Langsung ke konten utama

Berat! Gegara 'Ledakan' Covid-19, IHSG Diramal Anjlok

 Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Semarang, PT Kontak Perkasa Futures - Kenaikan kasus Covid-19 di dalam negeri masih menjadi sentimen utama yang diperhatikan investor untuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini, sehingga indeks diperkirakan masih melemah seiring dengan masing tingginya kenaikan kasus positif Covid.

Akhir pekan lalu, Jumat (18/6/2021), iHSG ditutup ambruk 1.01% ke level 6.007,12 dan dipengaruhi oleh sentimen yang sama.

Untuk perdagangan awal pekan ini, Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan sentimen datang dari pernyataan Gubernur bank sentral AS, Federal Reserve, Jerome Powell yang menyampaikan potensi adanya kenaikan tingkat suku bunga yang akan diawali dengan pengurangan pembelian obligasi di pasar karena perekonomian Amerika yang terus membaik.

Pernyataan ini ditindaklanjuti oleh Presiden Fed dari St. Louis, James Bullard yang menyebutkan rencana kenaikan tingkat suku bunga dapat terjadi pada akhir tahun 2022 mendatang.

Inflasi Amerika Serikat diperkirakan berada di kisaran 3% pada tahun 2021, dan 2.5% - 3% pada tahun 2022.

Reliance Sekuritas Indonesia menambahkan, Bullard juga mengatakan bahwa bank sentral AS telah mulai membahas penskalaan kembali laju pembelian obligasi selama pandemi. Ini berdampak pada imbal hasil US treasury atau surat utang AS yang jatuh tempo lebih pendek melonjak.

Sementara itu, Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG tutup gap 5.950, dan kini membentuk pola double top. Gap menjadi support (level batas bawah) yang menahan kejatuhan IHSG. Namun tetap waspada market belum stabil.

Sementara itu, dari dalam negeri Artha Sekuritas memprediksi indeks bergerak melemah. Pergerakan akan masih akan dipengaruhi kenaikan kasus Covid-19 dari dalam negeri serta adanya potensi pembatasan yang lebih ketat sehingga diperkirakan pemulihan ekonomi akan kembali melambat.

Artha memperkirakan indeks akan bergerak di kisaran support 5.944 dan 5.881 serta resisten di 6.070 dan 6.133.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210621083515-17-254575/berat-gegara-ledakan-covid-19-ihsg-diramal-anjlok

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cek! Biar Ngerti, Ini 10 Parameter Pemilihan Baterai Listrik

  Indonesia memasuki era baru industri baterai listrik. Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengumumkan pembentuk Indonesia Battery Corporation (IBC), induk usaha yang dibentuk untuk mengelola industri baterai terintegrasi dari hulu sampai ke hilir di Tanah Air. Apakah Indonesia terlambat? Pasalnya sudah 200 tahun terakhir sudah terjadi perkembangan signifikan baik dari segi riset pengembangan hingga penggunaan baterai untuk keperluan sehari-hari. Pemilihan baterai yang tepat tentu menjadi keputusan yang harus diperhatikan dengan teliti dan didasari oleh anslisis yang dalam dan menyuluruh. Pemilihan bateri tentu saja dipengaruhi oleh berbagai batasan, dari harga material hingga keamanan rantai pasokan. Berikut ini 10 parameter utama yang perlu diperhatikan dalam pemilihan baterai: 1. Spesific Energy Spesific energy adalah total muatan energi yang dapat disimpan di dalam baterai. Semakin banyak energi yang mampu disimpan, tentu ...

SMMA Buka Suara Soal Sinarmas AM Bersalah di Kasus Jiwasraya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjamin tidak ada dampak yang dirasakan perusahaan atas keputusan pengadilan terkait PT Sinarmas Asset Management (SAM) di perkara korupsi Jiwasraya. Untuk diketahui, SMMA mengendalikan PT Sinarmas Asset Management (SAM) melalui PT Sinarmas Sekuritas, dengan kepemilikan sebesar 99,98%. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (5/4/2022), SMMA menyebut operasional bisnis dan aset yang dikelola perusahaan tidak terdampak putusan pengadilan. Aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan SAM dipastikan tetap berjalan normal. "SAM dan kami menghormati putusan tersebut dan berterima kasih atas aparat penegak hukum yang telah memproses perkara dimaksud sampai saat ini," tulis perusahaan. Perseroan juga menanggapi putusan denda Rp 1 miliar yang diberikan pengadilan terhadap perusahaan pengelola aset tersebut. SMMA menyebut SAM akan tunduk pada keputusan tersebut jika sudah berkekuatan huku...

Top! Begini Strategi Ekspansi BRMS di Produksi Emas

  Semarang, PT KPF - Anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) gencar melakukan ekspansi pengeboran dan pembangunan pabrik demi mencapai target pengolahan 8.500 ton bijih emas per hari. Direktur & Investor Relations BRMS Herwin Hidayat mengatakan setidaknya ada 3 rencana ekspansi perusahaan yang telah dimulai pada tahun lalu. Ekspansi ini dilakukan melalui anak usaha perseroan, yakni PT Citra Palu Minerals. Rencana ekspansi pertama adalah pengeboran 4 prospek emas di Poboya, Palu Selawesi Tengah yang dimulai pada Kuartal II-2021. "Hasilnya segera kita umumkan, yakni pada tahap pertama di November 2021. Targetnya diharapkan kita dapat menemukan tambahan cadangan bijih emas sekitar 5 juta ton dalam bentuk cadangan maupun sumber daya," ujar Herwin dalam sebuah diskusi belum lama ini. Rencana ekspansi selanjutnya adalah adalah pembangunan pabrik pengolahan II dengan kapasitas 4.000 ton perhari. Konstruksi pabrik ini diharapk...