Semarang, Kontak Perkasa Futures - Harga perak menguat pada perdagangan awal pekan ini seiring meningkatnya kecemasan atas lonjakan Omicron. Inflasi yang panas juga jadi penopang aset safe haven.
Pada Senin (20/12/2021) pukul 08:07 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 22,3848/ons, naik 0,17% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.
Sumber: Refinitiv
|
Kasus COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) kembali meningkat karena adanya varian baru. Pasar ekuitas terkena dampak negatif dari penyebaran COVID-19 membuat investor memindahkan fokusnya pada aset safe haven sebagai lindung nilai. Hal ini karena kekhawatiran para investor atas prospek pemulihan ekonomi global yang akan melambat.
"Pertumbuhan akan melambat ke kuartal berikutnya, dan ekuitas AS terkoreksi dari level tertingginya, sehingga tampaknya ada kepanikan dari ekuitas ke aset safe haven seperti emas dan perak," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Bursa Berjangka di Chicago.
Di sisi lain, hasil pertemuan Federal Reserve pekan lalu jadi pemberat laju logam mulia. Tetapi logam mulia bergerak naik karena prospek kenaikan suku bunga yang sudah ditakar sebelumnya.
Sekarang, fokus logam mulia seperti perak adalah pada data tenaga kerja, kata Streible. Ini karena bisa memperkirakan seberapa panas inflasi akan terjadi hingga kenaikan suku bunga dimulai.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211220082610-17-300467/ekonomi-labil-harga-perak-stabil
Komentar
Posting Komentar