Langsung ke konten utama

Dunia Terancam Lockdown, Harga Emas Ikutan Down

 Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Semarang, PT KP Press - Harga emas dunia turun tipis pada perdagangan pagi ini. Keperkasaan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) membatasi ruang gerak kenaikan harga emas.

Pada Rabu (21/7/2021) pukul 07:31 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.080,84/troy ons. Turun tipis 0,07% dari hari sebelumnya.


emas

Penguatan nilai tukar dolar AS membuat emas tidak berdaya. Pada pukul 07:32 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,1%. Berada di 92,96, indeks ini menyentuh titik terkuat dalam tiga bulan terakhir.

Pelaku pasar (dan seluru dunia) kembali dibuat khawatir oleh pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Kemunculan virus corona varian delta yang lebih menular membuat angka kasus positif menanjak.

Per 20 Juli 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pasien positif corona di seluruh negara berjumlah 190.671.330 orang. Bertambah 390.026 orang dari hari sebelumnya.

Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 478.864 orang setiap harinya. Melonjak dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yakni 386.811 orang per hari.

corona

"Investor tidak berani berspekulasi. Ini menjadi pendorong penguatan dolar AS," ujar Karl Schamotta, Chief Market Strategist di Cambridge Global Payments yang berkedudukan di Toronto (Kanada), seperti dikutip dari Reuters.

Saat situasi menjadi sangat tidak pasti, saat dunia kembali dibayangi ancaman karantina wilayah alias lockdown, maka bermain aman adalah pilihan yang sangat wajar. Bahkan ada tendensi investor bermain sangat aman yaitu dengan memegang uang tunai.

Bukan sekadar uang tunai, dolar AS yang menjadi pilihan utama. Sebab, dolar AS adalah mata uang global yang bisa menyelesaikan segala urusan di mana saja, kapan saja.

"Penguatan dolar AS yang berstatus sebagai aset aman (safe haven) adalah hal yang wajar. Kini prospek pertumbuhan ekonomi dunia menjadi penuh tanda tanya," kata Juan Perez, FX Strategist di Tempus Inc yang berbasis di Washington, seperti diberitakan dari Reuters.

Emas dan dolar AS punya hubungan berbanding terbalik. Ini karena emas adalah komoditas yang dibanderol dengan mata uang Negeri Paman Sam.

Saat dolar AS menguat, maka emas menjadi lebih mahal buat investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun akan mengikuti.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210721074711-17-262319/dunia-terancam-lockdown-harga-emas-ikutan-down

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cek! Biar Ngerti, Ini 10 Parameter Pemilihan Baterai Listrik

  Indonesia memasuki era baru industri baterai listrik. Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengumumkan pembentuk Indonesia Battery Corporation (IBC), induk usaha yang dibentuk untuk mengelola industri baterai terintegrasi dari hulu sampai ke hilir di Tanah Air. Apakah Indonesia terlambat? Pasalnya sudah 200 tahun terakhir sudah terjadi perkembangan signifikan baik dari segi riset pengembangan hingga penggunaan baterai untuk keperluan sehari-hari. Pemilihan baterai yang tepat tentu menjadi keputusan yang harus diperhatikan dengan teliti dan didasari oleh anslisis yang dalam dan menyuluruh. Pemilihan bateri tentu saja dipengaruhi oleh berbagai batasan, dari harga material hingga keamanan rantai pasokan. Berikut ini 10 parameter utama yang perlu diperhatikan dalam pemilihan baterai: 1. Spesific Energy Spesific energy adalah total muatan energi yang dapat disimpan di dalam baterai. Semakin banyak energi yang mampu disimpan, tentu ...

SMMA Buka Suara Soal Sinarmas AM Bersalah di Kasus Jiwasraya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjamin tidak ada dampak yang dirasakan perusahaan atas keputusan pengadilan terkait PT Sinarmas Asset Management (SAM) di perkara korupsi Jiwasraya. Untuk diketahui, SMMA mengendalikan PT Sinarmas Asset Management (SAM) melalui PT Sinarmas Sekuritas, dengan kepemilikan sebesar 99,98%. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (5/4/2022), SMMA menyebut operasional bisnis dan aset yang dikelola perusahaan tidak terdampak putusan pengadilan. Aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan SAM dipastikan tetap berjalan normal. "SAM dan kami menghormati putusan tersebut dan berterima kasih atas aparat penegak hukum yang telah memproses perkara dimaksud sampai saat ini," tulis perusahaan. Perseroan juga menanggapi putusan denda Rp 1 miliar yang diberikan pengadilan terhadap perusahaan pengelola aset tersebut. SMMA menyebut SAM akan tunduk pada keputusan tersebut jika sudah berkekuatan huku...

Batu Bara Sampai Emas Meroket di Kuartal I, RI Makin Kaya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures -  Harga komoditas global melonjak sepanjang kuartal I-2022. Eskalasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina jadi tema utama penguatan harga-harga hasil bumi tersebut.  Bahkan hingga mengukir rekor harga baru.  Batu bara jadi juara komoditas dengan kenaikan 66,1% sepanjang kuartal I-2022. Sementara emas jadi paling bontot dengan kenaikan 5,2% sepanjang kuartal pertama 2022.  Lonjakan harga komoditas juga menguntungkan bagi Indonesia sebagai produsen hasil bumi utama dunia. Indonesia pun bisa mendapatkan pundi-pundi dari perdagangan ekspor yang mayoritas andalannya merupakan barang komoditas seperti batu bara, minyak kelapa sawit, tembaga, dan lain-lain.  Batu Bara Harga batu bara terdorong oleh kekhawatiran pasar atas sanksi Rusia oleh negara barat dengan "mendepaknya" dari sistem keuangan internasional. H arga batu bara sempat me...