Semarang, Kontak Perkasa Futures - Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) mereda di berbagai negara. Seiring peningkatan aktivitas dan mobilitas masyarakat, permintaan pun melesat.
Plus ada 'pemain' baru yaitu krisis energi. Kenaikan harga komoditas
energi seperti gas alam, minyak bumi, sampai batu bara membuat biaya
produksi terdongkrak. Ditambah dengan tingginya permintaan, harga yang
dibayar konsumen jadi lebih mahal.
Hasilnya, laju inflasi di berbagai negara mengalami akselerasi. Di Amerika Serikat (AS), misalnya, laju inflasi pada Oktober 2021 mencapai 6.2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Ini adalah rekor tercepat sejak Oktober 1990.
Di China, inflasi bulan lalu tercatat 1,5% yoy. Ini adalah yang tertinggi sejak September 2020.
|
Sumbr : https://www.cnbcindonesia.com/news/20211112102018-4-291005/mau-inflasi-ri-tak-gila-kayak-china-cabe-cabean-kuncinya |
Komentar
Posting Komentar