Langsung ke konten utama

Bahaya, Harga Batu Bara Anjlok 2% Lebih!

Coal piles are seen at a warehouse of the Trypillian thermal power plant, owned by Ukrainian state-run energy company Centrenergo, in Kiev region, Ukraine November 23, 2017. Picture taken November 23, 2017. REUTERS/Valentyn Ogirenko

Semarang, Kontak perkasa futures - Harga batu bara turun cukup tajam. Sepertinya investor bernafsu untuk mengeruk cuan karena harga sempat menembus rekor tertinggi.

Akhir pekan lalu, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 159,75/ton. Anjlok 2,29% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Pada 16 Agustus 2021, harga batu bara berada di US$ 169,75/ton, rekor tertinggi setidaknya sejak 2008. Selepas itu, harga bergerak turun karena sepertinya pelaku pasar beramai-ramai mencairkan keuntungan.


Cuan yang didapat dari batu bara memang bukan kaleng-kaleng. Dalam sebulan terakhir, harga si batu hitam masih membukukan kenaikan 12,02%. Sementara sejak akhir 2020 (year-to-date), kenaikannya mencapai 108,39%. Jadi tidak heran batu bara rentan terserang profit taking.

coal

Toby Hassall, Analis Refinitiv, menyebut setidaknya ada dua faktor lain yang bisa mendatangkan risiko buat harga batu bara. Satu, pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) kembali menggila di berbagai negara. Ini bisa menurunkan permintaan listrik, yang berimbas ke permintaan batu bara.

Di Eropa, misalnya, pembangkitan listrik bertenaga batu bara di Jerman pada pekan lalu turun 14,2% dibandingkan sepekan sebelumnya. Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, terjadi penurunan 4,9%.

Kedua adalah tren kenaikan harga akan membuat produsen batu bara berlomba-lomba untuk mendongkrak produksi. Pada akhirnya, produksi bisa terlalu banyak dan melampaui permintaan sehingga mempengaruhi harga.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210823084650-17-270348/bahaya-harga-batu-bara-anjlok-2-lebih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMMA Buka Suara Soal Sinarmas AM Bersalah di Kasus Jiwasraya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjamin tidak ada dampak yang dirasakan perusahaan atas keputusan pengadilan terkait PT Sinarmas Asset Management (SAM) di perkara korupsi Jiwasraya. Untuk diketahui, SMMA mengendalikan PT Sinarmas Asset Management (SAM) melalui PT Sinarmas Sekuritas, dengan kepemilikan sebesar 99,98%. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (5/4/2022), SMMA menyebut operasional bisnis dan aset yang dikelola perusahaan tidak terdampak putusan pengadilan. Aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan SAM dipastikan tetap berjalan normal. "SAM dan kami menghormati putusan tersebut dan berterima kasih atas aparat penegak hukum yang telah memproses perkara dimaksud sampai saat ini," tulis perusahaan. Perseroan juga menanggapi putusan denda Rp 1 miliar yang diberikan pengadilan terhadap perusahaan pengelola aset tersebut. SMMA menyebut SAM akan tunduk pada keputusan tersebut jika sudah berkekuatan huku...

Teror di Mabes Polri Bisa Ganggu Kepercayaan Investor

PT Kontakperkasa Futures - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia ( BI ) Solo akan melayani masyarakat yang menukarkan uang pecahan baru saat Ramadhan atau menjelang hari Raya Idul Firtri nanti. Bahkan, masyarakat juga bisa menukarkan uang baru pecahan Rp 75.000. "Jadi kalau (memberi fitrah) Rp 10 ribu, Rp 20 ribu kekecilan, boleh ngasihnya yang Rp 75 ribu. Penukaran ada yang 75 (pecahan Rp 75.000). Berapapun (permintaan) kita penuhi," ujar Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, ditemui kantor Bupati Boyolali usai menghadiri pembukaan pelatihan public speaking di Pendopo Pemkab Boyolali, Rabu (31/3/2021). Namun, penukaran uang baru untuk pecahan Rp 75.000 tersebut nantinya dibatasi per orangnya dalam setiap hari. Yaitu per-KTP hanya boleh menukarkan untuk 100 lembar per hari. "Satu hari satu KTP, boleh 100 lembar. Besok lagi boleh lagi 100 lembar lagi, besok lagi boleh lagi, monggo. Kita pokoknya tida...

Batu Bara Sampai Emas Meroket di Kuartal I, RI Makin Kaya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures -  Harga komoditas global melonjak sepanjang kuartal I-2022. Eskalasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina jadi tema utama penguatan harga-harga hasil bumi tersebut.  Bahkan hingga mengukir rekor harga baru.  Batu bara jadi juara komoditas dengan kenaikan 66,1% sepanjang kuartal I-2022. Sementara emas jadi paling bontot dengan kenaikan 5,2% sepanjang kuartal pertama 2022.  Lonjakan harga komoditas juga menguntungkan bagi Indonesia sebagai produsen hasil bumi utama dunia. Indonesia pun bisa mendapatkan pundi-pundi dari perdagangan ekspor yang mayoritas andalannya merupakan barang komoditas seperti batu bara, minyak kelapa sawit, tembaga, dan lain-lain.  Batu Bara Harga batu bara terdorong oleh kekhawatiran pasar atas sanksi Rusia oleh negara barat dengan "mendepaknya" dari sistem keuangan internasional. H arga batu bara sempat me...