Langsung ke konten utama

Kimia Farma Angkat Bicara Soal Tes Antigen dengan Alat Bekas

Calon penumpang Kereta Api mengantre untuk melakukan rapid test antigen di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (22/12/2020). Akibatnya terjadi antrean panjang.PT KAI mewajibkan setiap pengguna jasa kereta api jarak jauh di Pulau Jawa untuk menunjukkan hasil negatif Covid-19 berdasarkan pemeriksaan rapid test antigen sebagai syarat untuk naik kereta api. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

 Semarang, PT KPF - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) angkat bicara soal temuan rapid antigen dengan menggunakan alat bekas di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Perseroan melalui anak usaha, PT Kimia Farma Diagnostik tengah dilakukan investigasi bekerja sama dengan aparat penegak hukum setempat. 

Direktur Utama Kimia Farma Diagnostik Adil Fadhilah Bulqini menegaskan tindakan yang dilakukan oleh oknum tersebut bertentangan dengan Standard Operating Procedure (SOP). Jika terbukti bersalah, maka perusahaan akan diberikan tindakan tegas.

"Kita mendukung sepenuhnya investigasi yang dilakukan oleh pihak berwajib terhadap kasus tersebut. Tindakan yang dilakukan oleh oknum pertugas layanan Rapid Test Kimia Farma Diagnsotik tersebut sangat merugikan Perusahaan dan sangat bertentangan dengan Standard Operating Procedure (SOP) perusahaan serta merupakan pelanggaran sangat berat atas tindakan dari oknum pertugas layanan Rapid Test tersebut," kata Adil dalam siaran persnya, Rabu (28/4/2021).

"Apabila terbukti bersalah, maka para oknum petugas layanan Rapid Test tersebut akan kami berikan tindakan tegas dan sanksi yang berat sesuai ketentuan yang berlaku," imbuhnya.

Adapun hal ini merupakan tindak lanjut dari adanya temuan ganjil dalam pemeriksanaan rapid antigen di bandara internasional di Sumatera Utara tersebut. Bahwa selama satu minggu terakhir hasil pemeriksaan rapid antigen calon penumpang selalu memberikan hasil negatif.

Kemudian penyelidikan dilakukan oleh anggota Direktorat Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sumatera Utara yang menyamar. Temuan tersebut didapat pada Selasa (27/4/2021) kemarin.

Setelah mendapatkan nomor antre dan kemudian melakukan pemeriksanaan swab di kedua hidung, petugas tersebut menunggu sekitar 10 untuk menerima hasil pemeriksaan tersebut.

"Setelah selesai pengambilan sampel maka petugas Krimsus menunggu di ruang tunggu sambil menunggu hasil rapid antigen, berselang sekira 10 menit menunggu, hasil yang didapatkan 'Positif'," tulis laporan tersebut.

"Setelah itu terjadi perdebatan dan saling balas argumen maka di periksa seluruh isi ruangan labolatorium rapid antigen dan para petugas kimia farma di kumpulkan, maka petugas kirmsus poldasu mendapati barang bukti , Ratusan alat yang di pakai untuk rapid antigen untuk pengambilan sampel bekas dan telah di daur ulang."

Menurut keterangan dari petugas Kimia Farma, yang ketakutan saat di interogasi oleh petugas Kirmsus Poldasu, mengatakan alat yang digunakan untuk pengambilan sampel yang di masukkan ke dalam hidung setelah digunakan, kemudian dicuci dan dibersihkan kembali dimasukkan kedalam bungkus kemasan untuk dipakai untuk pemeriksaan orang berikutnya.

Pada sore itu, tepatnya 16.15 WIB pihak kepolisian telah membawa para petugas Kimia Farma berikut barang bukti untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Bersama dengan petugas tersebut, kepolisian juga mengamankan dua unit komputer, dua unit mesin print, uang kertas, ratusan alat rapid test bekas yang sudah dicuci bersih dan telah dimasukkan ke dalam kemasan dan ratusan alat pengambil sampel rapid antigen yang masih belum digunakan.

Sumber : https://kpfsemarang.wordpress.com/2021/04/29/mantap-jiwa-hari-ini-kayaknya-rupiah-berjaya/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cek! Biar Ngerti, Ini 10 Parameter Pemilihan Baterai Listrik

  Indonesia memasuki era baru industri baterai listrik. Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengumumkan pembentuk Indonesia Battery Corporation (IBC), induk usaha yang dibentuk untuk mengelola industri baterai terintegrasi dari hulu sampai ke hilir di Tanah Air. Apakah Indonesia terlambat? Pasalnya sudah 200 tahun terakhir sudah terjadi perkembangan signifikan baik dari segi riset pengembangan hingga penggunaan baterai untuk keperluan sehari-hari. Pemilihan baterai yang tepat tentu menjadi keputusan yang harus diperhatikan dengan teliti dan didasari oleh anslisis yang dalam dan menyuluruh. Pemilihan bateri tentu saja dipengaruhi oleh berbagai batasan, dari harga material hingga keamanan rantai pasokan. Berikut ini 10 parameter utama yang perlu diperhatikan dalam pemilihan baterai: 1. Spesific Energy Spesific energy adalah total muatan energi yang dapat disimpan di dalam baterai. Semakin banyak energi yang mampu disimpan, tentu ...

SMMA Buka Suara Soal Sinarmas AM Bersalah di Kasus Jiwasraya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjamin tidak ada dampak yang dirasakan perusahaan atas keputusan pengadilan terkait PT Sinarmas Asset Management (SAM) di perkara korupsi Jiwasraya. Untuk diketahui, SMMA mengendalikan PT Sinarmas Asset Management (SAM) melalui PT Sinarmas Sekuritas, dengan kepemilikan sebesar 99,98%. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (5/4/2022), SMMA menyebut operasional bisnis dan aset yang dikelola perusahaan tidak terdampak putusan pengadilan. Aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan SAM dipastikan tetap berjalan normal. "SAM dan kami menghormati putusan tersebut dan berterima kasih atas aparat penegak hukum yang telah memproses perkara dimaksud sampai saat ini," tulis perusahaan. Perseroan juga menanggapi putusan denda Rp 1 miliar yang diberikan pengadilan terhadap perusahaan pengelola aset tersebut. SMMA menyebut SAM akan tunduk pada keputusan tersebut jika sudah berkekuatan huku...

Batu Bara Sampai Emas Meroket di Kuartal I, RI Makin Kaya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures -  Harga komoditas global melonjak sepanjang kuartal I-2022. Eskalasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina jadi tema utama penguatan harga-harga hasil bumi tersebut.  Bahkan hingga mengukir rekor harga baru.  Batu bara jadi juara komoditas dengan kenaikan 66,1% sepanjang kuartal I-2022. Sementara emas jadi paling bontot dengan kenaikan 5,2% sepanjang kuartal pertama 2022.  Lonjakan harga komoditas juga menguntungkan bagi Indonesia sebagai produsen hasil bumi utama dunia. Indonesia pun bisa mendapatkan pundi-pundi dari perdagangan ekspor yang mayoritas andalannya merupakan barang komoditas seperti batu bara, minyak kelapa sawit, tembaga, dan lain-lain.  Batu Bara Harga batu bara terdorong oleh kekhawatiran pasar atas sanksi Rusia oleh negara barat dengan "mendepaknya" dari sistem keuangan internasional. H arga batu bara sempat me...