Langsung ke konten utama

Perang Ukraina Diyakini Bisa Dihindari, IHSG Ditutup di ATH

 Kondisi papan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/2/2018). IHSG hari ini bergerak negatif karena respon sentimen anjloknya bursa saham Amerika hingga 4,15%. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Semarang, Kontak perkasa futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan Rabu (23/2/2022), di tengah respons proporsional Blok Barat atas aksi Rusia di wilayah separatis Ukraina sehingga mengurangi kecemasan soal perang.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG dibuka naik ke 6.878,625 dan kemudian ditutup di level 6.920,056 atau menguat 58,06 poin (+0,85%). Itu merupakan level penutupan tertinggi baru (all time high/ATH) meski mayoritas saham merah yakni sebanyak 275 unit, sementara 251 lain melemah, dan 161 sisanya flat.

Nilai perdagangan mencapai Rp 13 triliunan dengan melibatkan 23 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,5 jutaan kali. Investor asing mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp 861,88 miliar.

Saham yang mereka buru terutama PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 254,4 miliar dan Rp 100,2 miliar. Keduanya melesat, masing-masing sebesar 1,9% ke Rp 8.050 dan 2,26% menjadi Rp 7.925/saham.

Sebaliknya, saham yang masih dilego terutama adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Avia Avian Tbk (AVIA) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 338,9 miliar dan Rp 42,1 miliar. Keduanya bergerak berbeda arah di mana BMRI flat di Rp 7.875 sementara AVIA drop 2,4% menjadi Rp 815/unit.

Nilai transaksi terbesar dibukukan BBCA dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 795,5 miliar dan Rp 721,4 miliar. Keduanya melesat, masing-masing sebesar 1,9% ke Rp 8.050 dan 1,13% menjadi Rp 4.480/saham.

Reli IHSG terjadi di tengah tren penguatan bursa Asia, di mana indeks Shenzhen China memimpin sebesar 1,9%, diikuti Shanghai China sebesar 0,93%. Sebaliknya, Indeks Nikkei Jepang drop 1,71%.

Reli pasar terjadi di tengah tengah masih panasnya situasi di Ukraina, meski dalam skala yang terukur dan tidak berujung pada kontak senjata kedua kubu secara frontal.

Rusia secara resmi mendukung kemerdekaan dua wilayah Ukraina yakni Donetsk dan Luhansk. Tak hanya itu, Rusia juga mengirim tentara ke dua kawasan tersebut.

Namun pasar menilai respons blok Barat terhadap aksi masih proporsional yakni dengan hanya menjatuhkan sanksi, dan tidak mengarah pada peningkatan konflik bersenjata sehingga masih berani memburu aset berisiko tinggi seperti saham.

Pasar juga masih memantau perkembangan kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed). Mengacu kepada perangkat FedWatch milik CME Group, investor di AS bertaruh ada 100% peluang The Fed menaikkan suku bunga acuan setelah pertemuan Maret.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20220223164122-17-317746/perang-ukraina-diyakini-bisa-dihindari-ihsg-ditutup-di-ath

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rupiah Perkasa & Menguat Tajam, Awas! Jangan Jumawa Dulu

  Semarang, PT Kontak Perkasa Futures -  Jebloknya indeks dolar Amerika Serikat (AS) membuat rupiah menguat tajam di awal perdagangan Selasa (27/7/2021). Meski demikian, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan mengumumkan kebijakan moneter di pekan ini tentunya membuat langkah rupiah tidak akan mudah. Melansir data Refinitiv, begitu perdagangan dibuka rupiah langsung menguat 0,21% ke Rp 14.450/US$, setelahnya penguatan terpangkas hingga tersisa 0,03% saja pada pukul 9:20 WIB.  Pergerakan tersebut membuktikan kehati-hatian pelaku pasar jelang pengumuman The Fed. Indeks dolar AS pada Senin kemarin merosot 0,28%, dan berlanjut 0,1% pagi ini. Tetapi, sewaktu-waktu dolar AS bisa berbalik menguat, sebab di pasar saat ini pendapatan mengenai tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset ( quantitative easing /QE) The Fed masih terbelah, belum ada suara yang dominan. Ada analis yang memprediksi The Fed akan memberikan panduan tapering di pekan ini, yang lainn

Begini Cerita Lengkap Soal OJK Larang Bank Jual Unit Link

  Semarang, kontak Perkasa Futures - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara tegas menyebutkan akan menindak tegas perusahaan asuransi yang tak menyelesaikan sengketa dengan nasabahnya. Salah satu langkah yang akan diambil adalah melakukan pelarangan penjualan produk unitlink di bank-bank. Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan langkah ini merupakan bagian dari perlindungan konsumen yang dilakukan otoritas. Diharapkan dengan adanya tindak tegas ini pelaku jasa keuangan tak melakukan pelanggaran. "OJK juga melakukan penyempurnaan regulasi mengenai Unit Link, termasuk akan menindak tegas pelaku usaha jasa keuangan yang melanggar, dan melarang Bank menjual Unit Link dari perusahaan asuransi yang masih belum menyelesaikan sengketa dengan nasabahnya," kata Anto dalam dalam postingan instagram OJK, Kamis (3/2/2022). Dia menyebutkan, mengacu pada ketentuan di POJK No. 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuanga

Teror di Mabes Polri Bisa Ganggu Kepercayaan Investor

PT Kontakperkasa Futures - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia ( BI ) Solo akan melayani masyarakat yang menukarkan uang pecahan baru saat Ramadhan atau menjelang hari Raya Idul Firtri nanti. Bahkan, masyarakat juga bisa menukarkan uang baru pecahan Rp 75.000. "Jadi kalau (memberi fitrah) Rp 10 ribu, Rp 20 ribu kekecilan, boleh ngasihnya yang Rp 75 ribu. Penukaran ada yang 75 (pecahan Rp 75.000). Berapapun (permintaan) kita penuhi," ujar Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, ditemui kantor Bupati Boyolali usai menghadiri pembukaan pelatihan public speaking di Pendopo Pemkab Boyolali, Rabu (31/3/2021). Namun, penukaran uang baru untuk pecahan Rp 75.000 tersebut nantinya dibatasi per orangnya dalam setiap hari. Yaitu per-KTP hanya boleh menukarkan untuk 100 lembar per hari. "Satu hari satu KTP, boleh 100 lembar. Besok lagi boleh lagi 100 lembar lagi, besok lagi boleh lagi, monggo. Kita pokoknya tida