Langsung ke konten utama

Gegara Suku Bunga, Poundsterling Bakal Tembus Rp 20.000/GBP?

 Ilustrasi Poundsterling Inggris (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Semarang, PT KP Press - Nilai tukar poundsterling sedang menanjak melawan rupiah sepanjang Oktober, setelah sebelumnya merosot hingga menyentuh level terendah 7 bulan pada akhir September lalu.

Bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) yang diramal akan menaikkan suku bunga pada pekan depan menjadi pemicu pengguatan poundsterling.

Pada perdagangan Rabu (27/10), pukul 10:24 WIB poundsterling menguat 0,29% melawan rupiah ke Rp 19.535/GBP. Sepanjang bulan ini, penguatannya tercatat sebesar 1,3%. Poundsterling kini berjarak sekitar 2,4% dari level psikologis Rp 20.000/GBP yang terakhir dicapai pada awal Agustus lalu.


BoE akan mengumumkan kebijakan moneter pada Kamis (4/11) pekan depan, dan pasar memperkirakan ada probabilitas sebesar 60% BoE akan menaikkan suku bunga sebesar 15 basis poin menjadi 0,25%.

Bukan tanpa sebab, probabilitas tersebut muncul setelah Gubernur BoE, Andrew Bailey, dua pekan lalu mengatakan tengah bersiap untuk menaikkan suku bunga guna meredam laju inflasi.

Bailey mengatakan inflasi yang tinggi di Inggris hanya bersifat sementara, tetapi dengan kenaikan tajam harga energi, inflasi bisa semakin tinggi dan dalam waktu yang lama.

"Kebijakan moneter tidak bisa menyelesaikan masalah dari sisi supply (yang memicu inflasi), tetapi tetapi bank sentral harus bertindak jika kita melihat risiko, khususnya inflasi dalam jangka menengah begitu juga dengan ekspektasinya" kata Bailey, saat diskusi panel online, Minggu (17/10).

"Dan itulah mengapa Bank of England memberikan sinyal kenaikan suku bunga, dan ini sinyal yang lainnya. Tetapi tentunya kami akan bertindak saat rapat kebijakan moneter," tambahnya.

BoE memprediksi inflasi akan melewati 4%, lebih tinggi dua kali lipat ketimbang target 2%.

Sementara di Indonesia, inflasi justru masih rendah. Pada Jumat (1/10/2021) Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi bulan September tumbuh 1,6% year-on-year. Rendahnya inflasi tersebut sebenarnya memberikan ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga.

Tetapi, jika suku bunga kembali diturunkan, rupiah berisiko mengalami tekanan. Sehingga BI masih mempertahankan suku bunga 3,5% sejak Februari lalu.

BI mengindikasikan baru akan menaikkan suku bunga pada tahun 2023. Artinya spread suku bunga dengan BoE akan menyempit, sehingga ada risiko kurs poundsterling terus menanjak melawan rupiah.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211027102149-17-286862/gegara-suku-bunga-poundsterling-bakal-tembus-rp-20000-gbp

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMMA Buka Suara Soal Sinarmas AM Bersalah di Kasus Jiwasraya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjamin tidak ada dampak yang dirasakan perusahaan atas keputusan pengadilan terkait PT Sinarmas Asset Management (SAM) di perkara korupsi Jiwasraya. Untuk diketahui, SMMA mengendalikan PT Sinarmas Asset Management (SAM) melalui PT Sinarmas Sekuritas, dengan kepemilikan sebesar 99,98%. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (5/4/2022), SMMA menyebut operasional bisnis dan aset yang dikelola perusahaan tidak terdampak putusan pengadilan. Aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan SAM dipastikan tetap berjalan normal. "SAM dan kami menghormati putusan tersebut dan berterima kasih atas aparat penegak hukum yang telah memproses perkara dimaksud sampai saat ini," tulis perusahaan. Perseroan juga menanggapi putusan denda Rp 1 miliar yang diberikan pengadilan terhadap perusahaan pengelola aset tersebut. SMMA menyebut SAM akan tunduk pada keputusan tersebut jika sudah berkekuatan huku...

Tambang Batu Bara di Kaltara Mau IPO, Cek Profil-Jadwalnya!

  Semarang, PT Kontak Perkasa Futures - Perusahaan tambang baru bara yang memiliki wilayah operasi di Kalimantan Utara, PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL), berencana melakukan penawaran umum perdana saham ( initial public offering /IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan bersiap melepas sebanyak-banyaknya 355.560.000 saham baru atau sebanyak-banyaknya 10% dari total modal disetor dan ditempatkan penuh. Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan di e-IPO, penawaran awal saham MCOL dilakukan dengan rentang harga Rp 1.420 - Rp 1.600 per saham. Dengan demikian dalam IPO ini target dana antara Rp 504,89 miliar hingga Rp 568,89 miliar. Dalam IPO ini, MCOL memberikan mandat kepada PT Buana Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Saat ini perseroan sedang menggelar masa penawaran awal ( book building ) pada 28 Juli -16 Agustus, dengan perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ditargetkan bisa dikantongi pada 30 Agustus mendatang...

Inggris Say Goodbye to Covid-19, Indonesia Juga?

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - Setelah dua tahun bergumul dengan pandemi virus corona ( Coronavirus Disease-2019 /Covid-19), Inggris akhirnya sudah muak. Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Boris Johnson memutuskan untuk mencabut segala bentuk pembatasan sosial ( sosial distancing ) di Negeri John Bull. Inggris berdamai dengan virus corona. Negeri itu siap hidup berdampingan. Berbicara di hadapan Parlemen Senin (21/2/2022) malam waktu Indonesia, PM dari Partai Konservatif itu memaparkan peta jalan ( road map ) untuk mengakhiri pembatasan sosial dan hidup dengan Covid-19. Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara (yang merupakan bagian dari Inggris Raya) boleh menerapkan kebijakan sendiri. "Covid-19 tidak hilang begitu saja, pemerintah tetap akan memantau berbagai mutasi varian yang mungkin saja berbahaya. Hari ini bukan harinya mendekralarasikan kemenangan terhadap Covid-19, karena virusnya belum pergi," papar Johnson, seperti dikutip dari Reut...