Langsung ke konten utama

Uji Level 6.500, Awas IHSG Rawan Aksi Profit Taking!

 Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Semarang, Kontak Perkasa Futures - Aksi ambil untung atau profit taking yang dilakukan investor berpotensi menjadi penghambat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren penguatan dan menguji level batas atas (resistance) 6.500.

Terutama, pelemahan ini bersumber dari anjloknya ketiga bursa saham acuan utama di Amerika Serikat dan kejatuhan harga komoditas seperti CPO, nikel dan timah.

Selasa kemarin (12/10), IHSG ditutup menguat sebesar 0,41% ke level 6.486,26 poin dengan nilai transaksi Rp 19,02 triliun. Pelaku pasar asing melakukan penjualan bersih senilai Rp 428,62 miliar.

NH Korindo Sekuritas Indonesia memaparkan, saat ini, investor terlihat masih cenderung wait and see menjelang jadwal rilis kinerja keuangan bank-bank besar pekan ini.

Pasar juga akan mencermati data Indeks Harga Konsumen (IHK) periode September yang diproyeksikan berada di level 5,3% secara tahunan.

"Hari ini, pergerakan indeks acuan berpotensi dibayangi aksi profit taking dengan proyeksi rentang pergerakan di 6.400 - 6.500," tulis NH Korindo Sekuritas, Senin (13/10/2021).

Sementara itu, pengamat pasar saham MNC Asset Management, Edwin Sebayang berpendapat, pelaku pasar juga mencermati laporan Bank Dunia dalam International Debt Statistics (IDS) 2022 mengenai data utang terbaru, posisi Indonesia masih masuk daftar 10 negara dengan utang terbesar.

Selama masa pandemi Covid-19 di tahun 2020, Bank Dunia mencatat stok utang luar negeri negara-negara berpendapatan rendah dan menengah secara total naik 5,3% pada 2020 menjadi US$8,7 triliun.

Indonesia masuk ke dalam jajaran peminjam atau negara-negara berpendapatan rendah dan menengah yang memiliki utang terbesar pada periode 2019-2020 bersama dengan India, Brazil, Rusia, Mexico, Turki, Argentina, Thailand dan Afrika Selatan.

Dalam laporan ini, total stok utang eksternal RI tercatat sebanyak US$417,53 miliar pada 2020 naik dari 2019 sebesar US$402,10 miliar.

"Kejatuhan Wall Street dan penurunan harga komoditas berpotensi menjadi sentimen negatif bagi investor untuk melakukan profit taking dalam perdagangan Rabu ini," kata Edwin.

Dengan demikian, menurutnya, hari ini IHSG diperkirakan akan melaju pada rentang 6.443 - 6.537.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211013083440-17-283478/uji-level-6500-awas-ihsg-rawan-aksi-profit-taking

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMMA Buka Suara Soal Sinarmas AM Bersalah di Kasus Jiwasraya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjamin tidak ada dampak yang dirasakan perusahaan atas keputusan pengadilan terkait PT Sinarmas Asset Management (SAM) di perkara korupsi Jiwasraya. Untuk diketahui, SMMA mengendalikan PT Sinarmas Asset Management (SAM) melalui PT Sinarmas Sekuritas, dengan kepemilikan sebesar 99,98%. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (5/4/2022), SMMA menyebut operasional bisnis dan aset yang dikelola perusahaan tidak terdampak putusan pengadilan. Aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan SAM dipastikan tetap berjalan normal. "SAM dan kami menghormati putusan tersebut dan berterima kasih atas aparat penegak hukum yang telah memproses perkara dimaksud sampai saat ini," tulis perusahaan. Perseroan juga menanggapi putusan denda Rp 1 miliar yang diberikan pengadilan terhadap perusahaan pengelola aset tersebut. SMMA menyebut SAM akan tunduk pada keputusan tersebut jika sudah berkekuatan huku...

Teror di Mabes Polri Bisa Ganggu Kepercayaan Investor

PT Kontakperkasa Futures - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia ( BI ) Solo akan melayani masyarakat yang menukarkan uang pecahan baru saat Ramadhan atau menjelang hari Raya Idul Firtri nanti. Bahkan, masyarakat juga bisa menukarkan uang baru pecahan Rp 75.000. "Jadi kalau (memberi fitrah) Rp 10 ribu, Rp 20 ribu kekecilan, boleh ngasihnya yang Rp 75 ribu. Penukaran ada yang 75 (pecahan Rp 75.000). Berapapun (permintaan) kita penuhi," ujar Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, ditemui kantor Bupati Boyolali usai menghadiri pembukaan pelatihan public speaking di Pendopo Pemkab Boyolali, Rabu (31/3/2021). Namun, penukaran uang baru untuk pecahan Rp 75.000 tersebut nantinya dibatasi per orangnya dalam setiap hari. Yaitu per-KTP hanya boleh menukarkan untuk 100 lembar per hari. "Satu hari satu KTP, boleh 100 lembar. Besok lagi boleh lagi 100 lembar lagi, besok lagi boleh lagi, monggo. Kita pokoknya tida...

Batu Bara Sampai Emas Meroket di Kuartal I, RI Makin Kaya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures -  Harga komoditas global melonjak sepanjang kuartal I-2022. Eskalasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina jadi tema utama penguatan harga-harga hasil bumi tersebut.  Bahkan hingga mengukir rekor harga baru.  Batu bara jadi juara komoditas dengan kenaikan 66,1% sepanjang kuartal I-2022. Sementara emas jadi paling bontot dengan kenaikan 5,2% sepanjang kuartal pertama 2022.  Lonjakan harga komoditas juga menguntungkan bagi Indonesia sebagai produsen hasil bumi utama dunia. Indonesia pun bisa mendapatkan pundi-pundi dari perdagangan ekspor yang mayoritas andalannya merupakan barang komoditas seperti batu bara, minyak kelapa sawit, tembaga, dan lain-lain.  Batu Bara Harga batu bara terdorong oleh kekhawatiran pasar atas sanksi Rusia oleh negara barat dengan "mendepaknya" dari sistem keuangan internasional. H arga batu bara sempat me...