Semarang, Kontak Perkasa Futures - Mata uang kripto (cryptocurrency) kembali berjatuhan pada perdagangan Rabu (9/6/2021) pagi waktu Indonesia, melanjutkan pelemahan yang terbentuk kembali pada perdagangan Selasa (8/6/2021) kemarin.
Berdasarkan data dari Investing pukul 09:00 WIB, harga Bitcoin merosot 3,59% ke level US$ 32.564,40/koin atau setara dengan Rp 464.258.085/koin, Ethereum ambles 6,83% ke US$ 2.429,65/koin (Rp 34.721.798/koin), Litecoin ambrol 4,8% ke US$ 155,22/koin (Rp 2.220.169/koin).
Berikutnya Chainlink melemah 2,46% ke posisi US$ 22,99/koin (Rp 328.520/koin), Ripple terkoreksi 2,78% ke US$ 0,840/koin (Rp 12.040/koin), Cardano terdepresiasi 5,07% ke US$ 1,496/koin (Rp 21.453/koin), dan Dogecoin ambruk 7,01% ke US$ 0,314/koin (Rp 4.477/koin).
Pasar kripto kembali berjatuhan pada pagi hari ini, melanjutkan pelemahan parah pada Selasa kemarin akibat aksi jual masif investor di Bitcoin dan kripto lainnya.
Hal ini terjadi seiring dari berlanjutnya kekhawatiran pelaku pasar kripto terkait peraturan untuk kripto di China.
Beberapa trader juga khawatir tentang kemungkinan kebijakan moneter yang lebih ketat dari bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) yang mungkin memberi tekanan pada aset berisiko, termasuk cryptocurrency.
Selain itu, pelaku pasar juga mungkin khawatir terkait keamanan cryptocurrency setelah pejabat AS menyita sebagian besar uang tebusan yang dibayarkan kepada hacker yang menyerang Colonial Pipeline.
Berdasarkan dokumen dari pengadilan, penyelidik dapat mengakses sandi (password) untuk salah satu dompet Bitcoin peretas.
Dana itu ditemukan oleh satuan tugas yang baru-baru ini diluncurkan di Washington yang dibentuk sebagai bagian dari tanggapan pemerintah terhadap peningkatan serangan siber.
Di lain sisi, jatuhnya Bitcoin ke level terendah tiga minggu pada Selasa kemarin juga disebabkan oleh sikap investor institusional yang cenderung berhati-hati, setelah kepala Layanan Pendapatan Internal AS (US Internal Revenue Service/IRS) meminta anggota parlemen untuk memberikan otoritas berupa aturan pelaporan yang lebih ketat tentang transfer kripto.
Kepala IRS, Charles Rettig mengatakan pada Selasa kemarin bahwa Kongres perlu memberikan otoritas hukum yang jelas bagi agen pajak untuk mengumpulkan informasi tentang transfer cryptocurrency senilai lebih dari US$ 10.000 yang sebagian besar tidak dilaporkan.
Sebelumnya juru bicara fund manager di Inggris, Ruffer Investment Management mengkonfirmasi bahwa mereka keluar dari taruhan Bitcoin pada April lalu dengan profit sebesar US$ 1,1 miliar di tengah kekhawatiran atas risiko setelah kenaikan cepat dalam harga cryptocurrency.
Ruffer membuat taruhan Bitcoin pada November 2020, yang saat itu merupakan salah satu sinyal terbesar dari meningkatnya minat investor institusional dalam mata uang digital. Pada pertengahan Desember 2020, nilainya sekitar 550 juta pound (US$ 745 juta).
Sementara itu, MicroStrategy Inc. perusahaan pendukung utama Bitcoin telah meningkatkan ukuran penjualan junk bond mereka untuk membantu membeli lebih banyak Bitcoin dengan menargetkan sebesar US$ 500 juta, seperti yang dilansir dari Bloomberg.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210609091725-17-251632/amsyong-ditekan-china-as-pasar-kripto-crush-lagi
Komentar
Posting Komentar