Langsung ke konten utama

Netflix vs 'Netflixnya Indonesia', Siapa Pelanggan Terbanyak?

 This combination of photos shows best actor Oscar nominees, from left, Joaquin Phoenix in

Semarang, PT KPF - Comscore, perusahaan analitik pengukuran dan media asal AS yang tercatat di Bursa Nasdaq, merilis data terbaru mengenai jumlah pengguna aktif layanan Over the Top (OTT) selama Februari 2021 di Indonesia. Comscore tercatat di Nasdaq dengan kode saham SCOR.

Berdasarkan hasil analisis Comcore, dua layanan OTT milik MNC Group yang dikendalikan taipan Hary Tanoesoedibjo berada di urutan pertama dan kedua, yaitu RCTI+ dan Vision+.

Pertama, RCTI+ yang berada di bawah naungan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) berada di urutan nomor satu dengan jumlah pengguna aktif sebanyak 19,81 juta Monthly Active User (MAU) pelanggan.

Kedua, Vision+ yang berada di urutan kedua dengan jumlah MAU sebanyak 11,77 juta.

Vision+ yang berada di bawah naungan PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) ini merupakan layanan OTT berlangganan dan menyediakan kepada pelanggan akses menonton film, TV seri, dan live TV.

Selain itu, Vision+ menghadirkan lebih dari 50 channel lokal, internasional, dan premium seperti tvN, tvN Movies, Thrill, Zee, dan lainnya serta ribuan jam film atau serial TV favorit keluarga Indonesia.

Ketiga, platform Vidio.com berhasil meraih 8,73 juta MAU pada Februari lalu. Penyedia layanan OTT di bawah Emtek Group ini lebih mengedepankan serial atau konten-konten lokal.

Keempat, Netflix. Layanan streaming yang menawarkan berbagai acara TV pemenang penghargaan, film, anime, dan dokumenter yang terhubung ke Internet ini memiliki 2,65 juta MAU.

Kelima, Viu. Platform streaming drama Korea VIU yang menyediakan beberapa drama lama atau terbaru dengan terjemahan bahasa Indonesia ini memiliki 2,48 juta MAU.

Keenam, Iflix. Layanan video on demand (VOD)asal Malaysia ini memiliki MAU sebanyak 1,66 juta.

Ketujuh, Disney HotStar. Layanan streaming film dan serial milik perusahaan Walt Disney ini memiliki jumlah MAU sebanyak 1,57 juta.

"Layanan OTT ini juga menyediakan informasi menyeluruh mengenai seluruh program-program acara televisi baik yang sudah tayang, sedang tayang, akan tayang, maupun yang belum akan tayang," ujar Chief Operating Officer RCTI+ Helmi Balfas, dalam keterangan resmi, dikutip Senin (12/4/2021).

Dari pasar modal, saham MNCN sepekan naik 3,74% di posisi Rp 970/saham, sementara saham IPTV sepekan naik tipis 0,81% di Rp 250/saham. Adapun saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) naik 1,26% di Rp 2.410/saham.

Sementara itu, berdasarkan data CNBC International, saham Netflix ditutup naik 0,13% di level US$ 555,31/saham di bursa Nasdaq.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210412073819-17-237000/netflix-vs-netflixnya-indonesia-siapa-pelanggan-terbanyak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cek! Biar Ngerti, Ini 10 Parameter Pemilihan Baterai Listrik

  Indonesia memasuki era baru industri baterai listrik. Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengumumkan pembentuk Indonesia Battery Corporation (IBC), induk usaha yang dibentuk untuk mengelola industri baterai terintegrasi dari hulu sampai ke hilir di Tanah Air. Apakah Indonesia terlambat? Pasalnya sudah 200 tahun terakhir sudah terjadi perkembangan signifikan baik dari segi riset pengembangan hingga penggunaan baterai untuk keperluan sehari-hari. Pemilihan baterai yang tepat tentu menjadi keputusan yang harus diperhatikan dengan teliti dan didasari oleh anslisis yang dalam dan menyuluruh. Pemilihan bateri tentu saja dipengaruhi oleh berbagai batasan, dari harga material hingga keamanan rantai pasokan. Berikut ini 10 parameter utama yang perlu diperhatikan dalam pemilihan baterai: 1. Spesific Energy Spesific energy adalah total muatan energi yang dapat disimpan di dalam baterai. Semakin banyak energi yang mampu disimpan, tentu ...

SMMA Buka Suara Soal Sinarmas AM Bersalah di Kasus Jiwasraya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjamin tidak ada dampak yang dirasakan perusahaan atas keputusan pengadilan terkait PT Sinarmas Asset Management (SAM) di perkara korupsi Jiwasraya. Untuk diketahui, SMMA mengendalikan PT Sinarmas Asset Management (SAM) melalui PT Sinarmas Sekuritas, dengan kepemilikan sebesar 99,98%. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (5/4/2022), SMMA menyebut operasional bisnis dan aset yang dikelola perusahaan tidak terdampak putusan pengadilan. Aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan SAM dipastikan tetap berjalan normal. "SAM dan kami menghormati putusan tersebut dan berterima kasih atas aparat penegak hukum yang telah memproses perkara dimaksud sampai saat ini," tulis perusahaan. Perseroan juga menanggapi putusan denda Rp 1 miliar yang diberikan pengadilan terhadap perusahaan pengelola aset tersebut. SMMA menyebut SAM akan tunduk pada keputusan tersebut jika sudah berkekuatan huku...

Top! Begini Strategi Ekspansi BRMS di Produksi Emas

  Semarang, PT KPF - Anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) gencar melakukan ekspansi pengeboran dan pembangunan pabrik demi mencapai target pengolahan 8.500 ton bijih emas per hari. Direktur & Investor Relations BRMS Herwin Hidayat mengatakan setidaknya ada 3 rencana ekspansi perusahaan yang telah dimulai pada tahun lalu. Ekspansi ini dilakukan melalui anak usaha perseroan, yakni PT Citra Palu Minerals. Rencana ekspansi pertama adalah pengeboran 4 prospek emas di Poboya, Palu Selawesi Tengah yang dimulai pada Kuartal II-2021. "Hasilnya segera kita umumkan, yakni pada tahap pertama di November 2021. Targetnya diharapkan kita dapat menemukan tambahan cadangan bijih emas sekitar 5 juta ton dalam bentuk cadangan maupun sumber daya," ujar Herwin dalam sebuah diskusi belum lama ini. Rencana ekspansi selanjutnya adalah adalah pembangunan pabrik pengolahan II dengan kapasitas 4.000 ton perhari. Konstruksi pabrik ini diharapk...