Langsung ke konten utama

Mepet ATH, IHSG Langsung Tancap Gas ke Zona Hijau

 Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Semarang, Kontak perkasa futures - Pasca libur memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik sebesar 0,22% ke level 6.670,27 pada perdagangan hari ini, Kamis (21/10/2021).

Hingga 09.06 WIB, IHSG masih hijau 0,34% ke level 6.679,21. Data perdagangan mencatat nilai transaksi mencapai Rp 2 trikiun dengan asing net buy sebesar Rp 4 miliar di pasar reguler. IHSG hanya

Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) merupakan saham yang paling banyak dikoleksi asing dengan nilai net buy sebesar Rp 50 miliar dan Rp 17 miliar.

Sementara itu saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi saham yang paling banyak dilepas asing dengan net sell masing-masing mencapai Rp 53 miliar dan Rp 12 miliar.


Untuk perdagangan hari ini ada sejumlah kabar baik dari dalam maupun luar negeri yang perlu dicermati investor.

Dari luar negeri ada kabar dari Wall Street yang ditutup variatif semalam. Indeks Dow Jones dan S&P 500 menguat 0,43% dan 0,37% sedangkan Nasdaq Composite justru melemah tipis 0,05%.

Sejatinya emiten-emiten saham AS melaporkan kinerja keuangan yang lebih baik dari eskpektasi pasar. Berdasarkan data dari FactSet yang dikutip CNBC International, dari semua emiten di S&P 500 yang sudah melaporkan earning, sebanyak 82% hasilnya lebih baik dari prediksi analis.

Sentimen kedua datang dari Eropa dimana Inggris melaporkan data inflasi di bulan September tumbuhlebih rendah dari bulan sebelumnya dan juga lebih rendah dari perkiraan analis.

Selanjutnya sentimen ketiga datang dari China, dimana perusahaan properti dengan utang terbesar di dunia - China Evergrande - dikabarkan telah membayar kupon obligasi dalam negeri yang jatuh tempo pada hari Selasa (19/10).

Pengembang China lain, Kaisa Group (1638.HK) mengatakan pada hari Senin (18/10) telah membayar kupon yang jatuh tempo pada 16 Oktober dan berencana pada kamis ini untuk mentransfer pembayaran untuk kupon senilai US$ 35,85 juta yang jatuh tempo pada 22 Oktober mendatang.

Selanjutnya dari dalam negeri, ada kabar baik yang diharapkan mampu menopang penguatan IHSG, yakni sudah 5 hari beruntun penambahan kasus penyakit akibat virus corona di bawah 1.000 orang. Pemerintah juga kembali memberikan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) dalam pengumuman kebijakan moneter kemarin memperkirakan transaksi berjalan di kuartal III-2021 akan mengalami surplus. Sehingga bisa memperkuat fundamental Indonesia.

Selain itu, BI juga memutuskan untuk melanjutkan kebijakan akomodatif berupa DP nol persen maksimal untuk penjualan properti dan kendaraan bermotor. Kebijakan tersebut berpeluang besar akan membuat saham-saham di sektor properti dan automotif terkerek naik.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211021090011-17-285353/mepet-ath-ihsg-langsung-tancap-gas-ke-zona-hijau

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMMA Buka Suara Soal Sinarmas AM Bersalah di Kasus Jiwasraya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjamin tidak ada dampak yang dirasakan perusahaan atas keputusan pengadilan terkait PT Sinarmas Asset Management (SAM) di perkara korupsi Jiwasraya. Untuk diketahui, SMMA mengendalikan PT Sinarmas Asset Management (SAM) melalui PT Sinarmas Sekuritas, dengan kepemilikan sebesar 99,98%. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (5/4/2022), SMMA menyebut operasional bisnis dan aset yang dikelola perusahaan tidak terdampak putusan pengadilan. Aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan SAM dipastikan tetap berjalan normal. "SAM dan kami menghormati putusan tersebut dan berterima kasih atas aparat penegak hukum yang telah memproses perkara dimaksud sampai saat ini," tulis perusahaan. Perseroan juga menanggapi putusan denda Rp 1 miliar yang diberikan pengadilan terhadap perusahaan pengelola aset tersebut. SMMA menyebut SAM akan tunduk pada keputusan tersebut jika sudah berkekuatan huku...

Teror di Mabes Polri Bisa Ganggu Kepercayaan Investor

PT Kontakperkasa Futures - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia ( BI ) Solo akan melayani masyarakat yang menukarkan uang pecahan baru saat Ramadhan atau menjelang hari Raya Idul Firtri nanti. Bahkan, masyarakat juga bisa menukarkan uang baru pecahan Rp 75.000. "Jadi kalau (memberi fitrah) Rp 10 ribu, Rp 20 ribu kekecilan, boleh ngasihnya yang Rp 75 ribu. Penukaran ada yang 75 (pecahan Rp 75.000). Berapapun (permintaan) kita penuhi," ujar Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, ditemui kantor Bupati Boyolali usai menghadiri pembukaan pelatihan public speaking di Pendopo Pemkab Boyolali, Rabu (31/3/2021). Namun, penukaran uang baru untuk pecahan Rp 75.000 tersebut nantinya dibatasi per orangnya dalam setiap hari. Yaitu per-KTP hanya boleh menukarkan untuk 100 lembar per hari. "Satu hari satu KTP, boleh 100 lembar. Besok lagi boleh lagi 100 lembar lagi, besok lagi boleh lagi, monggo. Kita pokoknya tida...

Batu Bara Sampai Emas Meroket di Kuartal I, RI Makin Kaya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures -  Harga komoditas global melonjak sepanjang kuartal I-2022. Eskalasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina jadi tema utama penguatan harga-harga hasil bumi tersebut.  Bahkan hingga mengukir rekor harga baru.  Batu bara jadi juara komoditas dengan kenaikan 66,1% sepanjang kuartal I-2022. Sementara emas jadi paling bontot dengan kenaikan 5,2% sepanjang kuartal pertama 2022.  Lonjakan harga komoditas juga menguntungkan bagi Indonesia sebagai produsen hasil bumi utama dunia. Indonesia pun bisa mendapatkan pundi-pundi dari perdagangan ekspor yang mayoritas andalannya merupakan barang komoditas seperti batu bara, minyak kelapa sawit, tembaga, dan lain-lain.  Batu Bara Harga batu bara terdorong oleh kekhawatiran pasar atas sanksi Rusia oleh negara barat dengan "mendepaknya" dari sistem keuangan internasional. H arga batu bara sempat me...