EUR/USD Bersiap Menyambut Keputusan Suku Bunga ECB
Pasangan mata uang EUR/USD menguat tajam pada perdagangan Rabu, mencatat kenaikan sebesar 1,75% hingga menyentuh level psikologis 1.0800. Penguatan euro terjadi seiring membaiknya sentimen risiko global setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melakukan langkah balik terhadap strategi tarifnya sendiri. Dalam pernyataan terbarunya, Trump kembali mengguncang pasar dengan ancaman menerapkan pajak impor tinggi terhadap warganya sendiri sebagai bentuk pembalasan atas tindakan negara lain yang dianggap merugikan kepentingan AS. Sikap yang berubah-ubah ini sempat menenangkan kekhawatiran pasar terkait potensi perang dagang yang lebih luas, sekaligus mendorong reli mata uang utama termasuk euro.
Fokus utama pelaku pasar kini beralih ke keputusan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan diumumkan pada Kamis. ECB diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, menurunkan Main Refinancing Operations Rate menjadi 2,65% dan Deposit Facility Rate menjadi 2,5%. Langkah pelonggaran ini mencerminkan upaya ECB untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi yang masih lemah di kawasan Eropa dengan tekanan inflasi yang tetap tinggi. Meski data ekonomi kuartal pertama menunjukkan ekspansi yang tidak merata di seluruh Uni Eropa, para pelaku pasar kini mulai meragukan prospek pemangkasan suku bunga lanjutan sepanjang 2025.
Pasar uang menunjukkan bahwa ekspektasi terhadap pemotongan suku bunga tambahan oleh ECB mulai menurun, dengan harga pasar saat ini hanya memperkirakan sekitar 70 basis poin penurunan suku bunga untuk sisa tahun ini. Faktor utamanya adalah inflasi yang terus menunjukkan ketahanan di atas target ECB, sehingga membatasi ruang bagi langkah pelonggaran agresif. Hal ini menandakan bahwa kebijakan moneter di Eropa akan tetap berhati-hati, dengan fokus utama menjaga stabilitas harga tanpa menekan aktivitas ekonomi lebih jauh.
Dari sisi Amerika Serikat, data ketenagakerjaan swasta versi ADP untuk Februari menunjukkan pertumbuhan yang jauh di bawah ekspektasi, hanya mencatat 77.000 pekerjaan baru dibandingkan perkiraan 140.000 dan capaian 186.000 pada Maret. Namun, reliabilitas data ADP telah dipertanyakan sejak perubahan metodologi pelaporan pada 2022. Perbedaan signifikan antara data ADP dan laporan Nonfarm Payrolls (NFP) membuat pasar tidak terlalu bereaksi terhadap angka ini, karena dianggap bukan indikator akurat kondisi pasar tenaga kerja AS yang sesungguhnya.
Secara keseluruhan, kombinasi antara ketidakpastian kebijakan di AS dan ekspektasi keputusan suku bunga ECB menciptakan volatilitas tinggi bagi EUR/USD. Jika ECB benar-benar menurunkan suku bunga sesuai perkiraan pasar, euro berpotensi menghadapi tekanan jangka pendek. Namun, apabila bank sentral bersikap lebih hati-hati atau memberikan sinyal hawkish dalam konferensi persnya, pasangan EUR/USD dapat memperpanjang penguatannya di atas level 1.0800 dalam waktu dekat.
Komentar
Posting Komentar