Langsung ke konten utama

Tambah Modal Rp 4,8 T, Allo Bank (BBHI) Naik Kelas ke KBMI 2

 Allo Bank

Semarang, Kontak Perkasa Futures - Emiten bank digital milik pengusaha nasional Chairul Tanjung PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) akan melaksanakan aksi korporasi penambahan modal melalui rights issue senilai Rp 4,8 triliun. Penambahan modal tersebut membuat posisi Allo Bank naik peringkat ke Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) 2 dengan modal di atas Rp 6 triliun.

Menurut prospektus Allo Bank yang terbit pada Senin (3/1/2022), dalam aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) tersebut, perusahaan rencananya menerbitkan sebanyak 10.047.322.871 saham baru yang setara 46,24% dari modal disetor perusahaan.

Harga pelaksanaan dari rights issue ini adalah Rp 478/saham. Dengan demikian, dari aksi korporasi ini perusahaan akan mendapatkan Rp 4,80 triliun dana segar.


Menurut laporan keuangan Allo Bank per kuartal III-2021, jumlah modal inti (tier 1) perusahaan terkini mencapai Rp 1,26 triliun. Ke depan, dengan tambahan modal dari rights issue sebanyak Rp 4,80 triliun, maka modal inti BBHI akan berubah menjadi Rp 6,06 triliun. Dengan begitu, Allo Bank dapat diklasifikasikan sebagai bank KBMI II.

Sebagai informasi, menurut rilis pers resmi Allo Bank, Rabu (5/1), sejumlah nama besar ikut berpartisipasi dalam rights issue ini, yakni emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), Grup Salim melalui PT Indolife Investama Perkasa, Grab, Traveloka, Carro, CT Corp, sampai Growtheum Capital.


Sementara, Indolife akan menyerap sebanyak 1.303.815.386 saham atau setara dengan 6,00%.Berdasarkan prospektus yang disampaikan oleh Allo Bank, Bukalapak akan mengempit saham Allo Bank sebanyak 2.497.816.903 saham atau 11,49%.

Pemegang saham pengendali Allo Bank saat ini, yakni PT Mega Corpora yang menguasai 90% saham, hanya akan menyerap 2.712.777.020 HMETD atau sekitar 30% dari seluruh HMETD.

Kemudian, hak lainnya akan dialihkan kepada calon pemodal lainnya, termasuk Bukalapak dan Indolife.

Calon pemegang saham lainnya antara lain, Abadi Investments Pte. Ltd. akan memiliki sebanyak 7%, H Holdings Inc. sebanyak 2,07%, Trusty Cars Pte. Ltd. 0,69%, dan PT CT Corpora sebanyak 1,88%.

Abadi Investments Pte. Ltd. adalah perusahaan private yang beralamat di Singapura. Abadi Investments kemungkinan merupakan kendaraan investasi Traveloka.

Selanjutnya, H Holdings Inc merupakan perusahaan afiliasi dari Grab Holdings Inc. alias Grab. Sebelumnya, pada April 2021, Grabi via H Holdings juga masuk ke emiten Grup Emtek PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dengan menggenggam 4,6% saham Emtek.

Kemudian, Trusty Cars bergerak di bidang penjualan ritel mobil dengan brand Carro. CARRO juga telah memperoleh pendanaan US$ 500 juta dari Softbank Vision Fund dan sejumlah fund asing. Saat ini, CARRO memiliki 200 karyawan di seluruh Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Singapura.

Adapun, CT Corpora adalah grup usaha milik Chairul Tanjung yang berfokus pada layanan konsumen yang terintegrasi, mulai dari di bidang layanan keuangan, media, ritel, hiburan, hingga gaya hidup.

Rencananya, dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini akan digunakan Allo Bank untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka meningkatkan Modal Inti menjadi KBMI 2 sebagaimana dimaksud dalam POJK 12/2021.

Selanjutnya, untuk pengembangan usaha termasuk mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang kredit dengan inovasi teknologi atau yang dikenal dengan bank digital.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20220105074817-17-304645/tambah-modal-rp-48-t-allo-bank--bbhi--naik-kelas-ke-kbmi-2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cek! Biar Ngerti, Ini 10 Parameter Pemilihan Baterai Listrik

  Indonesia memasuki era baru industri baterai listrik. Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengumumkan pembentuk Indonesia Battery Corporation (IBC), induk usaha yang dibentuk untuk mengelola industri baterai terintegrasi dari hulu sampai ke hilir di Tanah Air. Apakah Indonesia terlambat? Pasalnya sudah 200 tahun terakhir sudah terjadi perkembangan signifikan baik dari segi riset pengembangan hingga penggunaan baterai untuk keperluan sehari-hari. Pemilihan baterai yang tepat tentu menjadi keputusan yang harus diperhatikan dengan teliti dan didasari oleh anslisis yang dalam dan menyuluruh. Pemilihan bateri tentu saja dipengaruhi oleh berbagai batasan, dari harga material hingga keamanan rantai pasokan. Berikut ini 10 parameter utama yang perlu diperhatikan dalam pemilihan baterai: 1. Spesific Energy Spesific energy adalah total muatan energi yang dapat disimpan di dalam baterai. Semakin banyak energi yang mampu disimpan, tentu ...

SMMA Buka Suara Soal Sinarmas AM Bersalah di Kasus Jiwasraya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjamin tidak ada dampak yang dirasakan perusahaan atas keputusan pengadilan terkait PT Sinarmas Asset Management (SAM) di perkara korupsi Jiwasraya. Untuk diketahui, SMMA mengendalikan PT Sinarmas Asset Management (SAM) melalui PT Sinarmas Sekuritas, dengan kepemilikan sebesar 99,98%. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (5/4/2022), SMMA menyebut operasional bisnis dan aset yang dikelola perusahaan tidak terdampak putusan pengadilan. Aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan SAM dipastikan tetap berjalan normal. "SAM dan kami menghormati putusan tersebut dan berterima kasih atas aparat penegak hukum yang telah memproses perkara dimaksud sampai saat ini," tulis perusahaan. Perseroan juga menanggapi putusan denda Rp 1 miliar yang diberikan pengadilan terhadap perusahaan pengelola aset tersebut. SMMA menyebut SAM akan tunduk pada keputusan tersebut jika sudah berkekuatan huku...

Top! Begini Strategi Ekspansi BRMS di Produksi Emas

  Semarang, PT KPF - Anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) gencar melakukan ekspansi pengeboran dan pembangunan pabrik demi mencapai target pengolahan 8.500 ton bijih emas per hari. Direktur & Investor Relations BRMS Herwin Hidayat mengatakan setidaknya ada 3 rencana ekspansi perusahaan yang telah dimulai pada tahun lalu. Ekspansi ini dilakukan melalui anak usaha perseroan, yakni PT Citra Palu Minerals. Rencana ekspansi pertama adalah pengeboran 4 prospek emas di Poboya, Palu Selawesi Tengah yang dimulai pada Kuartal II-2021. "Hasilnya segera kita umumkan, yakni pada tahap pertama di November 2021. Targetnya diharapkan kita dapat menemukan tambahan cadangan bijih emas sekitar 5 juta ton dalam bentuk cadangan maupun sumber daya," ujar Herwin dalam sebuah diskusi belum lama ini. Rencana ekspansi selanjutnya adalah adalah pembangunan pabrik pengolahan II dengan kapasitas 4.000 ton perhari. Konstruksi pabrik ini diharapk...