Semarang,Kontak Perkasa Futures - Kasus dugaan korupsi yang terjadi di PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turut mempengaruhi pergerakan saham emiten BUMN tambang ini. Akan tetapi, dampak yang timbul terlihat tidak signifikan.
Pada penutupan perdagangan Selasa (29/3/2022), harga saham ANTM melemah 3,80% ke posisi Rp 2.530/unit. Pelemahan ini membuat harga saham perusahaan turun 0,78% sepanjang 7 hari terakhir.
Pelemahan harga saham ANTM terjadi meski nilai transaksi emiten ini
mencapai Rp 367,41 miliar dan volumenya hingga 144,73 juta unit saham.
Per perdagangan kemarin, investor asing tercatat masih melakukan aksi
beli bersih saham ANTM senilai Rp 56,01 miliar di pasar reguler.
Koreksi harga saham ANTM kemarin tidak berdampak tinggi pada tren penguatan yang terjadi sejak awal tahun. Nilai saham perusahaan sejak awal 2022 tercatat masih tumbuh 12,44%.
Pada perdagangan Rabu (30/3), per pukul 09.56 WIB harga saham ANTM terlihat naik harganya 0,79% ke level Rp 2.540/unit.
Sentimen negatif terkait dugaan tindak pidana korupsi di tubuh Antam turut menyertai pergerakan harga saham Antam sejak awal pekan ini.
Menurut siaran pers Kejaksaan Agung (Kejagung), Jumat (25/3), Tim Penyelidik pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus telah melakukan penyelidikan terhadap adanya Dugaan Tindak Pidana Korupsi pada Pengelolaan Kegiatan Usaha Komoditi Emas di Antam selama periode 2015-2021 dengan mengumpulkan data dan keterangan dari para pihak yang berkaitan dengan kegiatan tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, diduga telah menimbulkan kerugian Negara sehingga Tim Penyelidik akan meningkatkan status penanganan perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi pada Pengelolaan Kegiatan Usaha Komoditi Emas di Antam selama periode 2015-2021 ke tahap penyidikan pada awal pekan ini.
Sepanjang 2021, ANTM membukukan kenaikan laba bersih 61,98% secara tahunan menjadi Rp 1,86 triliun. Angka tersebut naik signifikan dibandingkan dengan laba bersih tahun sebelumnya yaitu Rp 1,15 triliun.
Nilai laba per saham dasar dan dilusian Antam naik menjadi Rp 77,47 dari tahun sebelumnya Rp 47,83. Kenaikan laba bersih ditopang penjualan Antam yang naik 40,45% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yakni Rp 27,37 triliun menjadi Rp 38,44 triliun.
Penjualan ANTM tumbuh karena naiknya pengiriman produk bijih nikel, alumina, feronikel, dan emas. Sementara, penjualan produk bijih bauksit, perak, batu bara, dan logam mulia lainnya turun sepanjang 2021.
Penjualan bijih nikel tumbuh 134,57% secara tahunan menjadi Rp 4,38 triliun per akhir Desember 2021. Kemudian, penjualan alumina naik 59,71% secara tahunan menjadi Rp 931,81 miliar, penjualan feronikel naik 36,46% menjadi Rp 6,35 triliun.
Pada periode yang sama, penjualan emas ANTM naik 34,02% menjadi Rp 25,94 triliun per akhir 2021.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20220330100836-17-327143/didera-dugaan-korupsi-begini-gerak-saham-antm
Komentar
Posting Komentar