Langsung ke konten utama

Gak Kompak! Harga Bitcoin Rebound, Ripple Masih Ambruk

 Ilustrasi mata uang Ripple. (Dok: Freepik)

Semarang, PT KP Press - Harga mata uang kripto (cryptocurrency) bergerak beragam pada perdagangan Rabu (23/6/2021) pagi waktu Indonesia, setelah sehari sebelumnya mayoritas diperdagangkan di zona merah.

Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 09:00 WIB, pergerakan harga tujuh kripto dengan kapitalisasi terbesar cenderung bergerak mixed.

Bitcoin melesat 3,65% ke level US$ 33.821,23/koin atau setara dengan Rp 488.716.774/koin (asumsi kurs Rp 14.450/US$), Ethereum menguat 1,34% ke US$ 1.980,62/koin (Rp 28.619.959/koin), Tether naik tipis 0,07% ke US$ 1/koin (Rp 14.450/koin), dan Dogecoin juga naik tipis 0,09% ke US$ 0,1975/koin (Rp 2.854/koin).


Sementara untuk Binance Coin terpantau melemah 0,58% ke posisi US$ 279,40/koin atau setara dengan Rp 4.037.330/koin, Cardano turun 0,28% ke US$ 1,22/koin (Rp 17.629/koin), dan Ripple ambles 6,28% ke US$ 0,5839/koin (Rp 8.437/koin).

Pasar kripto pada Selasa kemarin sempat berjatuhan karena adanya sentimen negatif dari tindakan keras China terhadap industri kripto, di mana China mulai lebih keras menindak segala bentuk transaksi dan proses penambangan kripto.

"Alasan utama aksi jual adalah tindakan keras di China pada operasi pertambangan dan layanan perbankan," tulis Simon Peters, analis di platform multi-investasi eToro kepada CoinDesk.

Tekanan regulasi dari China selalu menjadi hambatan bagi pasar kripto, itulah sebabnya penurunan hampir 50% dari tertinggi sepanjang masa mengejutkan beberapa analis.

"Kabar dari China mengenai penambangan dan perdagangan kripto mungkin tampak dramatis bagi investor baru, sementara mereka yang berpengalaman harus terbiasa dengan perkembangan berita ini selama beberapa tahun terakhir," tulis Sean Rooney, kepala penelitian di manajer aset kripto Valkyrie, dikutip dari CoinDesk.

Pada Senin (21/6/2021) lalu, Bank Sentral China (People Bank of China/PBoC) telah mendesak beberapa perusahaan pembayaran dan bank, termasuk Bank Industri dan Komersial China, Bank Pertanian China, dan Alipay milik Alibaba Group, untuk melarang mereka memberikan layanan mata uang kripto.

Selama beberapa hari terakhir, pemerintah China memang telah meningkatkan upayanya untuk mengendalikan industri kripto di negaranya.

Sebelumnya, tambang Bitcoin di Sichuan ditutup sejak Minggu (20/6/2021) setelah pihak berwenang di provinsi barat daya China memerintahkan penghentian penambangan kripto. Lebih dari 90% kapasitas penambangan bitcoin China diperkirakan akan ditutup.

Langkah di Sichuan terjadi setelah langkah serupa juga diterapkan di wilayah Mongolia Dalam dan Yunnan China, serta seruan dari Beijing untuk melarang penambangan kripto di tengah kekhawatiran atas konsumsi energinya yang besar.

Ini bukan pertama kalinya China lebih keras terhadap industri kripto, tetapi komentar PBoC menunjukkan bagaimana regulator China meningkatkan pemantauan dan tekanan pada lembaga keuangan yang terkait dengan kripto.

Pada tahun 2017 silam, China melarang pertukaran kripto lokal dan memaksa mereka untuk pindah ke luar negeri. Namun, pelarangan itu tidak menghentikan trader kripto di China untuk membeli dan menjualnya, meskipun hal itu menambah masalah lebih kompleks pada perdagangan kripto.

Sementara itu, beberapa analis lainnya masih optimis dengan Bitcoin, di mana mereka optimis pelemahan ini akan cepat berlalu.

"Bitcoin saat ini diperdagangkan kira-kira sepertiga di bawah garis tren eksponensial jangka panjangnya, sebuah fenomena yang hanya dipamerkan 20% dalam sejarah Bitcoin," kata Stephen Kelso, kepala pasar di ITI Capital dilansir dari CoinDesk.

"Mengingat kekuatan pasar dan permintaan akan aset kelangkaan untuk melindungi kekayaan, ITI percaya ini adalah peluang pembelian yang menarik bagi investor." tambahnya.

Untuk saat ini, level support Bitcoin masih berada di level US$ 30.000, meskipun secara teknikal Bitcoin menunjukkan kenaikan terbatas menuju US$ 34.000 hingga US$ 36.000.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210623092150-17-255238/gak-kompak-harga-bitcoin-rebound-ripple-masih-ambruk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMMA Buka Suara Soal Sinarmas AM Bersalah di Kasus Jiwasraya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjamin tidak ada dampak yang dirasakan perusahaan atas keputusan pengadilan terkait PT Sinarmas Asset Management (SAM) di perkara korupsi Jiwasraya. Untuk diketahui, SMMA mengendalikan PT Sinarmas Asset Management (SAM) melalui PT Sinarmas Sekuritas, dengan kepemilikan sebesar 99,98%. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (5/4/2022), SMMA menyebut operasional bisnis dan aset yang dikelola perusahaan tidak terdampak putusan pengadilan. Aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan SAM dipastikan tetap berjalan normal. "SAM dan kami menghormati putusan tersebut dan berterima kasih atas aparat penegak hukum yang telah memproses perkara dimaksud sampai saat ini," tulis perusahaan. Perseroan juga menanggapi putusan denda Rp 1 miliar yang diberikan pengadilan terhadap perusahaan pengelola aset tersebut. SMMA menyebut SAM akan tunduk pada keputusan tersebut jika sudah berkekuatan huku...

Teror di Mabes Polri Bisa Ganggu Kepercayaan Investor

PT Kontakperkasa Futures - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia ( BI ) Solo akan melayani masyarakat yang menukarkan uang pecahan baru saat Ramadhan atau menjelang hari Raya Idul Firtri nanti. Bahkan, masyarakat juga bisa menukarkan uang baru pecahan Rp 75.000. "Jadi kalau (memberi fitrah) Rp 10 ribu, Rp 20 ribu kekecilan, boleh ngasihnya yang Rp 75 ribu. Penukaran ada yang 75 (pecahan Rp 75.000). Berapapun (permintaan) kita penuhi," ujar Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, ditemui kantor Bupati Boyolali usai menghadiri pembukaan pelatihan public speaking di Pendopo Pemkab Boyolali, Rabu (31/3/2021). Namun, penukaran uang baru untuk pecahan Rp 75.000 tersebut nantinya dibatasi per orangnya dalam setiap hari. Yaitu per-KTP hanya boleh menukarkan untuk 100 lembar per hari. "Satu hari satu KTP, boleh 100 lembar. Besok lagi boleh lagi 100 lembar lagi, besok lagi boleh lagi, monggo. Kita pokoknya tida...

Batu Bara Sampai Emas Meroket di Kuartal I, RI Makin Kaya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures -  Harga komoditas global melonjak sepanjang kuartal I-2022. Eskalasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina jadi tema utama penguatan harga-harga hasil bumi tersebut.  Bahkan hingga mengukir rekor harga baru.  Batu bara jadi juara komoditas dengan kenaikan 66,1% sepanjang kuartal I-2022. Sementara emas jadi paling bontot dengan kenaikan 5,2% sepanjang kuartal pertama 2022.  Lonjakan harga komoditas juga menguntungkan bagi Indonesia sebagai produsen hasil bumi utama dunia. Indonesia pun bisa mendapatkan pundi-pundi dari perdagangan ekspor yang mayoritas andalannya merupakan barang komoditas seperti batu bara, minyak kelapa sawit, tembaga, dan lain-lain.  Batu Bara Harga batu bara terdorong oleh kekhawatiran pasar atas sanksi Rusia oleh negara barat dengan "mendepaknya" dari sistem keuangan internasional. H arga batu bara sempat me...