Langsung ke konten utama

Cetak Biru Bank Digital, Bikin Saham Bank Mini Lari Kencang

 Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/11/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Semarang, PT KP Press - Saham emiten bank mini atau KBMI (kelompok bank modal inti) I kembali melesat ke zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Selasa (2/11/2021).

Salah satu sentimen positif untuk bank mini, termasuk bank mini yang sedang berproses menjadi bank digital, adalah kabar dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang pada akhir Oktober lalu meluncurkan cetak biru transformasi digital perbankan dalam upaya mempercepat transformasi digital pada industri perbankan nasional.

Berikut kenaikan saham-saham bank mini, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.24 WIB.

    Bank Jtrust Indonesia (BCIC), saham +4,29%, ke Rp 146/saham

    Bank Bumi Arta (BNBA), +3,10%, ke Rp 1.665/saham

    BRI Agroniaga (AGRO), +2,44%, ke Rp 2.100/saham

    Bank Artha Graha Internasional (INPC), +2,21%, ke Rp 139/saham

    Bank Amar Indonesia (AMAR), +2,11%, ke Rp 290/saham

    Bank Aladin Syariah (BANK), +1,63%, ke Rp 2.490/saham

    Allo Bank Indonesia (BBHI), +1,27%, ke Rp 5.975/saham

    Bank Ganesha (BGTG), +1,04%, ke Rp 195/saham

    Bank MNC Internasional (BABP), +0,90%, ke Rp 224/saham

    Bank Jago (ARTO), +0,83%, ke Rp 15.125/saham

    Bank Ina Perdana (BINA), +0,79%, ke Rp 3.820/saham

    Bank Capital Indonesia (BACA), +0,65%, ke Rp 310/saham

    Bank QNB Indonesia (BKSW), +0,54%, ke Rp 185/saham

    Bank Neo Commerce (BBYB), +0,35%, ke Rp 1.445/saham

Menurut data di atas, saham BCIC menjadi yang paling melesat, yakni 4,29% ke Rp 146/saham. Dalam sepekan saham BCIC anjlok 23,78%, sementara dalam sebulan ambles 32,21%.

Baca: Ini Kriteria Saham Bank Mini yang Bakal Jadi Buruan, Cek nih!

Di bawah saham BCIC, ada saham BNBA yang mencuat 3,10% ke Rp 1.665/saham, melanjutkan kenaikan 2 hari sebelumnya. Dalam sepekan saham ini naik 1,54% dan dalam sebulan melejit 29,92%.

Kabar teranyar BNBA berencana Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I atau rights issue pertamanya.

Berdasarkan prospektus awal tertanggal 16 September, manajemen BNBA menyatakan perusahaan akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 750.000.000 saham atau 32,47% dari modal disetor perseroan pada saat pengumuman RUPSLB yang dilakukan.

Aksi korporasi tersebut sudah mendapatkan persetujuan para pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada Senin (25/10) lalu.

Tujuan pelaksanaan PMHMETD I BNBA adalah untuk memenuhi modal inti minimum untuk tahun 2021 yang diatur dalam POJK 12/2020, sehingga modal inti perseroan akan menjadi minimum sebesar Rp 2 triliun.

Sebagaimana diketahui, hingga akhir 2021, bank harus memiliki modal inti minimal Rp 2 triliun dan tahun depan modal minimal Rp 3 triliun.

Ketiga, saham AGRO juga terapresiasi 2,44% ke Rp 2.100/saham. Dalam seminggu saham ini masih melemah 2,35% dan dalam sebulan naik 0,97%.

Kemudian, saham INPC naik 2,21% ke Rp 139/saham, setelah memerah selama 5 hari beruntun. Alhasil, dalam sepekan saham INPC turun 4,17% dan dalam sebulan melemah 2,82%.

Sebelumnya, OJK meluncurkan Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan sebagai arah dan acuan dalam upaya mempercepat transformasi digital pada industri perbankan nasional agar lebih memiliki daya tahan (resilience), berdaya saing, dan kontributif.

"Peluncuran Cetak Biru ini merupakan gambaran yang lebih konkret atas berbagai inisiatif dan komitmen OJK dalam mendorong akselerasi transformasi digital pada perbankan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana pada Grand Launching Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan di Jakarta, Selasa (26/10).

Cetak Biru ini berfokus pada lima elemen pengembangan digitalisasi perbankan.

Baca: Mahal Apa Murah sih Beli Saham Bank Mini, Cek di Sini!

Kelimanya yakni, pertama, data yang mencakup perlindungan data, transfer data, dan tata kelola data. Kedua, teknologi yang mencakup tata kelola teknologi informasi, arsitektur teknologi informasi, dan prinsip adopsi teknologi informasi.

Ketiga, manajemen risiko teknologi informasi yang mencakup pula keamanan siber bank umum dan alih daya (outsourcing).

Keempat, kolaborasi yang mencakup platform sharing, kerjasama bank dalam ekosistem digital.

Kelima, tatanan institusi yang mencakup dukungan pendanaan, kepemimpinan, desain organisasi, talenta sumber daya manusia, dan budaya.

"Kelima elemen tersebut merupakan langkah strategis untuk mendorong perbankan dalam menciptakan inovasi produk dan layanan keuangan yang dapat memenuhi ekspektasi konsumen dan berorientasi pada konsumen," kata Heru.

Sebelum meluncurkan Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan, komitmen OJK dalam mendorong transformasi digital perbankan sudah dituangkan dalam beberapa kebijakan.

Beberapa kebijakan antara lain Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia 2021-2025 (MPSJKI) Pilar 3 serta Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia 2020-2025 (RP2I) Pilar 2 yang telah mengarahkan perbankan untuk melakukan akselerasi transformasi digital dengan tetap menerapkan tata kelola dan manajemen risiko teknologi informasi yang memadai.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211102093656-17-288305/cetak-biru-bank-digital-bikin-saham-bank-mini-lari-kencang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMMA Buka Suara Soal Sinarmas AM Bersalah di Kasus Jiwasraya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjamin tidak ada dampak yang dirasakan perusahaan atas keputusan pengadilan terkait PT Sinarmas Asset Management (SAM) di perkara korupsi Jiwasraya. Untuk diketahui, SMMA mengendalikan PT Sinarmas Asset Management (SAM) melalui PT Sinarmas Sekuritas, dengan kepemilikan sebesar 99,98%. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (5/4/2022), SMMA menyebut operasional bisnis dan aset yang dikelola perusahaan tidak terdampak putusan pengadilan. Aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan SAM dipastikan tetap berjalan normal. "SAM dan kami menghormati putusan tersebut dan berterima kasih atas aparat penegak hukum yang telah memproses perkara dimaksud sampai saat ini," tulis perusahaan. Perseroan juga menanggapi putusan denda Rp 1 miliar yang diberikan pengadilan terhadap perusahaan pengelola aset tersebut. SMMA menyebut SAM akan tunduk pada keputusan tersebut jika sudah berkekuatan huku...

Tambang Batu Bara di Kaltara Mau IPO, Cek Profil-Jadwalnya!

  Semarang, PT Kontak Perkasa Futures - Perusahaan tambang baru bara yang memiliki wilayah operasi di Kalimantan Utara, PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL), berencana melakukan penawaran umum perdana saham ( initial public offering /IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan bersiap melepas sebanyak-banyaknya 355.560.000 saham baru atau sebanyak-banyaknya 10% dari total modal disetor dan ditempatkan penuh. Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan di e-IPO, penawaran awal saham MCOL dilakukan dengan rentang harga Rp 1.420 - Rp 1.600 per saham. Dengan demikian dalam IPO ini target dana antara Rp 504,89 miliar hingga Rp 568,89 miliar. Dalam IPO ini, MCOL memberikan mandat kepada PT Buana Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Saat ini perseroan sedang menggelar masa penawaran awal ( book building ) pada 28 Juli -16 Agustus, dengan perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ditargetkan bisa dikantongi pada 30 Agustus mendatang...

Inggris Say Goodbye to Covid-19, Indonesia Juga?

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - Setelah dua tahun bergumul dengan pandemi virus corona ( Coronavirus Disease-2019 /Covid-19), Inggris akhirnya sudah muak. Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Boris Johnson memutuskan untuk mencabut segala bentuk pembatasan sosial ( sosial distancing ) di Negeri John Bull. Inggris berdamai dengan virus corona. Negeri itu siap hidup berdampingan. Berbicara di hadapan Parlemen Senin (21/2/2022) malam waktu Indonesia, PM dari Partai Konservatif itu memaparkan peta jalan ( road map ) untuk mengakhiri pembatasan sosial dan hidup dengan Covid-19. Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara (yang merupakan bagian dari Inggris Raya) boleh menerapkan kebijakan sendiri. "Covid-19 tidak hilang begitu saja, pemerintah tetap akan memantau berbagai mutasi varian yang mungkin saja berbahaya. Hari ini bukan harinya mendekralarasikan kemenangan terhadap Covid-19, karena virusnya belum pergi," papar Johnson, seperti dikutip dari Reut...