Langsung ke konten utama

China Catat Rekor Kasus Covid Lagi, Tertinggi Sepanjang 2021

 People walk past a large video screen outside a shopping mall showing Chinese President Xi Jinping speaking during an event to commemorate the 100th anniversary of China's Communist Party at Tiananmen Square in Beijing, Thursday, July 1, 2021. China's ruling Communist Party is marking the 100th anniversary of its founding with speeches and grand displays intended to showcase economic progress and social stability to justify its iron grip on political power. (AP Photo/Andy Wong)

Semarang, PT KP Press - Otoritas China pada Senin (2/8/2021) melaporkan penemuan kasus harian Covid-19 sebanyak 98 kasus. Jumlah ini merupakan rekor tertinggi sepanjang 2021 yang mengungguli penemuan pada 26 Juli lalu dengan 76 kasus.

Dengan penambahan angka ini, China telah mencatat 93.005 kasus virus dan 4.636 kematian sejak wabah itu pertama kali muncul di kota Wuhan. Dalam penyebaran ini, Negeri Tirai Bambu menyalahkan penyebaran varian Delta yang sangat masif.


Saat ini varian yang pertama kali muncul di India itu telah menyebar ke setidaknya 18 provinsi dan puluhan kota. Ada empat daerah berisiko tinggi dan 91 daerah berisiko sedang.

Ahli epidemiologi China dan pejabat kesehatan masyarakat mengevaluasi bahwa wabah terbaru masih dalam tahap awal. Sehingga terlalu dini untuk berbicara tentang 'krisis' akibat varian Delta.

"Apakah epidemi di kota-kota kecil akan menyebar masih belum diketahui," kata ahli dikutip dari media setempat Global Times.

"Tetapi kegagalan dalam pengendalian epidemi di bandara dan fasilitas lain untuk mengatasi kedatangan internasional harus segera ditangani."

Mulanya, varian Delta pertama kali ditemukan di Nanjing, Provinsi Jiangsu. Kemudian virus ini menyebarke lebih banyak lokasi, termasuk hotspot wisata Zhangjiajie di Provinsi Hunan.

Turis yang kembali dari Zhangjiajie membawa virus itu ketika mereka kembali ke rumah, termasuk ke  Beijing. Ibu kota China itu melaporkan dua kasus baru pada hari Minggu (1/8/2021) dan satu infeksi tanpa gejala terkait dengan wabah yang berasal dari Zhangjiajie.

Selain Beijing, pihak berwenang di Provinsi Henan mengkonfirmasi bahwa wabah yang terjadi di Zhengzhou juga disebabkan oleh varian Delta. Zhengzhou sendiri baru-baru ini dilanda curah hujan dan banjir yang sangat besar.

Dalam infeksi di Zhengzhou, infeksi baru melibatkan petugas kebersihan, staf medis dan pasien rawat inap. Ini memperlihatkan kesenjangan dalam protokol penyakit di rumah sakit setempat.

Untuk mengantisipasi penyebaran lanjutan, beberapa langkah-langkah pencegahan juga sudah mulai dilakukan oleh beberapa provinsi. Otoritas pengendalian penyakit di Beijing dan Provinsi Guangdong yang terletak di sebelah Hong Kong telah mengeluarkan pemberitahuan yang mendesak penduduk untuk tidak meninggalkan kota dan provinsi kecuali diperlukan.

Tak hanya itu, tim dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China saat ini sedang melakukan penelitian mengenai apakah suntikan booster vaksin Covid-19 memang diperlukan mengingat kekuatan Varian Delta yang lebih kuat dibanding varian biasa.

"Pihak berwenang saat ini sedang mempelajari apakah perlu mengambil suntikan penguat," Shao Yiming, seorang dokter terkemuka dan ahli imunologi dari CDC China.

China secara nasional menargetkan akan menginokulasi 64% dari 1,4 miliar penduduknya pada akhir tahun ini. Dalam mewujudkan target ini beberapa kota di negara itu telah menerapkan beberapa peraturan yang memberikan keleluasaan bagi orang yang telah divaksin.

 Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20210802121751-4-265391/china-catat-rekor-kasus-covid-lagi-tertinggi-sepanjang-2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMMA Buka Suara Soal Sinarmas AM Bersalah di Kasus Jiwasraya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjamin tidak ada dampak yang dirasakan perusahaan atas keputusan pengadilan terkait PT Sinarmas Asset Management (SAM) di perkara korupsi Jiwasraya. Untuk diketahui, SMMA mengendalikan PT Sinarmas Asset Management (SAM) melalui PT Sinarmas Sekuritas, dengan kepemilikan sebesar 99,98%. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (5/4/2022), SMMA menyebut operasional bisnis dan aset yang dikelola perusahaan tidak terdampak putusan pengadilan. Aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan SAM dipastikan tetap berjalan normal. "SAM dan kami menghormati putusan tersebut dan berterima kasih atas aparat penegak hukum yang telah memproses perkara dimaksud sampai saat ini," tulis perusahaan. Perseroan juga menanggapi putusan denda Rp 1 miliar yang diberikan pengadilan terhadap perusahaan pengelola aset tersebut. SMMA menyebut SAM akan tunduk pada keputusan tersebut jika sudah berkekuatan huku...

Tambang Batu Bara di Kaltara Mau IPO, Cek Profil-Jadwalnya!

  Semarang, PT Kontak Perkasa Futures - Perusahaan tambang baru bara yang memiliki wilayah operasi di Kalimantan Utara, PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL), berencana melakukan penawaran umum perdana saham ( initial public offering /IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan bersiap melepas sebanyak-banyaknya 355.560.000 saham baru atau sebanyak-banyaknya 10% dari total modal disetor dan ditempatkan penuh. Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan di e-IPO, penawaran awal saham MCOL dilakukan dengan rentang harga Rp 1.420 - Rp 1.600 per saham. Dengan demikian dalam IPO ini target dana antara Rp 504,89 miliar hingga Rp 568,89 miliar. Dalam IPO ini, MCOL memberikan mandat kepada PT Buana Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Saat ini perseroan sedang menggelar masa penawaran awal ( book building ) pada 28 Juli -16 Agustus, dengan perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ditargetkan bisa dikantongi pada 30 Agustus mendatang...

Inggris Say Goodbye to Covid-19, Indonesia Juga?

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - Setelah dua tahun bergumul dengan pandemi virus corona ( Coronavirus Disease-2019 /Covid-19), Inggris akhirnya sudah muak. Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Boris Johnson memutuskan untuk mencabut segala bentuk pembatasan sosial ( sosial distancing ) di Negeri John Bull. Inggris berdamai dengan virus corona. Negeri itu siap hidup berdampingan. Berbicara di hadapan Parlemen Senin (21/2/2022) malam waktu Indonesia, PM dari Partai Konservatif itu memaparkan peta jalan ( road map ) untuk mengakhiri pembatasan sosial dan hidup dengan Covid-19. Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara (yang merupakan bagian dari Inggris Raya) boleh menerapkan kebijakan sendiri. "Covid-19 tidak hilang begitu saja, pemerintah tetap akan memantau berbagai mutasi varian yang mungkin saja berbahaya. Hari ini bukan harinya mendekralarasikan kemenangan terhadap Covid-19, karena virusnya belum pergi," papar Johnson, seperti dikutip dari Reut...