Semarang, PT KP Press - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jeblok hingga 1,19% awal pekan kemarin ke 6.734,486. IHSG merosot bersama bursa saham Asia lainnya yang tertekan akibat kemungkinan invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.
Meski merosot, investor asing masih melakukan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp 170 miliar di pasar reguler. Pada pekan lalu, net buy tercatat lebih dari 7 triliun.
Pada perdagangan hari ini, Selasa (15/2), tekanan bagi IHSG masih cukup besar melihat bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) yang kembali merosot akibat ketegangan Rusia-Ukraina. Namun, ada kabar baik dari dalam negeri yang bisa berdampak ke pergerakan IHSG.
Tanda-tanda akan adanya invasi Rusia ke Ukraina Rabu besok semakin menguat. Volodymyr Zelenskiy, Presiden Ukraina, menyatakan ada kemungkinan invasi Rusia terjadi pada 16 Februari atau Rabu ini.
"Kami mendesak para pejabat pemerintah, politisi, dan dunia usaha yang telah meninggalkan Ukraina untuk kembali dalam 24 jam. Kami sudah diberi tahu bahwa 16 Februari akan menjadi hari serangan Rusia. Kita akan membuat hari itu sebagai hari persatuan," terang Zelenskiy, seperti dikutip dari Reuters.
Meski demikian Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia, merekomendasikan kepada Presiden Vladimir Putin untuk menempuh jalan diplomasi. Menurut Lavrov, AS sudah memberikan proposal yang konkret untuk mengurangi risiko konfrontasi bersenjata.
Dari dalam negeri ada kabar baik, kemarin pemerintah melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.
"[Aturan WFO] sebelumnya 25% jadi 50% atau lebih. Selain itu, aktivitas seni budaya dan tempat wisata dinaikkan jadi 50%," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Selain itu, Luhut menegaskan bahwa hingga saat ini pemerintah belum melihat ada kemungkinan untuk kembali memperketat kebijakan pengetatan.
"Kita engak melihat ada pengetatan-pengetatan lagi. Kita melakukan pelonggaran, tapi dengan monitor ketat," kata Luhut dalam konferensi pers usai rapat terbatas, Senin (14/2/2022).
Selain itu Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data perdagangan internasional Indonesia periode Januari 2022 pada 15 Februari 2022. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan nilai ekspor bulan lalu naik 37,18% dari Januari 2021 (year-on-year/yoy).
Sementara impor diperkirakan tumbuh tinggi, mencapai 53,98% yoy. Hasilnya, neraca perdagangan tetap surplus tetapi 'hanya' US$ 314 juta.
Meski melambat dari US$ 1,02 miliar di bulan Desember lalu, tetapi jika terelasisasi maka neraca perdagangan Indonesia akan mencatat surplus dalam 21 bulan beruntun. Selain itu, jika impor menunjukkan peningkatan yang mengurangi surplus tersebut, itu juga bisa menjadi kabar bagus sebab menjadi indikasi roda perekonomian di dalam negeri berputar lebih kencang.
Secara teknikal IHSG kini berada di batas atas pola Rectangle di
kisaran 6.735 yang dibentuk sejak Oktober lalu. Level ini bisa menjadi
kunci pergerakan IHSG di pekan ini
Batas bawah pola Rectangle berada di kisaran 6.510, artinya ada jarak sekitar 215 poin dari level tersebut ke batas atas.
Jika mampu bertahan kembali dan bertahan di atas 6.735, IHSG ke depannya berpeluang naik sebesar 215 poin ke 6.950.
Apalagi IHSG IHSG juga berada di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50), MA 100 dan MA 200 pada grafik harian.
Grafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv |
Selama mampu bertahan di atas tiga MA tersebut, berlanjutnya penguatan IHSG ke depannya masih terbuka lebar.
Sementara itu indikator Stochastic pada grafik harian mulai keluar dari wilayah jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Artinya, risiko penurunan IHSG masih cukup besar.
Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv |
Namun, jika melihat Stochastic pada grafik 1 jam untuk melihat pergerakan harian, justru berada di wilayah oversold. Artinya ruang penguatan IHSG untuk hari ini juga terbuka.
Jika mampu konsisten di atas 6.375, IHSG hari ini berpeluang menguat ke 6.780 hingga 6.800. Sebaliknya jika tertanan di bawah 6.375, IHSG berisiko turun ke 6.700.
Penembusan di bawah level tersebut akan membawa IHSG turun ke 6.670 hingga 6.650.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20220215062407-17-315388/kata-pak-luhut-ppkm-tak-akan-diketatkan-lagi-ihsg-bangkit
Komentar
Posting Komentar