Langsung ke konten utama

Harga Gas Ambrol 7%, Batu Bara Ikut Longsor!

Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Semarang, PT kontak perkasa futures - Harga batu bara anjlok pada perdagangan kemarin. Koreksi harga si batu hitam terjadi seiring penurunan harga gas alam.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 235/ton. Ambles 2,63% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Kejatuhan harga batu bara mengikuti harga gas alam. Kemarin, harga gas alam di Henry Hub (Oklahoma, Amerika Serikat) rontok 7,78%.

Maklum, harga dua komoditas ini sudah melonjak gila-gilaan. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga batu bara dan gas alam masing-masing meroket 195,65% dan 96,73%.

"Dengan kenaikan harga yang sudah sangat tajam, ada risiko harga gas alam akan mengalami pembalikan. Ini akan menjadi bearish factor bagi batu bara," sebut Toby Hassall, Analis Refinitiv, dalam risetnya.

Harga batu bara dan gas alam memang saling terkait. Lesatan harga batu bara tahun ini disebabkan oleh lonjakan harga gas alam. Saat harga gas alam makin mahal, perburuan terhadap sumber energi alternatif menjadi semarak. Salah satu yang dicari adalah batu bara.

Untuk pembangkitan listrik, biaya penggunaan batu bara memang lebih murah ketimbang gas alam. Di Eropa, harga pembangkitan listrik dengan gas alam pada 12 Oktober 2021 adalah EUR 83,25/MWh, sementara dengan batu bara hanya EUR 54,76/MWh.

Apalagi permintaan listrik akan tinggi karena bumi belahan utara (northern hemisphere) dan sejumlah negara Asia akan memasuki musim dingin. Kebutuhan terhadap penghangat ruangan meningkat yang otomatis meningkatkan permintaan listrik.

"Stok batu bara yang menipis akan membuat impor meningkat, untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan pada musim dingin," lanjut Hassall.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211019072056-17-284855/harga-gas-ambrol-7-batu-bara-ikut-longsor

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMMA Buka Suara Soal Sinarmas AM Bersalah di Kasus Jiwasraya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjamin tidak ada dampak yang dirasakan perusahaan atas keputusan pengadilan terkait PT Sinarmas Asset Management (SAM) di perkara korupsi Jiwasraya. Untuk diketahui, SMMA mengendalikan PT Sinarmas Asset Management (SAM) melalui PT Sinarmas Sekuritas, dengan kepemilikan sebesar 99,98%. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (5/4/2022), SMMA menyebut operasional bisnis dan aset yang dikelola perusahaan tidak terdampak putusan pengadilan. Aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan SAM dipastikan tetap berjalan normal. "SAM dan kami menghormati putusan tersebut dan berterima kasih atas aparat penegak hukum yang telah memproses perkara dimaksud sampai saat ini," tulis perusahaan. Perseroan juga menanggapi putusan denda Rp 1 miliar yang diberikan pengadilan terhadap perusahaan pengelola aset tersebut. SMMA menyebut SAM akan tunduk pada keputusan tersebut jika sudah berkekuatan huku...

Teror di Mabes Polri Bisa Ganggu Kepercayaan Investor

PT Kontakperkasa Futures - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia ( BI ) Solo akan melayani masyarakat yang menukarkan uang pecahan baru saat Ramadhan atau menjelang hari Raya Idul Firtri nanti. Bahkan, masyarakat juga bisa menukarkan uang baru pecahan Rp 75.000. "Jadi kalau (memberi fitrah) Rp 10 ribu, Rp 20 ribu kekecilan, boleh ngasihnya yang Rp 75 ribu. Penukaran ada yang 75 (pecahan Rp 75.000). Berapapun (permintaan) kita penuhi," ujar Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, ditemui kantor Bupati Boyolali usai menghadiri pembukaan pelatihan public speaking di Pendopo Pemkab Boyolali, Rabu (31/3/2021). Namun, penukaran uang baru untuk pecahan Rp 75.000 tersebut nantinya dibatasi per orangnya dalam setiap hari. Yaitu per-KTP hanya boleh menukarkan untuk 100 lembar per hari. "Satu hari satu KTP, boleh 100 lembar. Besok lagi boleh lagi 100 lembar lagi, besok lagi boleh lagi, monggo. Kita pokoknya tida...

Batu Bara Sampai Emas Meroket di Kuartal I, RI Makin Kaya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures -  Harga komoditas global melonjak sepanjang kuartal I-2022. Eskalasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina jadi tema utama penguatan harga-harga hasil bumi tersebut.  Bahkan hingga mengukir rekor harga baru.  Batu bara jadi juara komoditas dengan kenaikan 66,1% sepanjang kuartal I-2022. Sementara emas jadi paling bontot dengan kenaikan 5,2% sepanjang kuartal pertama 2022.  Lonjakan harga komoditas juga menguntungkan bagi Indonesia sebagai produsen hasil bumi utama dunia. Indonesia pun bisa mendapatkan pundi-pundi dari perdagangan ekspor yang mayoritas andalannya merupakan barang komoditas seperti batu bara, minyak kelapa sawit, tembaga, dan lain-lain.  Batu Bara Harga batu bara terdorong oleh kekhawatiran pasar atas sanksi Rusia oleh negara barat dengan "mendepaknya" dari sistem keuangan internasional. H arga batu bara sempat me...