Langsung ke konten utama

Soal Batu Bara, Indonesia 'Raja' Dunia...

 Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). Pemerintah memutuskan untuk menyetop ekspor batu bara pada 1–31 Januari 2022 guna menjamin terpenuhinya pasokan komoditas tersebut untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN dan independent power producer (IPP) dalam negeri. Kurangnya pasokan batubara dalam negeri ini akan berdampak kepada lebih dari 10 juta pelanggan PLN, mulai dari masyarakat umum hingga industri, di wilayah Jawa, Madura, Bali (Jamali) dan non-Jamali. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Semarang, PT KP Press - Harga batu bara naik lagi. Dengan demikian, harga si batu hitam berhasil membukukan kenaikan selama dua ari perdagangan beruntun.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup d US$ 220/ton. Naik 2,35% dari posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Kenaikan ini membuat harga batu bara bertambah dalam dua hari berturut-turut. Selama da hari itu, harga melesat 6,74%.

Tren kenaikan harga batu bara belum terhenti. Sejak akhir 2021 (year-to-date), harga melambung nyaris 45%.

Clyde Russell, Kolumnis Reuters, menilai lonjakan harga batu bara disebabkan oleh kebijakan pemerintah Indonesia yang melarang ekspor. Pada awal tahun, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menyetop ekspor selama sebulan untuk memastikan persediaan batu bara di pembangkit listrik nasional yang kritis.

Masalahnya, Indonesia adalah eksportir batu bara terbesar dunia. Selama pasokan dari Indonesia seret, belum ada negara lain yang bisa menggantikan.

"Pasar masih kekurangan beberapa juta ton pada Januari dan Februari karena butuh waktu bagi pasokan dari Indonesia untuk kembali ke level normal. Eksportir lain seperti Rusia dan Afrika Selatan tidak mampu meningkatkan pasokan. Hanya Australia yang bisa," tulis Russell.

Namun, tambah Russell, batu bara dari Negeri Kanguru kebanyakan adalah jenis kokas (coking coal) yang digunakan dalam pembuatan baja. Bukan batu bara termal untuk pembangkit listrik.

Sejak awal tahun, lanjut Russell, Indonesia baru mengirim sekitar 17,7 juta ton batu bara. Jumlah ini masih 43% di bawah ekspor Desember 2021 yang mencapai 31,29 juta ton.

Sementara ekspor Rusia diperkirakan hanya 9,7 juta ton bulan ini, turun dibandingkan bulan lalu yang sebesar 13,23 juta ton. Demikian pula ekspor Afrika Selatan, yang turun menjadi 4,5 juta ton dari 5,43 juta ton.

 Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20220125064537-17-310110/soal-batu-bara-indonesia-raja-dunia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMMA Buka Suara Soal Sinarmas AM Bersalah di Kasus Jiwasraya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjamin tidak ada dampak yang dirasakan perusahaan atas keputusan pengadilan terkait PT Sinarmas Asset Management (SAM) di perkara korupsi Jiwasraya. Untuk diketahui, SMMA mengendalikan PT Sinarmas Asset Management (SAM) melalui PT Sinarmas Sekuritas, dengan kepemilikan sebesar 99,98%. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (5/4/2022), SMMA menyebut operasional bisnis dan aset yang dikelola perusahaan tidak terdampak putusan pengadilan. Aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan SAM dipastikan tetap berjalan normal. "SAM dan kami menghormati putusan tersebut dan berterima kasih atas aparat penegak hukum yang telah memproses perkara dimaksud sampai saat ini," tulis perusahaan. Perseroan juga menanggapi putusan denda Rp 1 miliar yang diberikan pengadilan terhadap perusahaan pengelola aset tersebut. SMMA menyebut SAM akan tunduk pada keputusan tersebut jika sudah berkekuatan huku...

Tambang Batu Bara di Kaltara Mau IPO, Cek Profil-Jadwalnya!

  Semarang, PT Kontak Perkasa Futures - Perusahaan tambang baru bara yang memiliki wilayah operasi di Kalimantan Utara, PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL), berencana melakukan penawaran umum perdana saham ( initial public offering /IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan bersiap melepas sebanyak-banyaknya 355.560.000 saham baru atau sebanyak-banyaknya 10% dari total modal disetor dan ditempatkan penuh. Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan di e-IPO, penawaran awal saham MCOL dilakukan dengan rentang harga Rp 1.420 - Rp 1.600 per saham. Dengan demikian dalam IPO ini target dana antara Rp 504,89 miliar hingga Rp 568,89 miliar. Dalam IPO ini, MCOL memberikan mandat kepada PT Buana Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Saat ini perseroan sedang menggelar masa penawaran awal ( book building ) pada 28 Juli -16 Agustus, dengan perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ditargetkan bisa dikantongi pada 30 Agustus mendatang...

Inggris Say Goodbye to Covid-19, Indonesia Juga?

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - Setelah dua tahun bergumul dengan pandemi virus corona ( Coronavirus Disease-2019 /Covid-19), Inggris akhirnya sudah muak. Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Boris Johnson memutuskan untuk mencabut segala bentuk pembatasan sosial ( sosial distancing ) di Negeri John Bull. Inggris berdamai dengan virus corona. Negeri itu siap hidup berdampingan. Berbicara di hadapan Parlemen Senin (21/2/2022) malam waktu Indonesia, PM dari Partai Konservatif itu memaparkan peta jalan ( road map ) untuk mengakhiri pembatasan sosial dan hidup dengan Covid-19. Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara (yang merupakan bagian dari Inggris Raya) boleh menerapkan kebijakan sendiri. "Covid-19 tidak hilang begitu saja, pemerintah tetap akan memantau berbagai mutasi varian yang mungkin saja berbahaya. Hari ini bukan harinya mendekralarasikan kemenangan terhadap Covid-19, karena virusnya belum pergi," papar Johnson, seperti dikutip dari Reut...