Semarang, PT KP Press - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan perdana 2022 dengan impresif setelah melesat 1,27% ke 6.665,308 kemarin. Laju kenaikan tersebut berpeluang berlanjut pada perdagangan Selasa (4/1) melihat bursa saham Amerika Serikat (AS) atau yang disebut Wall Street melanjutkan Santa Claus Rally pada perdagangan Senin waktu setempat.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, sementara Nasdaq melesat 1,2%.
Kenaikan tersebut tentunya memberikan sentimen positif ke pasar Asia pada perdagangan hari ini.
Santa Claus Rally merupakan momen spesifik, di aman ada kecenderungan Wall Street akan mengalami kenaikan di 5 hari terakhir perdagangan setiap tahunnya, dan berlanjut di 2 hari pertama tahun yang baru.
Artinya, Santa Rally di Amerika Serikat akan dimulai Senin (27/12) kemarin, dan berakhir pada 4 Januari 2022.
Meski demikian, ada kabar kurang baik dari China, kasus sektor properti bisa memberikan sentimen negatif ke pergerakan pasar saham.
Secara teknikal, penguatan tajam kemarin membuat IHSG sukses menembus rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50), di kisaran 6.600 hingga 6.615 yang merupakan resisten kuat masih menahan kenaikan IHSG di pekan terakhir 2021. Dalam 3 hari perdagangan terakhir pekan lalu, IHSG selalu gagal mengakhiri perdagangan di atasnya.
Jika mampu bertahan di atasnya, IHSG berpeluang menguat ke kisaran 6.690 yang menjadi resisten terdekat. Level tersebut juga merupakan ekor (tail) pola Shooting Star yang terbentuk pada 13 Desember 2020 lalu.
Grafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv |
Penembusan konsisten ke atas level tersebut akan memberikan tenaga bagi IHSG untuk menguat menuju 6.750. Level tersebut juga merupakan tail pola Shooting Star yang muncul pada Kamis (25/11).
Pola Shooting Star merupakan sinyal reversal atau berbalik arahnya harga suatu aset. Sehingga kemampuan melewati tail akan menghilangkan tekanan.
Meski demikian, indikator Stochastic kini berada di wilayah jenuh beli (overbought) pada grafik 1 jam, sehingga ada risiko koreksi.
Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv |
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
MA 50 kini menjadi support terdekat, jika dilewati IHSG berisiko turun turun lebih dalam.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20220104071254-17-304324/santa-claus-rally-lanjut-ihsg-siap-terbang-tinggi-lagi
Komentar
Posting Komentar