Langsung ke konten utama

Duh! Mal Mau Dibuka, Rupiah Malah Dekati Rp 14.400/US$

 Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Semarang, PT KP PressNilai tukar rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Selasa (10/8/2021), hingga nyaris mencapai Rp 14.400/US$ lagi.

Padahal ada kabar baik dari dalam negeri, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 kembali diperpanjang tetapi dengan beberapa pelonggaran.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan melemah 0,07% ke Rp 14.370/US$. Setelahnya rupiah melemah hingga 0,21% ke Rp 14.390/US$ pada pukul 9:10 WIB. 

Perkasanya dolar AS pasca rilis data tenaga kerja Jumat pekan lalu masih menekan rupiah. Indeks dolar AS melemah 0,6% di hari Jumat, berlanjut 0,16% kemarin, dan pagi ini naik lagi meski tipis hingga ke level 93,009.

Indeks dolar AS kerap dijadikan tolak ukur kekuatan dolar AS, sehingga kenaikan indeks tersebut bisa berdampak negatif ke mata uang lainnya, termasuk rupiah.

Tetapi dolar AS sebenarnya sedang bimbang, sebab kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) kembali menanjak di Amerika Serikat.

Penambahan kasus harian dan tingkat keterisian rumah sakit di AS kini naik ke level tertinggi dalam 6 bulan terakhir. Virus corona varian delta menjadi pemicu peningkatan tersebut.

Sebelumnya, rilis data tenaga kerja AS memicu spekulasi bank sentral AS (The Fed) akan melakukan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE). Tetapi, penyebaran terbaru virus corona, jika mengganggu pemulihan ekonomi tentunya akan menjadi pertimbangan The Fed untuk tidak melakukan tapering dalam waktu dekat. Alhasil, laju kenaikan dolar AS tidak "seganas" Jumat lalu.

"Pasar sedang melihat dua hal, pasar tenaga kerja yang membaik, dan kenaikan virus corona varian delta," kata Adam Button, kepala analis valuta asing di Forexlive di Toronto, sebagaimana dilansir CNBC International, Senin (9/8/2021).

"Saya akan mengatakan pasar kin menahan diri dan melihat seberapa cepat corona delta mampu diredam," tambahnya.

Sementara itu dari dalam negeri, pemerintah kemarin memutuskan PPKM level 4 di Jawa-Bali diperpanjang hingga 16 Agustus mendatang. Tetapi, mal sudah diizinkan beroperasi di beberapa wilayah.

"Pemerintah akan melakukan uji coba pembukaan secara gradual untuk mal, pusat perbelanjaan di (daerah) level 4 dengan memperhatikan implementasi protokol kesehatan," ujar Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan dalam taklimat media, Senin (9/8/2021).

Menurut dia, uji coba pembukaan pusat perbelanjaan dan mal akan dilakukan di Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya dengan kapasitas pengunjung 25%. Uji coba berlangsung sepekan ke depan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Dengan kembali dibukanya mal, roda bisnis bisa berputar lebih kencang, dan perekonomian bisa membaik. Tetapi rupiah masih belum mampu bangkit di awal perdagangan.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210810091448-17-267406/duh-mal-mau-dibuka-rupiah-malah-dekati-rp-14400-us-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMMA Buka Suara Soal Sinarmas AM Bersalah di Kasus Jiwasraya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjamin tidak ada dampak yang dirasakan perusahaan atas keputusan pengadilan terkait PT Sinarmas Asset Management (SAM) di perkara korupsi Jiwasraya. Untuk diketahui, SMMA mengendalikan PT Sinarmas Asset Management (SAM) melalui PT Sinarmas Sekuritas, dengan kepemilikan sebesar 99,98%. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (5/4/2022), SMMA menyebut operasional bisnis dan aset yang dikelola perusahaan tidak terdampak putusan pengadilan. Aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan SAM dipastikan tetap berjalan normal. "SAM dan kami menghormati putusan tersebut dan berterima kasih atas aparat penegak hukum yang telah memproses perkara dimaksud sampai saat ini," tulis perusahaan. Perseroan juga menanggapi putusan denda Rp 1 miliar yang diberikan pengadilan terhadap perusahaan pengelola aset tersebut. SMMA menyebut SAM akan tunduk pada keputusan tersebut jika sudah berkekuatan huku...

Tambang Batu Bara di Kaltara Mau IPO, Cek Profil-Jadwalnya!

  Semarang, PT Kontak Perkasa Futures - Perusahaan tambang baru bara yang memiliki wilayah operasi di Kalimantan Utara, PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL), berencana melakukan penawaran umum perdana saham ( initial public offering /IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan bersiap melepas sebanyak-banyaknya 355.560.000 saham baru atau sebanyak-banyaknya 10% dari total modal disetor dan ditempatkan penuh. Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan di e-IPO, penawaran awal saham MCOL dilakukan dengan rentang harga Rp 1.420 - Rp 1.600 per saham. Dengan demikian dalam IPO ini target dana antara Rp 504,89 miliar hingga Rp 568,89 miliar. Dalam IPO ini, MCOL memberikan mandat kepada PT Buana Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Saat ini perseroan sedang menggelar masa penawaran awal ( book building ) pada 28 Juli -16 Agustus, dengan perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ditargetkan bisa dikantongi pada 30 Agustus mendatang...

Inggris Say Goodbye to Covid-19, Indonesia Juga?

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - Setelah dua tahun bergumul dengan pandemi virus corona ( Coronavirus Disease-2019 /Covid-19), Inggris akhirnya sudah muak. Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Boris Johnson memutuskan untuk mencabut segala bentuk pembatasan sosial ( sosial distancing ) di Negeri John Bull. Inggris berdamai dengan virus corona. Negeri itu siap hidup berdampingan. Berbicara di hadapan Parlemen Senin (21/2/2022) malam waktu Indonesia, PM dari Partai Konservatif itu memaparkan peta jalan ( road map ) untuk mengakhiri pembatasan sosial dan hidup dengan Covid-19. Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara (yang merupakan bagian dari Inggris Raya) boleh menerapkan kebijakan sendiri. "Covid-19 tidak hilang begitu saja, pemerintah tetap akan memantau berbagai mutasi varian yang mungkin saja berbahaya. Hari ini bukan harinya mendekralarasikan kemenangan terhadap Covid-19, karena virusnya belum pergi," papar Johnson, seperti dikutip dari Reut...