Langsung ke konten utama

Suntik Startup Evermos, UOB-Telkomsel dkk Rogoh Rp 426 M

 Telkomsel (detikNet)

Semrang, PT KP Press - Evermos, platform social commerce mengumumkan telah meraih pendanaan Seri B lebih dari US$ 30 juta atau setara dengan Rp 426 miliar (kurs Rp 14.200).

Pendanaan ini dipimpin oleh investor baru UOB Venture Management lewat Asia Impact Investment Fund II dan turut melibatkan IFC, MDI Ventures, Telkomsel Mitra Innovation (TMI), Future Shape.

Dua investor lama Evermos, Jungle Ventures dan Shunwei Capital, yang merupakan investor sejak 2019 juga turut terlibat dalam pendanaan yang melebihi permintaan (oversubscribed) ini.

Manajemen Evermos dalam keterangan resmi menyatakan, rencananya, pendanaan ini akan digunakan untuk memperkuat tim kepemimpinan dan pertumbuhan Evermos, melakukan ekspansi secara geografis dan untuk mengembangkan teknologi.

"Evermos sangat antusias menyambut para investor baru untuk mendukung kami melangkah ke tahap pertumbuhan berikutnya. Kami juga berterima kasih kepada para investor kami sebelumnya yang tetap mendukung kami dengan terus berkomitmen dan memberikan kepercayaan kepada Evermos," kata Deputy CEO & Co-Founder Evermos, Ghufron Mustaqim, dalam keterangan resmi, Rabu ini (22/9).

"Sebagian dari pendapatan Evermos dikhususkan untuk peningkatan individu dan UKM di kota-kota tier 2 dan 3 Indonesia. Saat ini kami sedang menjalankan program percontohan "Desa Evermos", dengan melibatkan hampir 100 desa di Indonesia untuk bermitra dengan bisnis lokal, yang berlokasi di desa dan mentransformasi penduduk lokal yang kurang produktif menjadi aset masyarakat dengan menjadi reseller kami," kata President & Co-founder Evermos, Arip Tirta.

Senior Director UOB Venture Management, Clarissa Loh mengatakan, dengan jumlah populasi lebih dari 200 juta jiwa yang tinggal di luar kota tingkat 1 Indonesia, ini menjadi peluang besar bagi Evermos karena adanya potensi permintaan konsumen yang tinggi.

"Saat ini penetrasi e-commerce di kota tier 1 Indonesia masih rendah, ini terjadi sebagian karena konektivitas internet yang tidak merata, permasalahan logistik dan ketidakpercayaan atau ketidakpahaman mengenai belanja online. Konsep social commerce yang ditawarkan oleh Evermos dapat menjembatani kesenjangan tersebut dengan cara memungkinkan bagi para reseller untuk memasarkan produknya kepada konsumen mereka," katanya.

Startup ini didirikan pada November 2018 oleh Ghufron Mustaqim, Iqbal Muslimin, Ilham Taufiq dan Arip Tirta, dan menjadi wadah bagi para reseller-nya untuk menjual produk mereka ke konsumen melalui WhatsApp atau platform media sosial lainnya.

Evermos akan membantu para reseller dalam mengelola inventori, logistik, customer support dan teknologi untuk memberdayakan reseller agar dapat menjalankan bisnis tanpa modal.

Evermos, platform social commerce mengumumkan telah meraih pendanaan Seri B lebih dari US$ 30 juta/Dok EvermosFoto: Evermos, platform social commerce mengumumkan telah meraih pendanaan Seri B lebih dari US$ 30 juta/Dok Evermos
Evermos, platform social commerce mengumumkan telah meraih pendanaan Seri B lebih dari US$ 30 juta/Dok Evermos

Dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun, Evermos telah menciptakan peluang wirausaha mikro untuk lebih dari 100.000 reseller aktif yang sudah bergabung dan tersebar di lebih dari 500 kota tier 2 dan 3 seluruh Indonesia.

Evermos juga sudah bermitra dengan lebih dari 500 brand, 90% di antaranya adalah UKM lokal yang sudah diseleksi.

Platform Evermos menyediakan berbagai produk yang sesuai dengan gaya hidup masyarakat Indonesia, termasuk busana muslim, produk kesehatan dan kecantikan halal, produk makanan dan minuman halal. Selama dua tahun terakhir, bisnis ini telah mengalami pertumbuhan pesat, terlihat dari nilai transaksi yang mengalami peningkatan hingga lebih dari 60 kali.

Mengutip laporan McKinsey tahun 2021, industri social commerce Indonesia diproyeksikan akan terus mengalami pertumbuhan hingga mencapai US$25 miliar (setara dengan Rp 356 triliun) pada tahun 2022.

Pertumbuhan ini semakin dipercepat dengan adanya pandemi COVID-19 karena membuat orang-orang mencari sumber pendapatan alternatif.

"Melalui penjualan di platform Evermos, beberapa reseller mampu mendapatkan penghasilan tambahan untuk keluarganya, sehingga memungkinkan mereka untuk menopang keluarga mereka di masa-masa sulit ini," kata Ghufron Mustaqim.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210922093039-17-278168/suntik-startup-evermos-uob-telkomsel-dkk-rogoh-rp-426-m

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMMA Buka Suara Soal Sinarmas AM Bersalah di Kasus Jiwasraya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjamin tidak ada dampak yang dirasakan perusahaan atas keputusan pengadilan terkait PT Sinarmas Asset Management (SAM) di perkara korupsi Jiwasraya. Untuk diketahui, SMMA mengendalikan PT Sinarmas Asset Management (SAM) melalui PT Sinarmas Sekuritas, dengan kepemilikan sebesar 99,98%. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (5/4/2022), SMMA menyebut operasional bisnis dan aset yang dikelola perusahaan tidak terdampak putusan pengadilan. Aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan SAM dipastikan tetap berjalan normal. "SAM dan kami menghormati putusan tersebut dan berterima kasih atas aparat penegak hukum yang telah memproses perkara dimaksud sampai saat ini," tulis perusahaan. Perseroan juga menanggapi putusan denda Rp 1 miliar yang diberikan pengadilan terhadap perusahaan pengelola aset tersebut. SMMA menyebut SAM akan tunduk pada keputusan tersebut jika sudah berkekuatan huku...

Tambang Batu Bara di Kaltara Mau IPO, Cek Profil-Jadwalnya!

  Semarang, PT Kontak Perkasa Futures - Perusahaan tambang baru bara yang memiliki wilayah operasi di Kalimantan Utara, PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL), berencana melakukan penawaran umum perdana saham ( initial public offering /IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan bersiap melepas sebanyak-banyaknya 355.560.000 saham baru atau sebanyak-banyaknya 10% dari total modal disetor dan ditempatkan penuh. Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan di e-IPO, penawaran awal saham MCOL dilakukan dengan rentang harga Rp 1.420 - Rp 1.600 per saham. Dengan demikian dalam IPO ini target dana antara Rp 504,89 miliar hingga Rp 568,89 miliar. Dalam IPO ini, MCOL memberikan mandat kepada PT Buana Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Saat ini perseroan sedang menggelar masa penawaran awal ( book building ) pada 28 Juli -16 Agustus, dengan perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ditargetkan bisa dikantongi pada 30 Agustus mendatang...

Inggris Say Goodbye to Covid-19, Indonesia Juga?

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - Setelah dua tahun bergumul dengan pandemi virus corona ( Coronavirus Disease-2019 /Covid-19), Inggris akhirnya sudah muak. Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Boris Johnson memutuskan untuk mencabut segala bentuk pembatasan sosial ( sosial distancing ) di Negeri John Bull. Inggris berdamai dengan virus corona. Negeri itu siap hidup berdampingan. Berbicara di hadapan Parlemen Senin (21/2/2022) malam waktu Indonesia, PM dari Partai Konservatif itu memaparkan peta jalan ( road map ) untuk mengakhiri pembatasan sosial dan hidup dengan Covid-19. Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara (yang merupakan bagian dari Inggris Raya) boleh menerapkan kebijakan sendiri. "Covid-19 tidak hilang begitu saja, pemerintah tetap akan memantau berbagai mutasi varian yang mungkin saja berbahaya. Hari ini bukan harinya mendekralarasikan kemenangan terhadap Covid-19, karena virusnya belum pergi," papar Johnson, seperti dikutip dari Reut...