Semarang, PT KPF- Anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) gencar melakukan ekspansi pengeboran dan pembangunan pabrik demi mencapai target pengolahan 8.500 ton bijih emas per hari.
Direktur & Investor Relations BRMS Herwin Hidayat mengatakan setidaknya ada 3 rencana ekspansi perusahaan yang telah dimulai pada tahun lalu. Ekspansi ini dilakukan melalui anak usaha perseroan, yakni PT Citra Palu Minerals.
Rencana ekspansi pertama adalah pengeboran 4 prospek emas di Poboya, Palu Selawesi Tengah yang dimulai pada Kuartal II-2021.
"Hasilnya segera kita umumkan, yakni pada tahap pertama di November 2021. Targetnya diharapkan kita dapat menemukan tambahan cadangan bijih emas sekitar 5 juta ton dalam bentuk cadangan maupun sumber daya," ujar Herwin dalam sebuah diskusi belum lama ini.
Rencana ekspansi selanjutnya adalah adalah pembangunan pabrik pengolahan II dengan kapasitas 4.000 ton perhari. Konstruksi pabrik ini diharapkan dapat selesai pada Maret-April 2021 dan akan beroperasi untuk mengolah bijih emas menjadi dore bullion.
Investasi pembangunan pabrik ini mencapai US$ 65 juta sampai US$ 70 juta termasuk dengan infrastruktur pendukung.
Adapun rencana ekspansi ketiga adalah pembangunan pabrik pengolahan III dengan kapasitas 4.000 ton perhari dengan target selesai pada Maret 2024.
Biaya pembangunan untuk pabrik ketiga ini diperkirakan mencapai US$ 48 juta. Biaya pembangunan pabrik ketiga lebih murah dibandingkan pabrik kedua karena tidak membangun lagi fasilitas pendukung.
"Artinya BRMS pada 2024 akan memiliki 3 Pabrik pengolahan biji emas dengan kapasitas 8.500 ton per hari," ujarnya.
Dalam siaran pers sebelumnya BRMS juga menargetkan bisa meningkatkan pendapatan dan laba bersih perusahaan di semester II-2021.
"Kami berharap untuk dapat meningkatkan produksi emas kami secara signifikan di kuartal II- 2022 dengan diselesaikannya pabrik kedua kami di Poboya, Palu dengan kapasitas untuk mengolah sampai dengan 4.000 ton bijih per harinya. Kenaikan produksi emas ini akan berdampak positif terhadap pendapatan dan laba BRMS tahun depan," ujar CEO & Direktur Utama BRMS Suseno Kramadibrata.
Sebagai informasi, BRMS mencatatkan laba bersih senilai US$ 1,68 juta melesat 938,76% pada kuartal I-2021, dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 161.265. Lonjakan laba ini dikontribusikan dari peningkatan produksi emas dan pendapatan perusahaan.
Pada kuartal I-2020, pendapatan perusahaan naik 37,1% menjadi US$ 1,36 juta, dari sebelumnya US$ 991.860. Sementara produksi emas perusahaan naik dari sebelumnya hanya 2 kg di kuartal I-2020, menjadi 24 kg di kuartal I-2021.
Suseno Kramadibrata mengatakan pada kuartal I-2021, BRMS juga mencatatkan Pendapatan Lain-Lain sebesar US$2,03 juta yang terdiri dari Penghapusan Utang dan Penilaian Persediaan. Penghapusan Utang merupakan Pendapatan yang dicatatkan karena adanya efisiensi dan penghematan biaya oleh Perusahaan yang terjadi karena pelunasan tagihan kepada para kontraktor yang lebih kecil dari estimasi biaya sebelumnya.
Sementara penilaian persediaan merupakan pendapatan yang berasal dari tambahan persediaan bijih (ore stock pile) yang ditinggalkan oleh para penambang liar (Penambangan Tanpa Izin/PETI) sebelumnya.
"Terlepas dari peningkatan kinerja keuangan dan produksi tahunan tersebut, kami sebenarnya bisa membukukan pencapaian yang lebih baik di kuartal pertama tahun ini. Kondisi pandemi global telah menyebabkan keterlambatan pengiriman beberapa suku cadang dari China untuk perawatan berkala fasilitas pabrik yang ada saat ini di Poboya, Palu," kata Suseno.
Hal ini pun mengakibatkan pabrik BRMS terpaksa beroperasi hanya dengan kapasitas sebesar 70% di semester I- 2021. Dia menambahkan saat ini beberapa suku cadang yang dibutuhkan tersebut kini telah tiba dan telah terpasang di pabrik terkait. Sehingga perusahaan dapat mengoperasikan pabrik yang ada saat ini dengan kapasitas penuh di bulan Mei atau Juni 2021.
"Kami belum membukukan pendapatan dari jasa konsultasi penambangan di kuartal I-2021, semua pendapatan kami berasal dari produksi dan penjualan emas. Pendapatan Perusahaan sebenarnya bisa menjadi lebih tinggi dengan adanya tambahan dari jasa konsultasi penambangan," kata dia.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210527120937-17-248703/top-begini-strategi-ekspansi-brms-di-produksi-emas
Komentar
Posting Komentar