Langsung ke konten utama

 Trump Siap Umumkan Kesepakatan Divestasi TikTok AS dari ByteDance



Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dijadwalkan mengumumkan pekan ini bahwa kesepakatan divestasi operasi TikTok di AS dari induk perusahaannya, ByteDance, telah memenuhi persyaratan hukum 2024. Informasi ini disampaikan oleh seorang pejabat Gedung Putih pada Senin.

Struktur Kepemilikan Baru TikTok AS

Dalam rencana yang disusun, ByteDance hanya akan memegang kurang dari 20% saham, sementara kendali mayoritas TikTok AS akan berada di tangan kombinasi perusahaan asal Amerika Serikat, investor global, serta pemodal baru yang tidak berafiliasi dengan ByteDance. Langkah ini ditujukan untuk memastikan TikTok beroperasi sesuai dengan regulasi keamanan nasional AS.

Beberapa nama besar tercatat sebagai investor utama, termasuk Oracle dan Silver Lake. Trump juga menyoroti keterlibatan sejumlah tokoh bisnis AS terkemuka seperti Lachlan Murdoch, Larry Ellison, dan Michael Dell sebagai bentuk dukungan domestik terhadap penguatan kendali Amerika atas TikTok.

Jaminan Keamanan Data Pengguna AS

Sebagai bagian dari kesepakatan, Trump akan menandatangani executive order yang mengesahkan legalitas transaksi tersebut. Regulasi ini mewajibkan seluruh data pengguna TikTok di Amerika Serikat untuk disimpan di infrastruktur cloud yang dikelola Oracle, sehingga risiko akses data oleh pihak asing dapat diminimalisir.

Langkah ini sekaligus menegaskan bahwa isu keamanan data menjadi prioritas utama dalam restrukturisasi kepemilikan TikTok, seiring meningkatnya kekhawatiran mengenai potensi penyalahgunaan data pribadi oleh pihak luar.

Persetujuan Tiongkok dan Tahap Finalisasi

Pejabat Gedung Putih juga menambahkan bahwa pihak Washington optimistis Tiongkok telah menyetujui kesepakatan ini dan tidak akan ada lagi negosiasi lanjutan dengan Beijing. Meski demikian, masih terdapat sejumlah dokumen administratif yang perlu diselesaikan oleh kedua belah pihak sebelum kesepakatan ini resmi berlaku penuh.

Implikasi bagi TikTok dan Hubungan Ekonomi Global

Kesepakatan divestasi TikTok dipandang sebagai langkah penting dalam meredakan ketegangan antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia. Dengan struktur kepemilikan baru yang lebih condong ke investor AS, platform video pendek tersebut diharapkan dapat melanjutkan operasinya tanpa hambatan regulasi yang berlarut-larut.

Selain memperkuat posisi investor Amerika, kesepakatan ini juga menjadi sinyal penting bahwa persaingan teknologi antara Washington dan Beijing masih akan terus mewarnai lanskap ekonomi global. TikTok kini menjadi simbol bagaimana geopolitik dan bisnis digital saling terkait erat dalam membentuk masa depan ekonomi dunia.

Source: Tradingeconomics.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMMA Buka Suara Soal Sinarmas AM Bersalah di Kasus Jiwasraya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjamin tidak ada dampak yang dirasakan perusahaan atas keputusan pengadilan terkait PT Sinarmas Asset Management (SAM) di perkara korupsi Jiwasraya. Untuk diketahui, SMMA mengendalikan PT Sinarmas Asset Management (SAM) melalui PT Sinarmas Sekuritas, dengan kepemilikan sebesar 99,98%. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (5/4/2022), SMMA menyebut operasional bisnis dan aset yang dikelola perusahaan tidak terdampak putusan pengadilan. Aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan SAM dipastikan tetap berjalan normal. "SAM dan kami menghormati putusan tersebut dan berterima kasih atas aparat penegak hukum yang telah memproses perkara dimaksud sampai saat ini," tulis perusahaan. Perseroan juga menanggapi putusan denda Rp 1 miliar yang diberikan pengadilan terhadap perusahaan pengelola aset tersebut. SMMA menyebut SAM akan tunduk pada keputusan tersebut jika sudah berkekuatan huku...

Cek! Biar Ngerti, Ini 10 Parameter Pemilihan Baterai Listrik

  Indonesia memasuki era baru industri baterai listrik. Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengumumkan pembentuk Indonesia Battery Corporation (IBC), induk usaha yang dibentuk untuk mengelola industri baterai terintegrasi dari hulu sampai ke hilir di Tanah Air. Apakah Indonesia terlambat? Pasalnya sudah 200 tahun terakhir sudah terjadi perkembangan signifikan baik dari segi riset pengembangan hingga penggunaan baterai untuk keperluan sehari-hari. Pemilihan baterai yang tepat tentu menjadi keputusan yang harus diperhatikan dengan teliti dan didasari oleh anslisis yang dalam dan menyuluruh. Pemilihan bateri tentu saja dipengaruhi oleh berbagai batasan, dari harga material hingga keamanan rantai pasokan. Berikut ini 10 parameter utama yang perlu diperhatikan dalam pemilihan baterai: 1. Spesific Energy Spesific energy adalah total muatan energi yang dapat disimpan di dalam baterai. Semakin banyak energi yang mampu disimpan, tentu ...

Batu Bara Sampai Emas Meroket di Kuartal I, RI Makin Kaya

  Semarang, Kontak Perkasa Futures -  Harga komoditas global melonjak sepanjang kuartal I-2022. Eskalasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina jadi tema utama penguatan harga-harga hasil bumi tersebut.  Bahkan hingga mengukir rekor harga baru.  Batu bara jadi juara komoditas dengan kenaikan 66,1% sepanjang kuartal I-2022. Sementara emas jadi paling bontot dengan kenaikan 5,2% sepanjang kuartal pertama 2022.  Lonjakan harga komoditas juga menguntungkan bagi Indonesia sebagai produsen hasil bumi utama dunia. Indonesia pun bisa mendapatkan pundi-pundi dari perdagangan ekspor yang mayoritas andalannya merupakan barang komoditas seperti batu bara, minyak kelapa sawit, tembaga, dan lain-lain.  Batu Bara Harga batu bara terdorong oleh kekhawatiran pasar atas sanksi Rusia oleh negara barat dengan "mendepaknya" dari sistem keuangan internasional. H arga batu bara sempat me...