngasihnya yang Rp 75 ribu. Penukaran ada yang 75 (pecahan Rp 75.000). Berapapun (permintaan) kita penuhi," ujar Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, ditemui kantor Bupati Boyolali usai menghadiri pembukaan pelatihan public speaking di Pendopo Pemkab Boyolali, Rabu (31/3/2021). Namun, penukaran uang baru untuk pecahan Rp 75.000 tersebut nantinya dibatasi per orangnya dalam setiap hari. Yaitu per-KTP hanya boleh menukarkan untuk 100 lembar per hari. "Satu hari satu KTP, boleh 100 lembar. Besok lagi boleh lagi 100 lembar lagi, besok lagi boleh lagi, monggo. Kita pokoknya tida