Semrang, Kontak perkasa Futures - Saham-saham emiten minyak sawit (crude palm oil/CPO) melesat ke zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Kamis (14/10/2021), di tengah harga kontrak berjangka CPO yang menembus rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan kemarin.
Berikut kenaikan saham CPO, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.12 WIB.
-
Cisadane Sawit Raya (CSRA), saham +4,06%, ke Rp 410/saham
-
PP London Sumatra Indonesia (LSIP), +3,52%, ke Rp 1.470/saham
-
Dharma Satya Nusantara (DSNG), +3,36%, ke Rp 615/saham
-
Astra Agro Lestari (AALI), +2,91%, ke Rp 10.625/saham
-
Sawit Sumbermas Sarana (SSMS), +2,71%, ke Rp 1.135/saham
-
Salim Ivomas Pratama (SIMP), +2,23%, ke Rp 505/saham
-
Triputra Agro Persada (TAPG), +2,07%, ke Rp 740/saham
-
Tunas Baru Lampung (TBLA), +1,69%, ke Rp 905/saham
-
Provident Agro (PALM), +1,00%, ke Rp 505/saham
-
Jaya Agra Wattie (JAWA), +0,59%, ke Rp 171/saham
-
Sampoerna Agro (SGRO), +0,51%, ke Rp 1.955/saham
Menurut data di atas, saham CSRA memimpin kenaikan dengan menguat 4,06%, usai ambles selama 3 hari beruntun. Dalam sepekan saham ini turun 4,67%, sementara dalam sebulan melesat 30,77%.
Kedua, saham LSIP naik 3,52% ke Rp 1.470/saham, rebound dari koreksi 1,05% pada perdagangan kemarin. Dalam seminggu saham LSIP melesat 6,12% dan dalam sebulan melonjak 33,48%.
Ketiga, saham DSNG yang juga rebound ke Rp 615/saham, naik 3,36% dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Dalam sepekan saham DSNG naik 5,08%, sementara dalam sebulan melejit 21,57%.
Di bawah DSNG, ada saham AALI yang bertambah 2,91% ke Rp 10.625/saham. Dalam seminggu saham ini mencuat 7,11%, sedangkan dalam sebulan melompat 23,75%.
Harga minyak sawit mentah alias CPO melonjak hingga menembus level MYR 5.000 pada perdagangan kemarin.
Menurut data Refinitiv, pada Rabu (13/10), harga CPO di Bursa Malaysia tercatat MYR 5.021/ton, melesat 3,42% dibandingkan hari sebelumnya. Ini merupakan rekor tertinggi sepanjang perdagangan CPO.
Harga CPO memang masih menjalani tren bullish. Dalam sebulan terakhir, harga melejit 16,28% secara point-to-point. Sejak akhir 2020 (year-to-date) harga naik 39,47%.
Trader minyak sawit David Ng mengatakan CPO berjangka ditutup di atas RM5.000 untuk pertama kalinya seiring India mengurangi bea masuk untuk satu bulan lagi serta prospek ketatnya stok yang terus mengangkat sentimen di pasar.
"Kami melihat adanya level resistance psikologis baru di RM5.200 dan level support di RM4.800," katanya kepada Bernama, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (14/10).
Sementara itu, kepala riset komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, mengatakan CPO berjangka meroket kemarin setelah pemerintah India mengumumkan pemotongan bea masuk utang bersih minyak sawit dari 24,75% menjadi 8,25%, efektif 14 Oktober 2021.
"Pemotongan bea masuk telah meningkatkan ekspektasi pembelian lebih lanjut dari India," katanya.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211014092906-17-283789/ngacir-lagi-saham-cpo-diborong-investor-gerak-liar
Komentar
Posting Komentar