Langsung ke konten utama

Simak Alasan Kenapa LNG Masela Mundur ke 2030

 Blok Masela (Dok.Reuters)

Ini Alasan Kenapa Produksi LNG Masela Mundur ke 2030

Semarang, Kontak Perkasa Futures - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) masih menunggu revisi Plant of Development (PoD) Blok Masela yang kabarnya, produksi dari Liquified Natural Gas (LNG) akan mengalami kemunduran pada tahun 2030.

Deputi Operasi Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Julius Wiratno mengatakan bahwa saat ini Inpex Masela belum mengajukan usulan penundaan penyelesaian proyek LNG Masela menjadi tahun 2030.

"SKK Migas meminta Inpex untuk segera (mengajukan revisi PoD) kalau memang (produksi mundur) itu yang diinginkan, untuk kita tim perencana khususnya bisa segeral melakukan review dan evaluasi," terang Julius kepada CNBC Indonesia, Kamis (17/2/2022).

Seperti yang diketahui, saat ini Inpex Masela Ltd dan Shell selaku operator Blok Masela sedang melakukan revisi PoD wilayah kerja migas yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN)


Revisi PoD itu berkenaan dengan masuknya Carbon Capture, Utilizaton and Storage (CCUS) atau fasilitas penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon. Hal ini dilakukan supaya aset Blok Masela dalam hal ini LNG Masela bisa dikatakan kompetitif karena memiliki syarat green energy.

"Revisi PoD-nya belum diajukan. Katanya begitu (harus memasukan CCUS) namun kami belum mengetahui detilnya seperti apa," ungkap Julius.

SKK Migas sejatinya khawatir dengan proyek gas raksasa yang bernilai US$ 19,8 miliar ini. Yang terang pihaknya terus mendorong Inpex untuk tetap menyelesaikan proyek tersebut. Karena, kata Julius, diperlukan strategic decision Inpex untuk jangka panjang terkait dengan competitiveness product-nya.

CEO Inpex, Takayuki Ueda menjabarkan, bahwa Inpex sedang melakukan studi ukuran yang komprehensif seperti pengenalan CCUS untuk membuat proyek lebih bersih. "Sehingga proyek ini bisa mengurangi biaya lebih lanjut dan mempromosikan proyek sebagai proyek yang kompetitif dan bersih dengan tujuan memulai produksi pada awal 2030-an," ungkap Takayuki.

Seperti yang diketahui, pada tahun lalu Shell pemilik 35% saham di Blok Masela memutuskan untuk hengkang dari proyek gas abadi itu. Namun, hengkangnya Shell belum bisa terlaksana lantaran belum ada investor yang ingin membeli saham Shell.

Sebelumnya, Wakil Kepala SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman kepada CNBC Indonesia membeberkan, Shell masih kesulitan mencari investor untuk membeli divestasi saham 35% di Blok Masela itu. "Asetnya dianggap tidak kompetitif, karena adanya syarat green energy sekarang ini," terang Fatar kepada CNBC Indonesia, Kamis (30/12/2021).

Fatar Yani membaca bahwa sebagai syarat green energy rencana pengembangan atau Plant of Development (PoD) di Blok Masela harus memasukan fasilitas penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon atau akrab disapa CCUS. "Kalau kita baca secara tidak langsung kan menjadi syarat," terang Fatar Yani

Sayangnya Fatar tidak menjelaskan detil aset-aset apa saja yang dianggap tidak kompetitif dan tidak masuk kriteria green energy. Namun, kata dia, selain aset Liquifed Natural Gas (LNG) yang rencananya akan dibangun di on shore atau darat di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku itu katanya juga tidak kompetitif.

"Inpex juga melihat LNG ke depannya tidak kompetitif. Jadi produk LNG-nya juga mesti green. Makanya mereka mengajukan CCS/CCUS itu untuk revisi PoD," ungkap Fatar Yani.

Seperti diketahui sebelumnya, Shell memang memiliki rencana untuk hengkang dari Blok Masela ini. Alasannya lebih kepada investasi di Indonesia kurang menguntungkan ketimbang melihat dari global portfolio Shell di seluruh dunia yang lebih menguntungkan.

Saat ini Shell adalah pemilik hak partisipasi di Blok Masela sebesar 35%. Sisanya 65% dimiliki oleh Inpex Masela. Lapangan Abadi ini memiliki nilai investasi senilai US$ 19,8 miliar, yang ditargetkan memproduksi sebanyak 1.600 juta kaki kubik per hari (mmscfd) gas atau setara 9,5 juta ton LNG per tahun (mtpa) dan gas pipa 150 mmscfd serta 35.000 barel minyak per hari.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20220217100344-4-316076/simak-alasan-kenapa-lng-masela-mundur-ke-2030

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMMA Buka Suara Soal Sinarmas AM Bersalah di Kasus Jiwasraya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjamin tidak ada dampak yang dirasakan perusahaan atas keputusan pengadilan terkait PT Sinarmas Asset Management (SAM) di perkara korupsi Jiwasraya. Untuk diketahui, SMMA mengendalikan PT Sinarmas Asset Management (SAM) melalui PT Sinarmas Sekuritas, dengan kepemilikan sebesar 99,98%. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (5/4/2022), SMMA menyebut operasional bisnis dan aset yang dikelola perusahaan tidak terdampak putusan pengadilan. Aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan SAM dipastikan tetap berjalan normal. "SAM dan kami menghormati putusan tersebut dan berterima kasih atas aparat penegak hukum yang telah memproses perkara dimaksud sampai saat ini," tulis perusahaan. Perseroan juga menanggapi putusan denda Rp 1 miliar yang diberikan pengadilan terhadap perusahaan pengelola aset tersebut. SMMA menyebut SAM akan tunduk pada keputusan tersebut jika sudah berkekuatan huku...

Teror di Mabes Polri Bisa Ganggu Kepercayaan Investor

PT Kontakperkasa Futures - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia ( BI ) Solo akan melayani masyarakat yang menukarkan uang pecahan baru saat Ramadhan atau menjelang hari Raya Idul Firtri nanti. Bahkan, masyarakat juga bisa menukarkan uang baru pecahan Rp 75.000. "Jadi kalau (memberi fitrah) Rp 10 ribu, Rp 20 ribu kekecilan, boleh ngasihnya yang Rp 75 ribu. Penukaran ada yang 75 (pecahan Rp 75.000). Berapapun (permintaan) kita penuhi," ujar Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, ditemui kantor Bupati Boyolali usai menghadiri pembukaan pelatihan public speaking di Pendopo Pemkab Boyolali, Rabu (31/3/2021). Namun, penukaran uang baru untuk pecahan Rp 75.000 tersebut nantinya dibatasi per orangnya dalam setiap hari. Yaitu per-KTP hanya boleh menukarkan untuk 100 lembar per hari. "Satu hari satu KTP, boleh 100 lembar. Besok lagi boleh lagi 100 lembar lagi, besok lagi boleh lagi, monggo. Kita pokoknya tida...

Batu Bara Sampai Emas Meroket di Kuartal I, RI Makin Kaya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures -  Harga komoditas global melonjak sepanjang kuartal I-2022. Eskalasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina jadi tema utama penguatan harga-harga hasil bumi tersebut.  Bahkan hingga mengukir rekor harga baru.  Batu bara jadi juara komoditas dengan kenaikan 66,1% sepanjang kuartal I-2022. Sementara emas jadi paling bontot dengan kenaikan 5,2% sepanjang kuartal pertama 2022.  Lonjakan harga komoditas juga menguntungkan bagi Indonesia sebagai produsen hasil bumi utama dunia. Indonesia pun bisa mendapatkan pundi-pundi dari perdagangan ekspor yang mayoritas andalannya merupakan barang komoditas seperti batu bara, minyak kelapa sawit, tembaga, dan lain-lain.  Batu Bara Harga batu bara terdorong oleh kekhawatiran pasar atas sanksi Rusia oleh negara barat dengan "mendepaknya" dari sistem keuangan internasional. H arga batu bara sempat me...