Langsung ke konten utama

Laga Terakhir di 2021, Bisa "Berpesta" Rupiah?

 

 Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Semarang, PT Kontak perkasa - Tren negatif rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) terus berlanjut. Sepanjang pekan ini hingga Kamis kemarin rupiah belum pernah mencatat penguatan.

Di awal perdagangan Kamis, rupiah sebenarnya mampu menguat cukup tajam 0,18%, tetapi tidak lama langsung berbalik melemah hingga berakhir di Rp 14.265/US$. Rupiah mencatat pelemahan 0,11% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Pada perdagangan terakhir pekan ini dan tahun 2021, Jumat (3/12), peluang rupiah menguat masih terbuka, meski agak berat. Sebab indeks dolar AS kembali kembali menguat.
Selain itu pelaku pasar akan melihat data aktivitas manufaktur China yang dilihat dari purchasing managers' index (PMI) bulan Desember. Di bulan lalu, PMI manufaktur China sebesar 50,1 mengalami ekspansi pertama setelah terkontraksi dalam dua bulan beruntun.

PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Di atasnya berarti ekspansi, sementara di bawahnya kontraksi.

Jika sektor manufaktur China mampu mempertahankan atau menambah ekspansi, maka akan menjadi sentimen positif bagi rupiah dan mata uang Asia lainnya.

Rupiah sudah bisa dipastikan akan mencatat pelemahan melawan dolar AS di tahun ini. Meski demikian, kinerja rupiah tidak buruk. Sepanjang tahun ini hingga Kamis kemarin, dolar AS hanya mampu menguat 1,6% saja melawan rupiah.

Dengan kinerja tersebut, rupiah untuk sementara berada di urutan ketiga mata uang utama terbaik di Asia. Rupiah bersaing ketat dengan rupee India yang melemah 1,87%.

Sementara itu yuan China menjadi yang terbaik setelah mampu membuat dolar AS melemah lebih dari 2%. Di urutan kedua ada dolar Taiwan.

Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia sepanjang tahun ini hingga Kamis kemarin.

idr

Secara teknikal, pelemahan rupiah lagi-lagi ditahan rerata pergerakan 50 hari (Moving Average 50/ MA 50) di kisaran Rp 14.270/US$ hingga Rp 14.280/US$. Artinya, rupiah yang disimbolkan USD/IDR masih bertahan di bawah tiga MA, yang tentunya membuka peluang untuk menguat.

Selama mampu bertahan di bawah MA 50, rupiah berpeluang menguat menguji kembali Rp 14.230/US$. Penembusan ke bawah level tersebut akan membuka peluang rupiah ke Rp 14.200/US$.

idrGrafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv 

Tetapi patut diwaspadai koreksi yang bisa menerpa rupiah. Sebab, indikator Stochastic sudah dekat dengan wilayah jenuh jual (oversold).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Jika MA 50 ditembus rupiah berisiko melemah ke Rp 14.300/US$ hingga Rp 14.320/US$.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211231072406-17-303446/laga-terakhir-di-2021-bisa-berpesta-rupiah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMMA Buka Suara Soal Sinarmas AM Bersalah di Kasus Jiwasraya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjamin tidak ada dampak yang dirasakan perusahaan atas keputusan pengadilan terkait PT Sinarmas Asset Management (SAM) di perkara korupsi Jiwasraya. Untuk diketahui, SMMA mengendalikan PT Sinarmas Asset Management (SAM) melalui PT Sinarmas Sekuritas, dengan kepemilikan sebesar 99,98%. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (5/4/2022), SMMA menyebut operasional bisnis dan aset yang dikelola perusahaan tidak terdampak putusan pengadilan. Aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan SAM dipastikan tetap berjalan normal. "SAM dan kami menghormati putusan tersebut dan berterima kasih atas aparat penegak hukum yang telah memproses perkara dimaksud sampai saat ini," tulis perusahaan. Perseroan juga menanggapi putusan denda Rp 1 miliar yang diberikan pengadilan terhadap perusahaan pengelola aset tersebut. SMMA menyebut SAM akan tunduk pada keputusan tersebut jika sudah berkekuatan huku...

Teror di Mabes Polri Bisa Ganggu Kepercayaan Investor

PT Kontakperkasa Futures - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia ( BI ) Solo akan melayani masyarakat yang menukarkan uang pecahan baru saat Ramadhan atau menjelang hari Raya Idul Firtri nanti. Bahkan, masyarakat juga bisa menukarkan uang baru pecahan Rp 75.000. "Jadi kalau (memberi fitrah) Rp 10 ribu, Rp 20 ribu kekecilan, boleh ngasihnya yang Rp 75 ribu. Penukaran ada yang 75 (pecahan Rp 75.000). Berapapun (permintaan) kita penuhi," ujar Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, ditemui kantor Bupati Boyolali usai menghadiri pembukaan pelatihan public speaking di Pendopo Pemkab Boyolali, Rabu (31/3/2021). Namun, penukaran uang baru untuk pecahan Rp 75.000 tersebut nantinya dibatasi per orangnya dalam setiap hari. Yaitu per-KTP hanya boleh menukarkan untuk 100 lembar per hari. "Satu hari satu KTP, boleh 100 lembar. Besok lagi boleh lagi 100 lembar lagi, besok lagi boleh lagi, monggo. Kita pokoknya tida...

Batu Bara Sampai Emas Meroket di Kuartal I, RI Makin Kaya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures -  Harga komoditas global melonjak sepanjang kuartal I-2022. Eskalasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina jadi tema utama penguatan harga-harga hasil bumi tersebut.  Bahkan hingga mengukir rekor harga baru.  Batu bara jadi juara komoditas dengan kenaikan 66,1% sepanjang kuartal I-2022. Sementara emas jadi paling bontot dengan kenaikan 5,2% sepanjang kuartal pertama 2022.  Lonjakan harga komoditas juga menguntungkan bagi Indonesia sebagai produsen hasil bumi utama dunia. Indonesia pun bisa mendapatkan pundi-pundi dari perdagangan ekspor yang mayoritas andalannya merupakan barang komoditas seperti batu bara, minyak kelapa sawit, tembaga, dan lain-lain.  Batu Bara Harga batu bara terdorong oleh kekhawatiran pasar atas sanksi Rusia oleh negara barat dengan "mendepaknya" dari sistem keuangan internasional. H arga batu bara sempat me...