Semarang, PT KP PRess - Pendiri emiten konsumer, PT Mayora Indah Tbk (MYOR), Jogi Hendra Atmadja, berencana melepas mayoritas kepemilikan sahamnya di PT Bank Mayora kepada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Rencana akuisisi ini sehaluan dengan rencana bank pelat merah tersebut masuk ke gelanggang bank digital. BBNI berencana mengakuisisi sebanyak 63,92% saham Bank Mayora melalui penerbitan saham baru sebanyak 1,02 miliar saham ditambah dengan pengambialihan sebanyak 169,07 juta saham milik IFC.
Setelah transaksi tersebut, BBNI akan menggenggam kepemilikan 63,92%
saham Bank Mayora dan PT Mayora Inti Utama akan menguasai 36,08% saham.
"Tujuan akuisisi Bank Mayora untuk memperkuat transaksi digital," ungkap manajemen BBNI, dalam prospektusnya, dikutip Senin (24/1/2022).
Lantas, seperti apa kekayaan pendiri Mayora ini?
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Bank Mayora, Jogi Hendra Atmadja tercatat menguasai sebanyak 70% saham di Bank Mayora. Sisanya dimiliki Hendrawan Atmadja 12%, Gunawan Atmadja 10% dan Dharmawan Atmadja 8%.
Itu baru kepemilikannya di Bank Mayora. Salah satu orang terkaya di Indonesia ini juga menjadi pemegang saham pengendali di perusahaan raksasa makanan dan minuman, PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
Jogi Hendra tercatat memiliki 26,14% saham di MYOR atau sekitar 5,64 miliar saham. Bila dihitung berdasarkan harga saham perseroan saat ini di level Rp 2.030 per saham, kekayaannya mencapai Rp 11,44 triliun dari kepemilikan sahamnya di MYOR.
Nilai tersebut baru berdasarkan kepemilikan Jogi secara langsung. Diketahui, Grup Mayora juga menjadi pemegang saham pengendali MYOR melalui Mayora Dhana Utama. Forbes bahkan memasukkan Jogi yang telah berusia 75% tersebut ke dalam daftar 50 orang Indonesia paling tajir dengan kekayaan sekitar Rp 58 triliun.
Sebagai informasi, awal roda bisnis Mayora kian menggurita dimulai dari sebuah perusahaan keluarga yang memproduksi biskuit skala rumahan yang sudah dirintis sejak tahun 1948 silam.
Jogi kemudian mendirikan PT Mayora Indonesia pada 17 Februari 1977 bersama Darmawan Kurnia dan Raden Soedigdo. Ia didapuk menjadi komisaris utama.
Beberapa produk perusahaan yang cukup dikenal di masyarakat adalah biskuit kelapa Roma. Kemudian, perusahaan juga menelurkan produk Kopiko yang menjadi booming di tahun 1980-an. Sedangkan, di lini makanan ringan (snack), yang juga terkenal adalah Astor, Beng-beng hingga Choki-choki. Penjualan produk-produk Mayora sudah merambah ke 90 negara.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20220124120755-17-309869/bank-mayora-tidak-besar-tapi-harta-bosnya-triliunan
Komentar
Posting Komentar