Langsung ke konten utama

Afghanistan Mencekam, Harga Minyak Jeblok Nyaris 1%!

Afghan militiamen join Afghan defense and security forces during a gathering in Kabul, Afghanistan, Wednesday, June 23, 2021. Taliban gains in north Afghanistan, the traditional stronghold of the country's minority ethnic groups who drove the insurgent force from power nearly 20  years ago, has driven a worried government to resurrect militias whose histories have been characterized by chaos and widespread killing. (AP Photo/Rahmat Gul)

Semarang, PT KP Press - Harga minyak dunia bergerak turun pada perdagangan pagi ini. Koreksi harga si emas hitam terkoreksi nyaris 1%.

Pada Senin (16/8/2021) pukul 07:29 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 69,95/barel. Turun 0,91% dari posisi akhir pekan lalu.

Sedangkan yang jenis light sweet harganya US$ 67,79/barel. Berkurang 0,95%.


crude

Berbagai sentimen negatif mendera harga minyak. Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), terutama penyebaran varian delta, membuat berbagai negara masih berhati-hati dan memilih membatasi aktivitas masyarakat. Ini tentu berakibat pada penurunan permintaan energi.

"Laju vaksinasi anti-virus corona yang relatif rendah di Asia serta tingginya risiko penyebaran virus di lingkungan komunitas membuat wilayah ini rentan akan penyebaran virus corona varian delta," kata Bruce Kasman, Ekonom JPMorgan, seperti dikutip dari Reuters.

Kemudian, investor juga menyoroti perkembangan di Afganistan. Cengkeraman Taliban semakin kuat, kelompok tersebut kini sudah menguasai ibu kota Kabul. Negara-negara barat mulai mengevakuasi warganya dari negara tersebut.

Bahkan Presiden Ashraf Ghani juga sudah meninggalkan Afganistan dengan harapan menghindari pertumpahan darah yang lebih banyak. Juru bicara Taliban menegaskan bahwa pertempuran sudah selesai dan rakyat Afganistan sebaiknya bersiap untuk menyambut rezim pemerintahan baru.

Lalu, pelaku pasar memperkirakan bahwa China akan segera mengurangi 'dosis' pelonggaran kebijakan untuk mengerem laju pertumbuhan ekonomi. Jika terjadi, maka prospek pertumbuhan ekonomi Asia bakal samar-samar.

Oleh karena itu, masa depan harga minyak sepertinya masih suram. Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga minyak masih bisa turun lagi. Untuk hari ini, Wang menyebut target harga minyak brent berada di US$ 69,07/barel.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210816074625-17-268627/afghanistan-mencekam-harga-minyak-jeblok-nyaris-1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMMA Buka Suara Soal Sinarmas AM Bersalah di Kasus Jiwasraya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjamin tidak ada dampak yang dirasakan perusahaan atas keputusan pengadilan terkait PT Sinarmas Asset Management (SAM) di perkara korupsi Jiwasraya. Untuk diketahui, SMMA mengendalikan PT Sinarmas Asset Management (SAM) melalui PT Sinarmas Sekuritas, dengan kepemilikan sebesar 99,98%. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (5/4/2022), SMMA menyebut operasional bisnis dan aset yang dikelola perusahaan tidak terdampak putusan pengadilan. Aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan SAM dipastikan tetap berjalan normal. "SAM dan kami menghormati putusan tersebut dan berterima kasih atas aparat penegak hukum yang telah memproses perkara dimaksud sampai saat ini," tulis perusahaan. Perseroan juga menanggapi putusan denda Rp 1 miliar yang diberikan pengadilan terhadap perusahaan pengelola aset tersebut. SMMA menyebut SAM akan tunduk pada keputusan tersebut jika sudah berkekuatan huku...

Tambang Batu Bara di Kaltara Mau IPO, Cek Profil-Jadwalnya!

  Semarang, PT Kontak Perkasa Futures - Perusahaan tambang baru bara yang memiliki wilayah operasi di Kalimantan Utara, PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL), berencana melakukan penawaran umum perdana saham ( initial public offering /IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan bersiap melepas sebanyak-banyaknya 355.560.000 saham baru atau sebanyak-banyaknya 10% dari total modal disetor dan ditempatkan penuh. Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan di e-IPO, penawaran awal saham MCOL dilakukan dengan rentang harga Rp 1.420 - Rp 1.600 per saham. Dengan demikian dalam IPO ini target dana antara Rp 504,89 miliar hingga Rp 568,89 miliar. Dalam IPO ini, MCOL memberikan mandat kepada PT Buana Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Saat ini perseroan sedang menggelar masa penawaran awal ( book building ) pada 28 Juli -16 Agustus, dengan perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ditargetkan bisa dikantongi pada 30 Agustus mendatang...

Inggris Say Goodbye to Covid-19, Indonesia Juga?

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - Setelah dua tahun bergumul dengan pandemi virus corona ( Coronavirus Disease-2019 /Covid-19), Inggris akhirnya sudah muak. Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Boris Johnson memutuskan untuk mencabut segala bentuk pembatasan sosial ( sosial distancing ) di Negeri John Bull. Inggris berdamai dengan virus corona. Negeri itu siap hidup berdampingan. Berbicara di hadapan Parlemen Senin (21/2/2022) malam waktu Indonesia, PM dari Partai Konservatif itu memaparkan peta jalan ( road map ) untuk mengakhiri pembatasan sosial dan hidup dengan Covid-19. Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara (yang merupakan bagian dari Inggris Raya) boleh menerapkan kebijakan sendiri. "Covid-19 tidak hilang begitu saja, pemerintah tetap akan memantau berbagai mutasi varian yang mungkin saja berbahaya. Hari ini bukan harinya mendekralarasikan kemenangan terhadap Covid-19, karena virusnya belum pergi," papar Johnson, seperti dikutip dari Reut...