Langsung ke konten utama

Panas! Kala Ahok Disentil Stafsus Erick Thohir Soal BUMN

 Ahok melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Timur, Senin (27/9/2021), Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang dikelola PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB). (Dok: Tangkapan layar ig basukibtp)

Semarang, Kontak Perkasa Futures - Beberapa hari lalu, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyoroti banyaknya kontrak-kontrak yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang justru menguntungkan pihak lain. Tak terkecuali kontrak yang ada di Pertamina.

Ahok mengungkapkan bahwa ia tengah melakukan perbaikan-perbaikan di internal Pertamina berkaitan dengan kontrak tersebut.

"Banyak kontrak BUMN yang sangat merugikan BUMN juga, termasuk Pertamina. Jadi itu yang saya marah, ini yang lagi kita koreksi ini. Kenapa kontrak-kontraknya menguntungkan pihak lain. Itu mens rea-nya ada," kata Ahok dalam akun Youtube-nya.

Mengenai hal ini, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga buka suara atas pernyataan Ahok. Arya mengatakan bahwa perkara kontrak tesebut sudah lama dibahas oleh Menteri BUMN, Erick Thohir hingga menegaskan bahwa kontrak yang dijalankan oleh BUMN harus menguntungkan kedua belah pihak.

"Beliau (Ahok) harusnya lihat juga bahwa omongan itu sudah diomongkan lama oleh pak Eric Thohir. Mulai dari jangan sampai proyek-proyek jadi bahan korupsi, bahwa BUMN perusahaan milik negara," kata Arya dalam keterangan yang disampaikannya, Minggu (28/11/2021).

"Kalaupun ada kerjasama dengan BUMN itu harus ada win-win solution, tidak boleh ada yang dirugikan. Semua itu sudah dibicarakan pak Eric Thohir jauh-jauh hari itu," terangnya.

Lebih lanjut, Arya juga menyebutkan bahwa saat ini telah dilakukan perbaikan-perbaikan dan transformasi yang dilakukan di BUMN. Sehingga menurut dia, Ahok sebagai komisaris di Pertamina juga harus mengikuti perkembangan yang sudah dilakukan hingga saat ini.

"Makanya kita agak bingung nih mungkin Pak Ahok tidak mengikuti yang ada di BUMN ya. Seperti kasus-kasus misalnya berapa banyak itu direksi yang telah kita laporkan. Direksi Asabri kita laporkan, direksi Jiwasraya kita laporkan, Dan di beberapa BUMN lain kita laporkan tuh semua. Bahkan bisa liat tuh dihukum seumur hidup itu belum ada sejarahnya seperti itu," terangnya.

Namun demikian, keberadaan kontrak-kontrak seperti ini tak serta merta harus membuat para direksi BUMN untuk enggan mengeksekusi rencana bisnis baru.

Sebab, keberadaan direksi sebagai eksekutif perusahaan harus menjalankan tugas sebagaimana mestinya, namun harus dilandaskan dengan niat yang baik memajukan perusahaan.

Jika dirasa penilaian yang dilakukan oleh perusahaan kurang, atau bahkan tidak memiliki kemampuan, maka di situlah perusahaan bisa menggandeng pihak konsultan hingga investment bank (IB) untuk memberikan penilaian yang lebih adil.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211129230955-17-295329/panas-kala-ahok-disentil-stafsus-erick-thohir-soal-bumn

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rupiah Perkasa & Menguat Tajam, Awas! Jangan Jumawa Dulu

  Semarang, PT Kontak Perkasa Futures -  Jebloknya indeks dolar Amerika Serikat (AS) membuat rupiah menguat tajam di awal perdagangan Selasa (27/7/2021). Meski demikian, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan mengumumkan kebijakan moneter di pekan ini tentunya membuat langkah rupiah tidak akan mudah. Melansir data Refinitiv, begitu perdagangan dibuka rupiah langsung menguat 0,21% ke Rp 14.450/US$, setelahnya penguatan terpangkas hingga tersisa 0,03% saja pada pukul 9:20 WIB.  Pergerakan tersebut membuktikan kehati-hatian pelaku pasar jelang pengumuman The Fed. Indeks dolar AS pada Senin kemarin merosot 0,28%, dan berlanjut 0,1% pagi ini. Tetapi, sewaktu-waktu dolar AS bisa berbalik menguat, sebab di pasar saat ini pendapatan mengenai tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset ( quantitative easing /QE) The Fed masih terbelah, belum ada suara yang dominan. Ada analis yang memprediksi The Fed akan memberikan panduan tapering di pekan ini, yang lainn

Begini Cerita Lengkap Soal OJK Larang Bank Jual Unit Link

  Semarang, kontak Perkasa Futures - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara tegas menyebutkan akan menindak tegas perusahaan asuransi yang tak menyelesaikan sengketa dengan nasabahnya. Salah satu langkah yang akan diambil adalah melakukan pelarangan penjualan produk unitlink di bank-bank. Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan langkah ini merupakan bagian dari perlindungan konsumen yang dilakukan otoritas. Diharapkan dengan adanya tindak tegas ini pelaku jasa keuangan tak melakukan pelanggaran. "OJK juga melakukan penyempurnaan regulasi mengenai Unit Link, termasuk akan menindak tegas pelaku usaha jasa keuangan yang melanggar, dan melarang Bank menjual Unit Link dari perusahaan asuransi yang masih belum menyelesaikan sengketa dengan nasabahnya," kata Anto dalam dalam postingan instagram OJK, Kamis (3/2/2022). Dia menyebutkan, mengacu pada ketentuan di POJK No. 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuanga

Teror di Mabes Polri Bisa Ganggu Kepercayaan Investor

PT Kontakperkasa Futures - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia ( BI ) Solo akan melayani masyarakat yang menukarkan uang pecahan baru saat Ramadhan atau menjelang hari Raya Idul Firtri nanti. Bahkan, masyarakat juga bisa menukarkan uang baru pecahan Rp 75.000. "Jadi kalau (memberi fitrah) Rp 10 ribu, Rp 20 ribu kekecilan, boleh ngasihnya yang Rp 75 ribu. Penukaran ada yang 75 (pecahan Rp 75.000). Berapapun (permintaan) kita penuhi," ujar Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, ditemui kantor Bupati Boyolali usai menghadiri pembukaan pelatihan public speaking di Pendopo Pemkab Boyolali, Rabu (31/3/2021). Namun, penukaran uang baru untuk pecahan Rp 75.000 tersebut nantinya dibatasi per orangnya dalam setiap hari. Yaitu per-KTP hanya boleh menukarkan untuk 100 lembar per hari. "Satu hari satu KTP, boleh 100 lembar. Besok lagi boleh lagi 100 lembar lagi, besok lagi boleh lagi, monggo. Kita pokoknya tida