Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Paman Sam Kirim Kabar Bahagia, IHSG Bisa Menguat Lagi?

  Jakarta, CNBC Indonesia -  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses kembali ke atas 6.000 pada perdagangan Kamis kemarin. Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang menegaskan tidak akan mempertahankan kebijakan moneternya, meski pertumbuhan ekonomi serta inflasi lebih tinggi dari prediksi sebelumnya. Kabar baik datang lagi dari Negeri Paman Sam kemarin, tetapi pergerakan pasar pagi ini justru ke arah sebaliknya, sehingga IHSG patut waspada Jumat (30/4/2021). IHSG membukukan penguatan 0,64% ke 6.012,961. Data perdagangan mencatat investor asing melakukan beli bersih ( net buy ) sebesar 83,3 miliar di pasar reguler, dengan nilai transaksi Rp 9,81 triliun. Kemarin AS melaporkan data produk domestik bruto (PDB) kuartal I-2021 yang tumbuh 6,4%. Pertumbuhan yang tinggi tersebut menjadi kabar bagus, apalagi sebelumnya The Fed menegaskan tidak belum akan menaikkan suku bunga 0,25% dan mengurangi nilai pembelian aset ( quantitative easing /QE) senilai US$ 120 per bulan

Kimia Farma Angkat Bicara Soal Tes Antigen dengan Alat Bekas

 Semarang, PT KPF - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) angkat bicara soal temuan rapid antigen dengan menggunakan alat bekas di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Perseroan melalui anak usaha, PT Kimia Farma Diagnostik tengah dilakukan investigasi bekerja sama dengan aparat penegak hukum setempat.  Direktur Utama Kimia Farma Diagnostik Adil Fadhilah Bulqini menegaskan tindakan yang dilakukan oleh oknum tersebut bertentangan dengan Standard Operating Procedure (SOP). Jika terbukti bersalah, maka perusahaan akan diberikan tindakan tegas. "Kita mendukung sepenuhnya investigasi yang dilakukan oleh pihak berwajib terhadap kasus tersebut. Tindakan yang dilakukan oleh oknum pertugas layanan Rapid Test Kimia Farma Diagnsotik tersebut sangat merugikan Perusahaan dan sangat bertentangan dengan Standard Operating Procedure (SOP) perusahaan serta merupakan pelanggaran sangat berat atas tindakan dari oknum pertugas layanan Rapid Test tersebut," kata Adil dalam siaran persnya, Rabu

Ada Feeling Rupiah Mau Melemah Nih...

  Semarang, PT KPF -  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tampaknya akan melemah di perdagangan pasar spot hari ini . Tanda-tanda dep resiasi rupiah sudah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF). Berikut kurs dolar AS di pasar NDF beberapa saat usai penutupan perdagangan pasar spot kemarin dibandingkan hari ini, Rabu ( 28 / 4 /202 1 ), mengutip data Refinitiv: Periode Kurs 27 April ( 15 : 19 WIB) Kurs 28 April (0 7 : 07 WIB) 1 Pekan Rp1 4.478,1 Rp 1 4.­482,5 1 Bulan Rp1 4.536,7 Rp 1 4.540 2 Bulan Rp1 4.591,4 Rp 1 4.599 3 Bulan Rp1 4.650,3 Rp 1 4.657,5 6 Bulan Rp1 4.814,2 Rp 1 4.830 9 Bulan Rp 1 4.978,2 Rp 1 4.997,6 1 Tahun Rp 1 5.143,2 Rp 1 5.167,6 2 Tahun Rp 15.867,2 Rp 1 5.862,4   Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) yang kali terakhir diperbarui pada 27 April pukul 15 : 00 WIB: Periode Kurs 1 Bulan Rp 1 4.507 3 Bulan Rp 1 4

Pecinta Uang Kripto Ini Sebut Dogecoin Kegilaan & Bubble

   Semarang, PT KPF - Bagi pendukung uang kripto Meltem Demirors, meroketnya harga Dogecoin adalah sebuah 'kegilaan' dan ini jadi alasan perusahaan investasi digitalnya menjauh dari uang kripto yang berawal dari sebuah meme ini. "Dogecoin merupakan gelembung (bubble) klasik menurut saya," ujar Meltem Demirors, chief strategis CoinShares. "Saya tidak mengatakan itu baik atau buruk ... Dogecoin bukan untuk saya." "Perusahaan tidak membuat analisis tentang Dogecoin suatu alasan. Kami tidak memiliki dan tidak memperdagangkan Dogecoin." Dalam ekonomi, bubble adalah gelembung spekulatif yang dibentuk dari ekspektasi pasar yang berlebihan. Harga produk investasi ini dianggap tidak sesuai dengan nilai intrinsik. Artinya aset tersebut dijual dengan harga lebih tinggi daripada nilai fundamentalnya. Menurut CoinDesk, harga Dogecoin sudah naik 5.600% dalam setahun terakhir. Harga tertinggi sepanjang masa uang kripto ini adalah 45 sen

Cuan Bitcoin Cs Ngalahin Saham, Apalagi Emas! Tapi...

  Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan ini bukan periode yang menyenangkan bagi investor mata uang kripto. Tiga mata uang utama (Bitcoin, Etherium, Ripple) terkoreksi sangat dalam. Dalam sepekan terakhir, Bitcoin anjlok 15,54%. Sementara Etherium turun 3,75% dan Ripple ambrol 32,17%. Berbagai kabar buruk mendera mata uang kripto. Satu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joseph 'Joe' Biden berencana menaikkan pajak atas capital gain hampir dua kali lipat menjadi 39,6% bagi mereka yang berpendapatan US$ 1 juta/tahun. Tahun ini, mata uang kripto naik gila-gilaan. Sejak akhir 2020 ( year-to-date ) harga Bitcoin melesat 74,8%. Sementara harga Etherium melonjak 206,35% dan Ripple meroket 387,74%. "Dengan harga bitcon yang tumbuh sangat pesat, investor yang memilikinya tentu bakal menjadi salah satu subjek pajak," kata Nick Spanos, Founder Bitcoin Center NYC, seperti dikutip dari Reuters. Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210425071708-17-240611/cuan-bitcoin-cs-ng

Digempur Banyak Sentimen Negatif, Rupiah Maju Tak Gentar!

  Semarang, PT KPF -  Nilai tukar rupiah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Jumat (23/4/2021). Mata Uang Garuda melanjutkan kinerja positif Kamis kemarin meski banyak sentimen negatif yang menghantui. Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan di Rp 14.510/US$ atau menguat tipis 0,03% di pasar spot . Sepanjang pekan ini hingga Kamis kemarin, rupiah sudah membukukan penguatan 0,31%. Jika hingga penutupan perdagangan nanti masih bertahan di zona hijau, maka rupiah akan menghentikan tren tidak pernah melemah dalam 9 pekan terakhir, rinciannya melemah 8 pekan beruntun dan stagnan pada pekan lalu. Sentimen negatif bagi rupiah yakni sentimen pelaku pasar yang memburuk, terindikasi dari merosotnya bursa saham AS (Wall Street) Kamis waktu setempat, kemudian disusul bursa saham Asia pagi ini. Anjlokjnya kiblat bursa saham dunia tersebut terjadi setelah Presiden AS Joseph 'Joe' Biden dikabarkan mempertimbangkan untuk menaikkan pajak keun

Kartu Kredit 'Sekarat', Ini Alasan Shopee Paylater cs Laris

  Semarang, PT KPF - Keberadaan fitur pembayaran paylater alias 'bayar nanti' yang disediakan oleh platform online shop, e-commerce , dan dompet digital ternyata kian marak dan menjadi pilihan masyarakat dalam mendukung kebutuhan finansialnya. Adapun sejauh ini sejumlah e-commerce menawarkan layanan paylater , mulai dari Shopee PayLater di toko online Shopee , lalu Kredivo , Akulaku , hingga pembayaran nanti lewat Gopay PayLater, OVO, dan Traveloka Paylater . Riset lembaga independen, Research Institute of Socio -Economic Development ( RISED ) berjudul "Persepsi Pasar Indonesia Terhadap Pemanfaatan Fitur Pembayaran Paylater " menyimpulkan bahwa metode layanan 'bayar nanti' ( paylater ) sebetulnya telah menjadi alternatif solusi pengelolaan keuangan bagi masyarakat yang aman dan mudah untuk pembiayaan aktivitas sehari-hari di masa pandemi . Survei pada Februari 2021 ini mengungkapkan bahwa sebesar 92% responden menyatakan layanan paylater bermanfaat

Berburu Cuan di Hari Kartini, Cek Sederet Saham Pilihan Ini

  Semarang, PT KPF - Ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 kembali membuat pasar saham global rontok. Hal ini, dipicu oleh meningkatnya kasus terinfeksi virus Corona. Selasa kemarin (20/3/2021), Indeks Harga Saham Gabungan ditutup melemah sebesar 0,23% ke level 6.038,32 poin dengan nilai transaksi Rp 8,51 triliun. Pelaku pasar asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp 107,97 miliar. Saham-saham yang paling banyak ditransaksikan antara lain, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Sebelum memulai perdagangan di hari Kartini ini, Rabu (21/4/2021), simak rekomendasi saham pilihan sebagaimana dirangkum CNBC Indonesia: 1. MNC Sekuritas - Waspadai Koreksi Lanjutan Pergerakan IHSG kemarin sudah mengenai target koreksi minimal. Selanjutnya, IHSG berpeluang untuk menguat terbatas dahulu untuk menguji level 6,060. Tetap waspadai akan adanya koreksi

Yuk Buru Cuan dari Sederet Saham Ini, Meski Bursa RI Loyo

  Semarang, PT KPF - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan bergerak di zona pelemahan pada perdagangan hari ini, setelah kemarin indeks ditutup melemah 0,55% ke level 6.052,54. Salah satu kebijakan yang dinantikan oleh pelaku pasar pada perdagangan hari ini adalah adanya pengumuman kebijakan suku bunga dari Bank Indonesia (BI). Selain itu, pelaku pasar global juga menunggu bank sentral China, The People Bank of China untuk mengeluarkan hal yang sama. Namun, hal ini tidak menyurutkan kemungkinan investor untuk mendapatkan cuan pada perdagangan Selasa (20/4/2021). Sejumlah sekuritas telah memberikan rekomendasi sahamnya yang layak untuk dijadikan pertimbangan sebelum memulai perdagangan, sebagai berikut. 1. Samuel Sekuritas Indonesia - Indeks Rawan Koreksi IHSG uji level resisten 6.100. Jika tidak bisa breakout, market rawan kembali tertekan dan balik uji support 5.900. Saham pilihan: BBTN BRIS INDY GJTL 2. Reliance Sekuritas Indonesia -

Kurs Dolar Singapura Jeblok Pasca Diterjang Banjir

  Semarang, PT KPF -  Nilai tukar dolar Singapura merosot tajam melawan rupiah pada perdagangan Senin (19/4/2021). Singapura yang diterjang banjir di akhir pekan lalu membuat dolarnya terpukul. Melansir data Refinitiv, dolar Singapura pagi ini merosot 0,37% ke Rp 10.867,94/SG$ di pasar spot. Pada Pekan lalu, Mata Uang Negeri Merlion ini sukses mencapai level tertinggi dalam satu tahun terakhir di Rp 10.946,83/SG$. Sabtu pekan lalu, banjir bandang dilaporkan terjadi di beberapa bagian Singapura, di tengah hujan lebat yang mengguyur wilayah itu pada Sabtu sore waktu setempat. Daerah-daerah yang dilanda banjir termasuk Bukit Timah, Jurong, dan Ulu Pandan. Sehari sebelumnya, Badan Meteorologi Singapura mengingatkan hujan lebat dan angin kencang diperkirakan akan terjadi hingga dua minggu ke depan. Badai diperkirakan akan mendarat sebelum malam dan kemudian di pagi hari, dan sebagian disebabkan oleh konvergensi angin berskala besar yang diperkirakan akan berkembang di wil

Ritel Minggat ke Kripto, Transaksi Saham ANTM Tak Jumbo Lagi

  Semarang, Kontakperkasa Futures - Pamor saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebagai saham dengan transaksi jumbo tampaknya mulai surut. Saham ini tak lagi jadi buruan para investor angkatan corona, yang sempat membuat nilai transaksi saham ANTM bisa mencapai triliunan per hari.  Belakangan ini, nilai transaksi saham ANTM  hanya dikisaran ratusan miliar rupiah. Dan pada perdagangan Kamis (15/4/2021) kemarin, yakni melemah 0,43% ke level Rp 2.320/unit, setelah sempat bergerak di zona hijau pada awal perdagangan sesi I kemarin. Data perdagangan mencatat nilai transaksi saham ANTM kemarin mencapai Rp 265 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 114 juta lembar saham. Investor asing tercatat membeli saham ANTM sebesar Rp 93 juta di pasar reguler, atau cukup kecil. Secara pergerakan sahamnya, selama sepekan terakhir, saham ANTM sudah merosot hingga 6,07%, sedangkan selama sebulan terakhir masih menguat 0,87%. Adapun selama setahun berjalan (masih menguat 0,87

Pantau 8 Kabar Pasar 'Hot' Ini, BRI hingga Wulan Guritno

  Semarang, PT KPF - Pergerakan beberapa saham pekan ini mendapatkan perhatian khusus dari bursa karena dinilai berada di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA). Selain itu juga ada kabar mengenai rencana aksi korporasi besar yang akan dilakukan oleh calon emiten hingga curhatan bos emiten mengenai kondisi perusahaan. CNBC Indonesia telah merangkum sembilan peristiwa untuk menjadi bahan pertimbangan sebelumnya perdagangan Kamis (15/4/2021) dibuka. 1. Bos WIKA Ikut Curhat, BUMN Karya Sedang Berdarah-darah Keuangan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya semakin berdarah-darah karena terkena dampak pandemi. Kondisi berat ini dialami BUMN Karya dalam lima tahun terakhir dimana pembangunan infrastruktur gencar-gencarnya. "Lima tahun terakhir pemberitaan pembangunan infrastruktur dari BUMN karya ini pesat. Tapi dua minggu terakhir pemberitaan mengenai keuangan BUMN Karya yang berdarah-darah. Makanya perlu disampaikan situasi saat ini akibat pandemi dan

Harga Emas Bersiap ke US$ 1.750/Oz, Gegara 3 Katalis Ini

  PT KPF, SMG -  Harga emas mulai menapaki jalurnya menuju US$ 1.750/troy ons. Kenaikan harga emas didukung oleh lonjakan kasus infeksi Covid-19, permasalahan vaksinasi hingga tren pelemahan dolar AS beberapa hari terakhir.  Harga emas menguat tipis pada perdagangan hari ini, Rabu (14/4/2021). Harga emas naik 0,03% di arena pasar spot dan membuat harganya tembus US$ 1.744/troy ons. Pada penutupan perdagangan kemarin harga emas berada di US$ 1.743,8/troy ons. India terus mencatatkan kenaikan kasus infeksi Covid-19 yang tak terbendung. Kasus harian baru yang tercatat mengungguli rekor tertinggi sebelumnya. Lonjakan kasus Covid-19 membuat pemerintah India mempertimbangkan menerapkan lockdown di daerah Maharasahra akibat jumlah kasus Covid-19 yang masih tinggi. India kini menjadi negara dengan kasus positif Covid-19 terbesar kedua di dunia mengalahkan Brasil karena lonjakan infeksi dalam beberapa minggu terakhir. Menteri Kesehatan India Harsh Vardhan dilapor

Jangan Pegang Bitcoin? Ada Peringatan 'Bahaya' Mengintai

  Semarang, KontakPerkasa F - Petinggi pusat perdagangan kripto terkemuka dunia, Kraken, memperingatkan "bahaya" besar yang akan mengancam cryptocurrency . Pemerintah di seluruh dunia, mungkin akan mulai menekan penggunaan Bitcoin dan sejenisnya. Pejabat keuangan dunia mulai dari Menteri Keuangan AS Janet Yellen hingga Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde telah menyuarakan perlawanannya ke penggunaannya. "Uang" digital itu disebut para pesohor ekonomi kerap digunakan untuk pencucian uang, pendanaan teroris dan sejumlah aktivitas illegal lainnya. "Saya pikir, mungkin akan ada tindakan keras," kata CEO Kraken Jesse Powell dalam wawancara eksklusifnya dengan CNBC International , Senin (12/4/2021). Ia pun mengatakan tekanan peraturan dan ketidakpastian tidak akan hilang dengan cepat. AS misalnya, baru-baru ini meluncurkan aturan anti pencucian uang yang akan mewajibkan pemegang kripto menjalani pemeriksaan identitas. Pemeriksaan akan dilakuk

Netflix vs 'Netflixnya Indonesia', Siapa Pelanggan Terbanyak?

  Semarang, PT KPF - Comscore,  perusahaan analitik pengukuran dan media asal AS yang tercatat di Bursa Nasdaq,  merilis data terbaru mengenai jumlah pengguna aktif layanan Over the Top (OTT) selama Februari 2021 di Indonesia. Comscore tercatat di Nasdaq dengan kode saham SCOR. Berdasarkan hasil analisis Comcore, dua layanan OTT milik MNC Group yang dikendalikan taipan Hary Tanoesoedibjo berada di urutan pertama dan kedua, yaitu RCTI+ dan Vision+. Pertama, RCTI+ yang berada di bawah naungan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) berada di urutan nomor satu dengan jumlah pengguna aktif sebanyak 19,81 juta Monthly Active User (MAU) pelanggan. Kedua, Vision+ yang berada di urutan kedua dengan jumlah MAU sebanyak 11,77 juta. Vision+ yang berada di bawah naungan PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) ini merupakan layanan OTT berlangganan dan menyediakan kepada pelanggan akses menonton film, TV seri, dan live TV. Selain itu, Vision+ menghadirkan lebih dari 50 channel lokal, internas

Dolar AS Masih Betah di Level Rp 14.500

  Jakarta - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini berada di level Rp 14.505. Mata uang Paman Sam turun 35 poin (0,24%). Demikian dikutip dari data RTI, Jumat (9/4/2021). Kemarin The Greenback berada di level Rp 14.507. Penguatan dolar AS terjadi sejak kemarin. Dolar AS juga menguat terhadap yuan China. Mata uang AS menguat tipis 0,14% ke level 6,55. Sedangkan dolar AS tunduk di hadapan yen Jepang dengan pelemahan 0,09% ke level 109. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dibuka menguat 29 poin (0,49%) ke level 6.101. indeks LQ45 juga menguat 6 poin (0,75%) ke 913. Sumber : https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-5525808/dolar-as-masih-betah-di-level-rp-14500?tag_from=wp_nhl_2

Siap Ngamuk 3 Hari Beruntun, IHSG Bidik Level 6.100

    Semarang, PT KPF -  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya mulai menunjukkan tren positif dengan menguat 2 hari beruntun Rabu kemarin. Pergerakan IHSG kemarin juga sama dengan Selasa, sempat melemah hingga 0,34% sebelum berakhir menguat 0,56% ke 6.036,616. Data pasar mencatat investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 570 miliar di pasar reguler, dengan nilai transaksi mencapai Rp 9 triliun. Sementara pada perdagangan hari ini, Kamis (8/4/2021), IHSG berpeluang kembali naik melihat Wall Street yang kembali menguat pada perdagangan Rabu waktu setempat. Indeks S&P 500 bahkan kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Penguatan Wall Street dipicu rilis notula rapat kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) yang menunjukkan kebijakan moneter akan tetap longgar dalam waktu yang cukup lama. Tapering dan segala bentuk pengetatan moneter lain dinilai sebagai suatu hal yang prematur atau terlalu dini untuk dilakukan saat i

Yuk Simak Saham Pilihan Hari Ini, Bersiap Panen Cuan

  Semarang, PT KPF - Meski dilanda tekanan jual, Indeks Harga Saham Gabungan mampu berbalik menguat pada perdagangan Selasa kemarin (6/4/2021). IHSG ditutup naik 0,54% ke level 6.002,77 poin. Data perdagangan menunjukkan, nilai transaksi kemarin mencapai Rp 9,31 triliun dengan frekuensi sebanyak 941.515 kali. Sementara itu, pelaku pasar asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp 98,83 miliar. Saham-saham yang paling banyak ditransaksikan antara lain, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Sebelum memulai perdagangan awal pekan ini, Rabu (7/4/2021), simak rekomendasi saham pilihan dari sejumlah broker yang dirangkum CNBC Indonesia: 1. MNC Asset Management - IHSG Berpeluang Menguat Hari ini IHSG diperkirakan melanjutkan penguatannya. Pelaku pasar akan mencermati saham-saham berbasis komoditas dan saham-saham yang membagikan dividen tinggi di t

Indeks Dolar AS Jeblok Lagi, Rupiah Bersiap ke Rp 14.420/US$

  Semarang, PT KPF -  Rupiah sukses membukukan penguatan 2 hari beruntun melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa kemarin. Meski demikian penguatannya masih tipis-tipis saja, tetapi masih berpeluang berlanjut pada hari ini, Rabu (7/4/2021). Melansir data Refintiv, rupiah kemarin menguat tipis 0,07% ke Rp 14.500/US$ kemarin. Sehari sebelumnya, Mata Uang Garuda juga menguat dengan persentase yang sama. Dolar AS yang sedang tertekan akibat rilis data tenaga kerja yang menunjukkan rata-rata upah per jam turun 0,1% di bulan Maret membuat rupiah mampu menguat. Upah merupakan faktor penting yang bisa menentukan tingkat inflasi, ketika rata-rata upah menurun, maka konsumen akan kemungkinan mengurangi belanja, dan tekanan inflasi menjadi berkurang. Ketika tekanan inflasi berkurang, maka bank sentral AS (The Fed) akan mempertahankan kebijakan moneter ultra longgarnya. Hal tersebut membuat dolar AS tertekan, indeksnya merosot 0,46% pada hari Senin, dan kemarin ju

Sah! Putin Resmi Presiden 'Seumur Hidup' Rusia

  Semarang, PT KPF - Pemimpin Rusia Vladmir Putin secara resmi menandatangani undang-undang yang dapat membuatnya tetap menjabat sebagai presiden hingga 2036. UU tersebut akan memungkinkan dirinya mencalonkan diri lagi untuk dua masa jabatan, masing-masing enam tahun, setelah tugasnya saat ini berakhir 2024. Penandatanganan ini merupakan buntut perubahan konstitusi yang diusulkan Putin tahun lalu. Rusia telah melakukan pemungutan suara publik sebelumnya. Dengan ini, Putin yang berusia 68 tahun, berpotensi tetap berkuasa hingga usia 83 tahun. Saat ini, ia menjabat sebagai presiden kedua kali berturut-turut dan keempat secara total. Putin pernah menjadi presiden di tahun 2004-2008, lalu 2008 hingga 2012. Setelahnya ia menjadi perdana menteri, kali kedua setelah tahun 1999. Ia terpilih kembali menjadi presiden tahun 2012-2018. Ini berlanjut dari 2018 hingga kini. Sebenarnya sejumlah anti Kremlin sempat meneriakkan penolakan terkait hal ini. Namun UU tersebut juga d

Rupiah 7 Pekan Tak Pernah Menguat, Bagaimana Pekan Ini?

  Semarang, PT KPF -  Nilai tukar rupiah melemah 0,76% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.520/US$ sepanjang pekan lalu. Mata Uang Garuda bahkan sempat menyentuh level Rp 14.590/US$, terlemah sejak 4 November lalu. Rupiah juga sudah melemah dalam 7 pekan beruntun dengan total nyaris 4%. Memburuknya sentimen pelaku pasar menjadi pemicu pelemahan rupiah sepanjang pekan lalu. Selain itu, Yield obligasi (Treasury) AS tenor 10 tahun yang naik ke atas 1,7% dan berada di level tertinggi sejak Januari 2020 menjadi pemicu penguatan dolar AS. Yield Tresury tersebut berada di level sebelum virus corona menjadi pandemi, dan bank sentral AS (The Fed) belum membabat habis suku bunganya serta mengaktifkan kembali program pembelian aset (quantitative easing/QE) senilai US$ 120 miliar per bulan pada Maret 2020.   Ekspektasi pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat dari perkiraan, serta kenaikan inflasi membuat pelaku pasar melepas Treasury yang membuat yield -nya naik. Alhasil,