Semarang, PT KPF - Dolar Australia melanjutkan penguatan melawan rupiah pada perdagangan Selasa (18/5/2021) melanjutkan kenaikan awal pekan kemarin. Rilis notula rapat kebijakan moneter bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) menjadi pemicu penguatan hari ini.
Pada pukul 14:10 WIB, AU$ 1 setara Rp 11.153,73, dolar Australia menguat 0,61% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Kemarin mata uang Negeri Kanguru ini tercatat menguat 0,48%.
RBA pagi tadi merilis notula rapat kebijakan moneter edisi Mei, yang berisi petunjuk arah kebijakan yang akan diambil ke depannya. Notula tersebut menunjukkan RBA akan memperhatikan data ekonomi dan kondisi finansial dengan hati-hati, dan memberikan proyeksi kebijakan moneter yang baru pada bulan Juli nanti.
Hal tersebut membuat dolar Australia menguat, sebab perekonomian Australia sudah mulai membaik. RBA akan memutuskan apakah akan memperpanjang atau tidak program pembelian obligasi tenor 3 tahun pada 6 Juli nanti.
Saat ini program pembelian obligasi (quantitative easing/QE) tenor 3 tahun akan dilakukan hingga April 2024, jika perekonomian masih belum sesuai harapan RBA maka akan diperpanjang hingga November 2024.
RBA juga akan mengumumkan nasib program pembelian obligasi jangka panjang, yang saat ini senilai AU$ 100 miliar dan berlaku hingga bulan September nanti.
"Dewan gubernur bersedia untuk melanjutkan program pembelian obligasi jika bisa membantu bank sentral mencapai target full employment dan inflasi. Kebijakan moneter ke depannya akan tergantung dari data ekonomi dan kondisi finansial di Australia," sebut RBA dalam notula kebijakan moneter.
RBA menargetkan tingkat pengangguran turun ke bawah 4% yang akan memicu kenaikan upah, sehingga inflasi bisa naik ke target 2% hingga 3%.
Tingkat pengangguran Australia saat ini sebesar 5,6% dan telah turun 2 poin persentase sejak pertengahan tahun lalu, ketika perekonomian terpukul akibat kebijakan lockdown guna meredam penyebaran virus corona.
Ketika target inflasi berhasil dicapai, maka saat itu RBA baru akan menaikkan suku bunga acuan yang saat ini sebesar 0,1%. Dalam notula yang dirilis hari ini, RBA menyatakan suku bunga tidak akan dinaikkan setidaknya hingga awal tahun 2024, dan tidak rapat kebijakan moneter bulan Juli tidak akan dibahas lagi.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210518143821-17-246310/dolar-australia-melesat-ke-rp-11150-ini-penyebabnya
Komentar
Posting Komentar