Semarang, Kontak Perkasa Futures - Aksi ambil untung atau profit taking yang dilakukan investor berpotensi menjadi penghambat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren penguatan dan menguji level batas atas (resistance) 6.500.
Terutama, pelemahan ini bersumber dari anjloknya ketiga bursa saham acuan utama di Amerika Serikat dan kejatuhan harga komoditas seperti CPO, nikel dan timah.
Selasa kemarin (12/10), IHSG ditutup menguat sebesar 0,41% ke level
6.486,26 poin dengan nilai transaksi Rp 19,02 triliun. Pelaku pasar
asing melakukan penjualan bersih senilai Rp 428,62 miliar.
NH Korindo Sekuritas Indonesia memaparkan, saat ini, investor
terlihat masih cenderung wait and see menjelang jadwal rilis kinerja
keuangan bank-bank besar pekan ini. |
Pasar juga akan mencermati data Indeks Harga Konsumen (IHK) periode September yang diproyeksikan berada di level 5,3% secara tahunan.
"Hari ini, pergerakan indeks acuan berpotensi dibayangi aksi profit taking dengan proyeksi rentang pergerakan di 6.400 - 6.500," tulis NH Korindo Sekuritas, Senin (13/10/2021).
Sementara itu, pengamat pasar saham MNC Asset Management, Edwin Sebayang berpendapat, pelaku pasar juga mencermati laporan Bank Dunia dalam International Debt Statistics (IDS) 2022 mengenai data utang terbaru, posisi Indonesia masih masuk daftar 10 negara dengan utang terbesar.
Selama masa pandemi Covid-19 di tahun 2020, Bank Dunia mencatat stok utang luar negeri negara-negara berpendapatan rendah dan menengah secara total naik 5,3% pada 2020 menjadi US$8,7 triliun.
Indonesia masuk ke dalam jajaran peminjam atau negara-negara berpendapatan rendah dan menengah yang memiliki utang terbesar pada periode 2019-2020 bersama dengan India, Brazil, Rusia, Mexico, Turki, Argentina, Thailand dan Afrika Selatan.
Dalam laporan ini, total stok utang eksternal RI tercatat sebanyak US$417,53 miliar pada 2020 naik dari 2019 sebesar US$402,10 miliar.
"Kejatuhan Wall Street dan penurunan harga komoditas berpotensi menjadi sentimen negatif bagi investor untuk melakukan profit taking dalam perdagangan Rabu ini," kata Edwin.
Dengan demikian, menurutnya, hari ini IHSG diperkirakan akan melaju pada rentang 6.443 - 6.537.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211013083440-17-283478/uji-level-6500-awas-ihsg-rawan-aksi-profit-taking
Komentar
Posting Komentar