Langsung ke konten utama

Pasar Saham Global Drop, Harga Kripto Big Cap Ikutan Ambles!

 Ilustrasi Cryptocurrency (Photo by Thought Catalog on Unsplash)

Semarang, PT Kontak Perkasa Futures - Harga mata uang kripto (cryptocurrency) berkapitalisasi pasar terbesar kembali melemah pada perdagangan Rabu (29/9/2021) pagi waktu Indonesia, di tengah sikap investor yang merespons negatif dari kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 09:15 WIB, kedelapan kripto berkapitalisasi terbesar non-stablecoin kembali diperdagangkan di zona merah pada pagi hari ini.

Bitcoin melemah 2,01% ke level harga US$ 41.693,53/koin atau setara dengan Rp 595.800.544/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.290/US$), ethereum merosot 2,89% ke level US$ 2.862,96/koin atau Rp 40.911.698/koin, cardano ambles 5,31% ke US$ 2,05/koin (Rp 29.295/koin).


Berikutnya binance coin turun 0,5% ke level US$ 337,74/koin atau Rp 4.826.305/koin, ripple tergelincir 3,03% ke US$ 0,9068/koin (Rp 12.958/koin), solana terkoreksi 1,07% ke US$ 136,08/koin (Rp 1.944.583/koin), polkadot terpangkas 3,6% ke US$ 27,02/koin (Rp 386.116/koin), dan dogecoin terdepresiasi 2,05% ke US$ 0,1979/koin (Rp 2.828/koin).

Kripto

Mayoritas kripto kembali diperdagangkan di zona merah pada pagi hari ini, cenderung mengikuti pasar saham global karena investor merespons negatif dari kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (Treasury) hingga menyentuh level di atas 1,5%.

Pada penutupan perdagangan Selasa (28/9/2021) kemarin waktu AS, yield Treasury AS tenor 10 tahun pada kembali menanjak 5,55 basis poin (bp) ke level 1,5461%, dan mencapai level tertinggi sejak pertengahan Juni lalu.

Kenaikan yield Treasury membuat saham-saham teknologi di AS ditutup berjatuhan, di mana hal ini juga berimbas ke saham teknologi yang terkait dengan pasar kripto.

"Dalam pasar saham, kita akan memasuki bulan yang paling berbahaya di tahun ini, Oktober adalah bulan di mana kemungkinan koreksi besar terjadi," kata Charlie Silver, CEO Permission.io, dikutip dari CoinDesk.

"Kripto saat ini seakan sedang terombang-ambing, di tengah sikap investor yang masih menanti kejelasan aturan kripto di AS dan bank sentral beberapa negara bergerak di sekitar krisis utang China," tambah Silver, seraya merujuk pada gejolak atas krisis keuangan Evergrande.

Selain itu, masalah politik klasik di AS, yakni batas utang, juga membebani sentimen pelaku pasar global, termasuk di kripto. AS masih terancam mengalami shutdown.

Kongres AS harus menyetujui Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) AS pada Jumat (1/10/2021) mendatang untuk menghindari shutdown.

Menteri Keuangan Janet Yellen juga mengatakan Kongres AS harus menyetujui kenaikan batas utang pada 18 Oktober agar Amerika Serikat terhindar dari gagal bayar (default).

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210929092725-17-279972/pasar-saham-global-drop-harga-kripto-big-cap-ikutan-ambles

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cek! Biar Ngerti, Ini 10 Parameter Pemilihan Baterai Listrik

  Indonesia memasuki era baru industri baterai listrik. Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengumumkan pembentuk Indonesia Battery Corporation (IBC), induk usaha yang dibentuk untuk mengelola industri baterai terintegrasi dari hulu sampai ke hilir di Tanah Air. Apakah Indonesia terlambat? Pasalnya sudah 200 tahun terakhir sudah terjadi perkembangan signifikan baik dari segi riset pengembangan hingga penggunaan baterai untuk keperluan sehari-hari. Pemilihan baterai yang tepat tentu menjadi keputusan yang harus diperhatikan dengan teliti dan didasari oleh anslisis yang dalam dan menyuluruh. Pemilihan bateri tentu saja dipengaruhi oleh berbagai batasan, dari harga material hingga keamanan rantai pasokan. Berikut ini 10 parameter utama yang perlu diperhatikan dalam pemilihan baterai: 1. Spesific Energy Spesific energy adalah total muatan energi yang dapat disimpan di dalam baterai. Semakin banyak energi yang mampu disimpan, tentu ...

SMMA Buka Suara Soal Sinarmas AM Bersalah di Kasus Jiwasraya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjamin tidak ada dampak yang dirasakan perusahaan atas keputusan pengadilan terkait PT Sinarmas Asset Management (SAM) di perkara korupsi Jiwasraya. Untuk diketahui, SMMA mengendalikan PT Sinarmas Asset Management (SAM) melalui PT Sinarmas Sekuritas, dengan kepemilikan sebesar 99,98%. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (5/4/2022), SMMA menyebut operasional bisnis dan aset yang dikelola perusahaan tidak terdampak putusan pengadilan. Aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan SAM dipastikan tetap berjalan normal. "SAM dan kami menghormati putusan tersebut dan berterima kasih atas aparat penegak hukum yang telah memproses perkara dimaksud sampai saat ini," tulis perusahaan. Perseroan juga menanggapi putusan denda Rp 1 miliar yang diberikan pengadilan terhadap perusahaan pengelola aset tersebut. SMMA menyebut SAM akan tunduk pada keputusan tersebut jika sudah berkekuatan huku...

Top! Begini Strategi Ekspansi BRMS di Produksi Emas

  Semarang, PT KPF - Anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) gencar melakukan ekspansi pengeboran dan pembangunan pabrik demi mencapai target pengolahan 8.500 ton bijih emas per hari. Direktur & Investor Relations BRMS Herwin Hidayat mengatakan setidaknya ada 3 rencana ekspansi perusahaan yang telah dimulai pada tahun lalu. Ekspansi ini dilakukan melalui anak usaha perseroan, yakni PT Citra Palu Minerals. Rencana ekspansi pertama adalah pengeboran 4 prospek emas di Poboya, Palu Selawesi Tengah yang dimulai pada Kuartal II-2021. "Hasilnya segera kita umumkan, yakni pada tahap pertama di November 2021. Targetnya diharapkan kita dapat menemukan tambahan cadangan bijih emas sekitar 5 juta ton dalam bentuk cadangan maupun sumber daya," ujar Herwin dalam sebuah diskusi belum lama ini. Rencana ekspansi selanjutnya adalah adalah pembangunan pabrik pengolahan II dengan kapasitas 4.000 ton perhari. Konstruksi pabrik ini diharapk...